Semenjak kejadian di kantin itu. Hubungan ali dan prilly mulai membaik. Mereka saling menegur sapa saat bertemu. Tapi yang tak berubah dari ali,Jahilnya masih sama seperti dulu.
-- Kelas --
"Prill ..nanti jalan yuk??"
"Kemana ??"
"Terserah loe deh ..gue suntuk di rumah"
"Oke ..jam 5 ya"
*POV prilly*
Ali tibatiba saja mengajakku jalan. Awalnya aku agak bingung, benarkah seorang ali cepat berubah sikap denganku. Ya sudahlah ini jauh lebih baik daripada marah mulu tiap hari.
"Ciyeee prilly" kata rara.
"Apaan sih ra??"
"Siapa tuh yang kemarin bilang gak akan pernah deket2 sama yg namanya ali..prettt"
Aku hanya tersenyum mendengar ocehan rara, ada benernya juga sih perkataan rara *sepertinya gue kemakan omongan sendiri* hahahah
*POV Ali*
Aku mengumpulkan keberanian mengajak prilly jalan. Dan seperti biasa penyakit jantung dadakan ku kumat *hahhaa* . Ini lebih menegangkan dari ujian nasional. Aku melangkah menuju bangku prilly ,membuka percakapan dengan kalimat "Prill .. Nanti jalan yukk??" . Asli gue udah keringet dingin waktu itu. Hati gue juga kayak buruh demo seolah menyerukan kalimat yang sama *please jawab iya* hahaha . Akhirnya prilly menjawab iya ,haduh gue seneng bukan main. Bisa di bilang ini kayak menang undian mobil *Lol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
FanfictionDiary yang menyimpan sejuta rahasia untuk penulisnya. Diary pula yang akan mempersatukan Ali dan Prilly,mematahkan rasa benci kedua nya dan menyatukannya dengan Cinta. #Happy Reading#