Kita

10.7K 577 5
                                    

Sepertinya fanfic ini makin gaje ..wkwkwk melenceng dari susunan awal gue tapi gak papa lah. Makasih yg udah baca + voment. kayaknya ff ini mau segera gue tamatin deh . Tenang aja masih ada new project gue . e- novel "Promise" cast: Aliando Prilly. semoga banyak yang baca juga novel promise itu , baru mulai ngetik nih.hihihi

= Dear Diary =

"Gue nggak bakal suka lagi sama loe Aliando syarief"

"Yakin loe .. kita buktiin saja nanti nona prilly"

Dingin,beku, rahang mengeras itu lah yang selalu kurasakan saat bertemu dengannya. Ucapannya selalu membuatku ingin mengeluarkan umpatan umpatan liarku, sikap nya yang angkuh selalu membuat ku sebal tak karuan.

"Loe Masih punya rasa ya sama gue"

"Jangan terlalu berharap .. Aku sudah melupakanmu ali"

Jawaban itu keluar dengan sendirinya saat kulihat ali mencibirku. Sangat berbeda dengan hatiku yang sedari tadi bergumam "Aku masih mencintaimu ali"

{}{}{}

"Sayang.." panggil ali

"iyaaa"

"kok senyum2 sendiri?" tanya ali

"aku ingat waktu kita bermusuhan dulu ,sangat berbeda dengan sekarang."

"dulu kau sangat angkuh prill"

"kau pun juga begitu"

"Masih ingatkah saat aku menanyakan apa kau masih mencintaiku?" tanya ali

"hmmm"

"Saat itu aku bertanya dengan sungguh2. aku berharap kau menjawab iya. Tapi kenyataan berbeda ,dengan angkuh kau berkata sudah melupakan aku" jelas ali

"Ali.."

"Hmmm"

"Sejujurnya hatiku saat itu mengatakan (iya.. aku masih mencintaimu ali) " kata prilly

"benarkah??" tanya ali

"Iya .."

Ali tersenyum simpul pada prilly, mereka saling menatap lekat.

"prill"

Suara seorang laki laki membuyarkan pembicaraan ali dan prilly.


"Kara" pekik prilly

"Prill.. gue mau minta maaf" katanya

"Dengan mudah loe bilang maaf ..prilly pingsan gara gara loe" ketus ali

"Ali sayang .. kara kan udah minta maaf. gak baik kalo gak di maafin" kata prilly


JEDARRRRRRRRRRRR

SAYANG?? Kata itu lagi . kata yg  membuat dada kara sesak, dia seakan tak mendapat oksigen sedikitpun.

"Makasih prill udah maafin aku" kata kara menggenggam erat jemari prilly

"Kara pradipta ..loe bisa nggak bersikap biasa saja" ketus ali

"Sorry..gue terlalu seneng" kata kara

"Ya udah gue balik dulu prill..cepet sembuh cantik" kata kara sambil memberikan senyum terbaiknya.
*ganteng aneet lahh ..kayak bias gue lagi senyum. ayang kyu wkwk. lanjut kecerita*

"kok cemberut sih hunny"

"Bodo"

"Jangan ngambek dong" kata prilly

"Bodo"

"Ihh bibir nya manyun manyun gitu minta di cium" goda prilly

Ali tersenyum memalingkan wajah ke prilly.

"emang biar di cium" kata ali

"kan aku cuma becanda"

"kamu mah gitu. php" kata ali mengerucutkan bibirnya tanda marah

CUP


Kecupan kilat di bibir membuat ali kembali tersenyum.


"udah nggak ngambek lagi kan"kata prilly .

Ali diam dan kembali mengecurutkan bibirnya.

"kok manyun" kata prilly

"habis pipinya belum dicium sih"

"hisstt.. itu mah maunya kamu. modus" kata prilly

"biarin ..toh sama tunangan sendiri"

Rara menghampiri keduanya.

"mesra mesraan mulu.. dipanggil guru BP tuh"

"siapa??" tanya ali

"pura pura bego .. Ya loe berdua lah. udah sana ..buruann" perintah rara

Ali dan prilly melangkah meninggalkan lapangan. melewati beberapa ruangan, disetiap langkah mereka selalu saja ada yang menatap prilly sinis.

~ Ruang BP ~

"permisi" kata ali

"silahkan duduk"

ali dan prilly duduk berdampingan.

"kalian tau kesalahan kalian?" tanya guru bp

"nggak bu.." jawab prilly sopan

"kalo kita tau gak bakal kesini buk..palingan ngacir pulang" kata ali santai

"Kalian tau yg kalian lakukan tadi di lapangan. Sangat buruk ,memberikan contoh yang tidak baik" jelas guru bp

"maaf bu" kata prilly

"Kita udah tunangan buk .. cium mah boleh,lagian kita masih di batas wajar" kata ali sambil menunjukkan cincinnya

"Kalian ibu hukum membersihkan lantai koridor"

"ebusett..yakin nih buk??" tanya ali

"iyaa"

"nggak bisa gitu dong buk.." kata ali

"mau ibu tambah hukumannya" kata guru bp

"nggak buk" kata ali sambil berjalan menuju pintu

"pantes aja jadi perawan tua ..judes gitu" gumam ali

"ssssttt" kata prilly

"bicara apa kamu tadi " teriak guru bp

Ali menoleh ke belakang " nggak.. ibu cantik hari ini" . Ali menggenggam erat jari prilly dan berlari meninggalkan ruang BP.

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang