= Dear Diary =
Hujan bertambah deras,menambah kesengsaraan hati Ali. Ali berteriak frustasi berharap waktu bisa berputar ke belakang kembali. Atau dia tak pernah bertemu prilly sama sekali sehingga dia takkan seluka ini. Sehingga dia takkan serapuh ini. Prilly terisak melihat ali *Apakah dia terlalu kejam? Apakah dia tak punya hati*. Prilly seakan dihakimi pikirannya sendiri. Dengan langkah pelan prilly menghampiri ali.
"Ali" panggilnya lirih
Ali menoleh ke belakang dengan muka datar.
"Loe ngapain disini?" ketusnya
Prilly berhambur memeluk erat Ali. Dia menangis terisak di dada bidang ali.
"Loe kenapa sih??"
"Aku denger apa yang kamu omongin tadi" ucap prilly terisak
Ali seperti tersambar petir dahsyat, ternyata prilly mendengar semuanya.
"Apa peduli loe? Terus maksud loe apa meluk gue kayak gini?" tanya ali
"Aku cinta kamu li.."
"Terus KARA??"
Gantian kini prilly yang tertegun,dia juga bingung dengan perasaannya.
"Gak bisa jawab" ketus ali
"Aku cinta kamu dan Kara" ucapnya pelan
"Sorry prill ..gue emang cinta lo. Cinta mati malah..tapi gue gak bisa di duain. Dulu gue emang meluk sonya karena gue kasian liat dia nangis gara gara di putusin niko. Gue sayang sama loe prill ..tapi gue cuma ingin jadi pengakhiran cinta loe. Bukan sebagai halte yang bisa dengan mudah loe datangi dan loe tinggal pergi. Gue punya perasaan prill. " kata ali yg meluapkan seluruh isi hatinya dengan nada tinggi.
Prilly terdiam saat ali menjelaskan kesalahpahaman 5 tahun yang lalu. Kini hatinya semakin terluka saat ali menghakimi nya dengan kata kata menyakitkan tadi. Seolah olah prilly sangat jahat dan tak punya hati. Ali pergi meninggalkan prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
FanfictionDiary yang menyimpan sejuta rahasia untuk penulisnya. Diary pula yang akan mempersatukan Ali dan Prilly,mematahkan rasa benci kedua nya dan menyatukannya dengan Cinta. #Happy Reading#