Kau segalanya bagiku

11.1K 588 1
                                    

Holla .. I'm back.  Makasih voment nya ..makasih juga udah baca. Baca juga story aku ( Senja "Elegi Esok Hari" ) ,walaupun bukan ali ily tapi ceritanya nggak kalah seru. Perubahan emosi selalu ada di setiap part nya,siapin tisu kalo mau baca hihihi *Promosi* .


= Dear Diary =


"Mencintaimu tak butuh sebuah alasan. Selalu menjagamu adalah pengharusan. Selalu ada untukmu adalah inginku."


Ali berangkat kesekolah dengan prilly, melewati koridor dengan berpegangan tangan. Prilly merasa takut, dia tak ingin masalah kemarin terulang. Ali memeluk pinggang prilly erat dan berbisik *semua akan baik baik saja, tetap disampingku*. Prilly mendongak, berjalan seperti biasa. Tak ia pedulikan tatapan mata sinis dari gadis gadis lain.

~ Ruang Kelas ~

Ali dan prilly menempati bangku mereka di belakang. Tak pernah di lepas sedikit pun pegangan tangannya.

"Tuh tangan ada lemnya ya?" tanya rara

"Sirik aja lu ra " sahut ali

"Ciyee rara kepengen" canda prilly

"Dihh ..nggak la yaw" kata rara

"Eh bentar2 ..sini in tangan kalian" lanjut rara


Ali dan prilly memajukan tangannya.

"Cincin tunangan" kata rara terkejut

"Biasa aja neng ..loe kayak gak pernah liat" kata ali

"Kalian tunangan?" tanya rara

"Iya ..baru pertemuan keluarga. Acara resmi nya belum kok" kata prilly

"Kok bisa?? " tanya rara

"Banyak nanya loe" jawab ali

Percakapan mereka berakhir saat ada pengumuman bahwa jam kosong karna ada perlombaan basket. Ali berganti pakaian, dia menitipkan prilly pada rara. Ia tak ingin bidadarinya kembali terluka. Setelah berganti ia menemui prilly di pinggir lapangan, kali pertama prilly menyaksikan lomba basket dari dekat.

"Semangat hunny .." kata prilly

"Pasti" kata ali memeluk tubuh erat prilly

Ali melangkah meninggalkan prilly menuju tengah lapangan. Banyak para gadis yang menyerukan nama ali,biasalah fans2 ali.

"Ali tunggu.." kata prilly

Ali kembali menoleh ke arah belakang, prilly berlari kecil ke tengah lapangan menemui ali.


"Ada apa lagi sayang?" kata ali

CUP

kecupan kilat mendarat sempurna di bibir ali.

"Biar semangat.." kata prilly

Para gadis menatap sinis prilly ,seperti ingin menghabisi nya. Kara melihat kejadian itu,dia tampak kesal.

"Aku pasti bisa ngalahin kara, semangat!!" kata ali


Prilly memeluk erat ali dan segera kembali ke pinggir lapangan menemui rara.

"Loe berani banget prill" kata rara

"Dia kan tunangan gue"

"Tapi ini sekolahan..noh cewek2 pada mau makan loe. Tuh ada kara, dan itu ada guru guru"

"Astagaa..gue lupa" kata prilly


Prilly langsung menunduk ,semua mata tertuju padanya. Alamat dia bakal di panggil BP.  Pertandingan di mulai dan hingga sekarang posisi ali jauh lebih unggul.

Pertandingan tinggal 15 menit, kara men driblle bola ,melambungkan bola dari kejauhan.

Brakkkk ...

Prilly pingsan.  bola kara meleset ke arah prilly,kara berlari ke arah prilly mencoba menepuk pelan pipi prilly.

Ali berlari mendekati kekasihnya.

"Sayang ..bangun" kata ali

Kara mencoba membawa prilly ke UKS.

"Gak usah ..biar gue aja. Gue tunangannya" kata ali membopong prilly ke UKS.

Kerumunan tampak bengong,mencoba mencerna omongan ali tadi. Nampak raut kecewa dari wajah para fans ali begitupun juga Kara saat mendengar perkataan ali tadi.


*Ruang UKS*


Mata prilly mulai mengerjap mencoba menatap kesegala arah.

"Sayang ..kamu gak papa?" tanya ali

"gak papa.. pertandingannya gimana?" tanya prilly

"Gak tau.. Gak ada yang lebih penting dari kamu"

"Kok gitu..kan kamu harus menang" kata prilly

"Aku udah menangin hati kamu itu udah lebih dari cukup" kata ali

"Ihhh gombal" kata prilly

"Aku gak gombal. Menjaga mu adalah sebuah pengharusan. Memastikan kamu selalu baik2 saja saat di dekat atau jauh dariku"  kata ali

"Aliiii.. Makasih" ucap prilly


Kara mengunjungi prilly di UKS.


"Prill.. Kamu gak papa?" tanya kara

"Gak papa kok ra.." jawab prilly

"Kalo sampe tunangan gue kenapa napa..gue matiin loe" ucap ali

"Sorry " kata kara


Kara memutuskan keluar dari ruangan itu,suasana sangat tak mendukung. Umpatan selalu di keluarkan ali kepada kara.


"Sayang..kamu gak boleh kasar gitu" kata prilly

"Maaf..aku hanya gak ingin kamu terluka" kata ali

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang