= Dear Diary =
"Aku mencintaimu dengan sederhana. Yang bisa ku berikan hanya kasih sayang,seluruh cinta dan Segenap perhatian yang tulus untukmu"
Ali dan Prilly meninggalkan pertemuan keluarga itu. Mobil ali melaju meninggalkan hiruk pikuk kota menuju bukit yang dulu pernah ia kunjungi bersama prilly. Dengan sedikit berlari ali menggenggam erat tangan prilly menerobos ilalang. Mereka merebahkan tubuh menatap langit yang tak berujung. Kilau bintang menemani keduanya.
"Prill"
"Iyaaa"
"Kamu itu seperti sirius.. Selalu terlihat paling terang di mana pun kamu berada. Kilau mu selalu membuat orang2 terpana. Dulu aku hanya bermimpi memilikimu kembali. Miris seperti punguk merindukan bulan." kata ali
"Tuhan telah menuntun kita li..menuntun hati ku menemukanmu" kata prilly
"Aku hanya bisa mencintaimu dengan sederhana prill, aku tak mampu memberikan barang2 mewah untukmu" lanjut ali.
"Aku tak butuh barang2 mewah li..kamu selalu ada di setiap langkah dan hembusan nafasku itu sudah lebih dari cukup" kata prilly
Ali memeluk erat prilly, menangis di bahu bidadarinya. Bintang menemani keduanya dan sang bulan menyinari cinta yang mereka punya.
"Lii.."
"Iyaaa.."
"Aku takut"
"Takut apa??"
"Besokkan sekolah nanti fans2 kamu nyerang aku lagi" kata prilly
"Tak ada yang bisa menyentuhmu sedikitpun. Akan ku pastikan mereka luka saat mereka berani macam2 denganmu" kata ali
"Sadis..." ucap prilly
"Biarin ..aku nggak mau bidadari secantik kamu terluka"
"Gombal" kata prilly sambil memajukan bibirnya *monyong2 imut gitu aihhh*
CUP
Ali mencium kilat bibir prilly, setelah itu ali memasang senyum jailnya seketika membuat prilly tersipu malu.
"Aliiii" kata prilly manja
"Apaaa sayannngg"
"Kebiasaan kamu..cium gak bilang2" kata prilly
"Kan surprise..biar pipi bakpao nya merah..hahahaa"
Prilly melipat kedua tangannya di dada dan mengacuhkan ali.
"Ciyee ngambek.." goda ali
Prilly masih terdiam.
"Ciyeee ..monyong2 gitu bibirnya minta di cium" canda ali
"Ihhh ali gak lucu"
Mereka pun kejar2 an menerobos ilalang, menikmati keindahan alam dengan cinta yang mereka punya.
"Udahan prill..capek" kata ali
"Salah sendiri ngeledekin aku" kata prilly sambil mencubit pinggang ali.
"Pulang yukk"
Mobil ali kembali ke pusat kota memasuki komplek perumahan prilly.
"Dari mana li?" tanya mama ully
"Dari bukit bintang tante " jawab ali
"Makan dulu li .." kata mama ully
"Nggak usah repot2 tante .. Saya masih kenyang" kata ali
Krik ..krikk.. Bunyi perut ali memecah keheningan yang berubah jadi gelak tawa.
"Tuh perut buncitnya bunyi..katanya kenyang.." ledek prilly
"Ihh sayang.." kata ali sambil mencubit pipi prilly
Ali ikut makan bersama keluarga prilly. Banyak pembicaraan yang mengiringi suasana makan malam itu. Jam 9 malam, ali memutuskan untuk berpamitan. Prilly mengantar nya sampai pintu, tak lupa memberikan ciuman kilat di pipi ali. Seusai kepergian ali, prilly memasuki kamar bergegas mandi dan duduk di meja belajarnya. Pena nya menari di secarik kertas diary.
Diar Diary..
Dia menyebutku Sirius..
Bintang terang dengan kilau yang memabukkan siapa saja yg melihatnya..
Dia bilang dia mencintaiku dengan sederhana..
Seperti Pangeran yang ku dambakan selama ini..Perjalanan cintaku dengannya penuh liku, tapi ku kira ini baru permulaan..
Ku harap nanti aku dan dia mampu melewati segala nya..
Aku akan terus menggenggamnya dan dia pun juga akan terus menggenggamku..
Akan ku takluk kan waktu, Akan kubuktikan pada semua..
Bahwa Aku dan Dia layak untuk bersama..
Semoga kau merestui nya..Prilly Latuconsina
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
FanfictionDiary yang menyimpan sejuta rahasia untuk penulisnya. Diary pula yang akan mempersatukan Ali dan Prilly,mematahkan rasa benci kedua nya dan menyatukannya dengan Cinta. #Happy Reading#