Tengah malam belum bisa tidur ,alhasil lanjutin bikin ff aja.. Makasih semuaaa udah baca & voment. Jangan lupa baca juga Senja "Elegi Esok Hari" yang menguras airmata *tetep promosi* hahahaaha
= Dear Diary =
"Bersamamu, Aku merasa hidup. Disampingmu, Aku merasa teristimewa"
Ali menuntun prilly ke pinggir lapangan memastikan ia duduk di tempat teduh dan ada rara di dekat bidadarinya. Ali mengusap lembut pucuk rambut prilly, memberi kecupan kilat di kening prilly.
"Baik baik disini ya sayang" kata ali
"Iyaa.. Semangat ya. Semoga menang" kata prilly
Kara menahan amarahnya, menyaksikan detik demi detik kemesraan ali dan prilly. Batin nya berkecamuk, umpatan umpatan untuk ali telah tertimbun di hati. Hati nya seperti tertusuk jarum secara perlahan. Awal nya hanya menggores tapi lama kelamaan semakin menancap dan ketika kara melihat ali mencium prilly,jarum itu seakan di cabut dengan cepat. SAKIT!!!
"Lo bakal bertekuk lutut di kaki gue karna ulah loe tadi" ketus ali
"Hah ..kita buktiin aja gak usah banyak omong" jawab kara
Ali menoleh ke arah prilly,memberikan senyuman terbaiknya.
"Kita buktiin siapa yang terhebat.. Kara pradipta" ketus ali
Kara mengacuhkan ali dan mulai berjalan ke tengah lapangan. Pertandingan hampir usai ,perolehan pun seri. Keduanya makin berambisi untuk menang. Tepat 1 menit sebelum peluit usai, ali berhasil memasukkan bola ke ring. Dengan langkah setengah lari,prilly berhambur ke tengah lapangan. Melupakan sejenak sakitnya, ali menggendong prilly ala bridal style. Semua mata menatap ke arah mereka, Hati kara seperti di rudal. Raut cemburu jelas terpancar di wajahnya.
"Kamu menang hunny" kata prilly
"Sudah ku bilang tadi"
"Pertama kalinya aku nonton dan lihat kamu menang..seneng banget" kata prilly
"Kamu adalah semangatku sekarang,esok,dan selamanya" kata ali
"Mr. Aliando Syarief ,kau gombal lagi" kata prilly
"Semua kata indah yang keluar dari mulutku dan tertuju untukmu adalah sesuai dengan isi hatiku. Mengerti kah kau Mrs. Prilly Syarief " kata ali
-- Prilly's Pov --
Dengan langkah pelan aku berjalan menuju lapangan di bantu ali. Aku hanya ingin menyaksikan pertandingan hingga usai. Aku tertegun sejenak ketika kara menatapku dan ali dengan wajah marah. Dia seperti ingin menyakiti ali, takkan kubiarkan jika itu terjadi. Lamunan ku buyar saat ali mengecup keningku, kuberikan semangat untuknya. Ketegangan menyeruak di dalam diriku , ali dan kara nampak bersaing dengan emosi di lapangan. Aku hanya bisa berdoa semoga ali selalu baik baik saja. 1 menit sebelum peluit berbunyi, ali berhasil memasukkan bola ke ring. Legaaaa ,itulah yang kurasakan. Dengan langkah setengah berlari aku menghampiri ali,memberikan ucapan selamat. Ali mengendongku, kurasakan atmosfer yang berbeda, semua mata menatap sinis ke arah ku dan ali. Takut? Iya itu yang kurasakan, memori ku berputar ke belakang mengulang kejadian disaat gadis2 menggores lenganku. Ali menyadarkan ku dengan kata kata puitis nya. Hmmmmmm memabukkan :). Pada akhir percakapan dia memanggilku "Mrs. Prilly Syarief" .
De Ja Vu !!Baru beberapa hari yang lalu kita bertengkar dan bermusuhan beberapa tahun,Tapi kini berbalik 360°. Kini ali telah menjadi kekasihku. Dan nama Syarief yang dia berikan untukku adalah sebuah pengharapanku yang tak terputus. Kuharap aku akan selamanya bersama Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
FanfictionDiary yang menyimpan sejuta rahasia untuk penulisnya. Diary pula yang akan mempersatukan Ali dan Prilly,mematahkan rasa benci kedua nya dan menyatukannya dengan Cinta. #Happy Reading#