Sisi Lain Radit

123 23 0
                                    

Aku tampak bahagia dikeramaian, namun begitu memilukan diruang kesendirian
-RaditAnggara A

Pagi ini seperti pagi2 biasanya. Radit berangkat ke sekolah dengan mobilnya. Namun pagi ini ada yang beda. Karna radit memiliki semangat 45' untuk belajar. Apalagi alasannya kalo bukan buat menang nantangin alisa.

Setibanya dikelas teman2 sudah pada datang. Dan menatap radit dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Kok pada liatin gue kaya gitu " tanya radit

" Lo utang penjelasan ke kita " balas devan

" idiih. Kaya bocah. Penjelasaan apaan sih " tanya radit bingung

" Kemaren lo ngobrol kan sama aliaa di depan mushola. Ngomong nya juga lama. Jelasiin ngomong apa " tuduh rehan tanpa ampun

" wiihh parah. Udah kaya polisi aja kalen. Yg wajib nerima laporan. " elak radit

" jangan ngalihin pembicaraan curut. Lgi kepo nih kita " geram arkan

" Yaudh iya. Gue kemaren nantangin dia buat jadi peraih nilai terbaik di ujian akhir nanti " terang radit

" Ha Serius " ucap ketiganya kompak
" Ya iyalah. Masa gue boong " ucap radit.

" punya rencana apa lo sama tantangan itu " curiga arkan

" Rencana yang indah. tungguin aja " balas radit dan memilih fokus dengan bukunya.

Ketiga sahabatnya hanya angkat bahu kebingungan. Tanpa berniat melanjutkan.

Setelah selesai 4 jam pelajaran. Akhirnya bel pun berbunyi. Semua siswa berhamburan mencari tempat pengisi perut. Kecuali alisa.

" kamu seriusan ga ke kantin al. Kita semua ngantin loh " ujar rahma

" Iya ma. Lanjut aja. Aku lagi shaum " balas alisa

" Oo yaudh kita ke kantin dulu ya ma. Kamu hati2" ucap ami

" Iya. Aku pergi dulu. Assalamualaikum "

Setelah mengucapkan salam, alisa beranjak pergi. Ia melaksanakan sholat dhuha seperti biasanya. Alisa mempercepat langkahnya menuju mushola. Karna hari ini agak mendung. Alisa takut nanti keburu hujan.

Setelah melaksanakan sholat dan berdoa. Alisa bergegas keluar. Namun keberuntungan tidak berpihak padanya saat ini. Hari hujan. Dan dia disini tanpa sahabat2 nya. Namun alisa kaget saat ia menangkap sosok radit tak jauh dari tempatnya bediri. Raditpun juga melihat alisa.

" Eh al. Masih disini juga " sapa radit

" hm iya dit. Kamu juga " tanya balik alisa

" Ya kaya yg kamu lihat " ujar radit.

Alisa memilih diam. Karna ia tak tau mau bicara apa. Tapi tiba2 radit bersuara.

" Al. Kamu tau gak kenapa banyak orang yang suka hujan ? " tanya radit

" Emm ga tau. Kenapa emg nya " tanya alisa

" Hujan tu indah al. Dia bisa memberikan ketengan pada hati yang kacau. Mampu membuat orang nyaman dengan rintikannya " terang radit

" Tapi kan ujung2 bikin sakit " balas alisa

" Sakit itu resiko al. Kita bisa bahagia di suatu suasana namun di waktu lainnya kita menderita. Sama kaya aku " radit sengaja memotong ucapannya

" Kenapa dit. Apa kamu rasain hal yg sama ? " tanya alisa

" Bisa dibilang gitu al. Aku tampak bahagia dikeramaian. Namun menjadi pribadi memilukan di ruang kesendirian " tutur radit

" kenapa gitu " tanya alisa bingung

" Hmm aku anak satu2 nya al. Aku ga punya kakak atau adik. Mungkin orang2 berpikiran jadi aku itu enak. Tapi sebenernya gak al. Orang tuaku sibuk kerja. Aku kurang kasih sayang. Aku kurang didikan. Dan aku juga punya masalah untuk diadukan. Namun keadaan seakan bungkam al. Aku menjadi memendam semuanya sendiri. Aku berjuang sendiri. Walau mama selalu ngajarin buat sholat dan beribadah. Tapi aku butuh juga bimbingan al. Bukan sekedar seruan " ucap radit panjang lebar

Deg

Alisa tertegun dengan penuturan radit. Semenderita inikah radit selama ini. Sampai apapun yang ia rasa tak mampu ia tuangkan. Aahh alisa benar2 merasa menjadi hamba yang kufur nikmat sekarang. Ia jarang sekali bersyukur telah diberi mas azka dalam hidupnya.

" Hmm yang sabar ya dit. Mungkin allah punya cara lain untuk membentukmu menjadi lebih baik " respon alisa

" Makasih ya al. Sorry gua jadi curhat ehehe. " ucap radit

" ehhh gapapa kok . Di ungkapin kan lebih lega. Eh btw hujan nya udah berenti. Aku duluan ya. Assalamualaikum " pamit alisa

" Waalaikumussalam " balas radit

Dalam hati, ada kelapangan yang dirasakan radit. Sungguh allah begitu sayang padanya. Disaat ia sering kali melakukan dosa, allah senantiasa mendatangkan orang2 baik untuk menariknya dari lembah dosa itu.

Semoga suka :v
Ahlan wa Sahlan Kakak kuh :v . Makasih sudah selalu support adikmu
YolaAlvionita6
LoechiAzZura

Diary Alisa ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang