Bukan hidup yang kubenci
Namun pertemuanlah yang kusesali
-Alisa Kanza WHari ini, adalah hari pernikahan antara alisa dg lelaki pilihan abinya. Semua keluarga dan kerabat berdatangan. Tak terkecuali semua sahabat alisa. Pagi2 sekali mereka sudah stand by dikamar alisa.
06.00 Wib
" Masih lama gak mbak ? " tanya citra pada perias pengantin
" Tidak kok. Tinggal ini saja dan selesai " riang si perias pengantin
" Waahh benarkah ? Liat dong mbak " teriak ami girang
Perias pengantin itupun memutar tubuh alisa menghadap teman2 nya. Alisa menunduk. Bukan hanya karna malu, tapi dari semalam memang moodnya sangat hancur.
" Maa sya allah. Ini alisa kanza winata kan yah " racau ami tak percaya
" Maa sya allah. Cantik nya nambah. Ke barbie loh ani " balas rahma
Alisa tersenyum kecut. Senyum bohong yang sering ia tampilkan akhir2 ini.
" Kalian berlebihan. Aku biasa aja kok " balas alisa
" Biasa gimana. Aku aja sampe ga ngenalin kamu loh " ujar citra
" Iyaa bener al. Kita kek ga ngenalin kamu " ucap ami masih dg mata membulat
" Makasih ya mbak " ucap alisa ke siperias
" Sama2 al. Yasudah. Mbak kebawah sebentar yah " pamitnya
Alisapun hanya mengangguk. Ia tak tau entah kemana pikirannya sekarang. Setelah bertemu rehan kemarin hari, hatinya begitu pilu jika mengingat radit.
" Al. Jangan sedih dong. Kamu harus bisa bahagia tanpa radit " ucap rahma
" Iyaa al. Jangan membenci dirimu sendiri atau bahkan hidupmu " balas citra
" Bukan hidup yang kubenci. Namun pertemuanlah yang kusesali. Mengapa aku dipertemukan dengan radit dg sedemikian indahnya kalau akhirnya bukan dia yg bersamaku sekarang " ujar alisa dengan cairan bening yg sudah membasahi pipinya.
Ketiga sahabatnya pun mendekat dan memeluk alisa. Tiba2 azka datang
" Uwuw kek teletabis deh. Al. Bentar lagi akad ya dek. Siap2 " ucap azka
Namun mendapat sorotan tajam dari alisa.
" Sudah. Jangan membenci takdir. Ini sudah jalannya. Toh buktinya radit tdk juga menemuimu hingga kini " balas azka
" Nak. Siap2 yah. Sebentar lagi akadnya " ujar ratih yang tiba2 datang. Semuanya hanya tersenyum kecut
Tak lama kemudian terdengar bunyi microfon. Semuanya tegang. Setelah abi alisa mengucapkan akad untuk si pembelai pria, semua menunggu balasan.
" Saya terima nikah dan kawinnya Alisa Kanza Winata binti Abraham Wijaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 20gram dibayar tunai " ujarnya
" Sah ? "
" Sah ! "
" Alhamdulillah " seru semua orang.
Saat itu juga alisa tak dapat membendung tangisnya sedikitpun. Dipeluknya erat ketiga sahabatnya. Dan mereka menuntun alisa untuk menuruni tangga.
Saat alisa sampai ditangga terakhir, alisa masih menunduk. Ia tak berani melihat imamnya.
" Al. Angkat kepalamu. Dan pergilah menemuinya. Takkan ada kesedihan setelah ini " gumam rahma
" Bagaimana aku bisa bahagia. Sedangkan hatiku masih untuk radit " balas alisa lirih
Kemudian azka mendekati adiknya sambil tersenyum. Dan menuntun alisa mendekati imamnya. Sedang alisa masih menunduk dalam.
Saat alisa berada didepan pria itu , yg hanya berjarak beberapa centi. Azka berbisik
" Salamilah suamimu. Jangan membenci takdir Tuhan " ucap azka
Cairan bening itu mengalir lagi di pipi alisa. Alisa menguatkan hatinya. Dan mendongak perlahan.
Satu
Dua
Tiga
Alisa melihat wajah suaminya. Semuanya tersenyum dan bersorak riang. Sedangkan alisa menganga tak percaya
" Apa aku terlihat seperti hantu al ? Hingga kau sebegitu kagetnya " ujar si lelaki
Alisa mengalihkan pandangan kesemua orang. Disana terlihat semuanya tersenyum. Alisa juga melihat Rehan, arkan dan devan disana. ketiga sahabatnya mendekat dg membawa sesuatu di tangannya.
" Taraaaaaaa " sorak ketiganya
Alisa masih bingung. Dan meraih kertas itu. Disana terdapat undangan atas nama dirinya dan ....
Radit anggara adiguna
Alisa tambah menganga sempurnya. Matanya kembali berair. Raditpun mendekat.
" Maaf jika caraku melukaimu " ucap radit
" Hiks hiks. Ini bukan salahmu. Terimakasih terimakasih " lirih alisa
" Sekarang Ayo salimi tangan suamimu nak " ujar ratih
Alisapun meraih tangan radit. Raditpun mengusap kepala alisa dengan lembut.
" Aku radit anggara adiguna berjanji akan selalu menjagamu dan mendampingimu selalu Alisa kanza winata " gumam radit yg membuat pipi alisa bersemu merah.
" Aku Alisa kanza winata akan menjadi pelipur laramu layaknya khadijah kepada Muhammad dalam suka maupun duka Radit anggara adiguna " balas alisa
" Alhamdulillah " ucap semuanya
" Kamu adalah takdir suci yang kunodai dengan kehusnudzhonanku terhadap pengolah takdir " ucap alisa pilu
Raditpun mendekati alisa dan mengusap air mata di pipi alisa.
" Maafkan aku. Akulah yang merencanakan ini semua. Saat mengetahui kepulanganmu, aku langsung menemui abi dan mengkhitbahmu untuk kedua kalinya. Mereka semua bekerja sama denganku. Dan aku ingin menemuimu tepat dihari aku bersaksi pada ilahi " terang radit
Alisa terisak. Ia tak menyangka bahwa allah begitu menyayanginya. Sepanjang acara alisa tak pernah berhenti bersyukur atas keindahan takdirnya. Begitupun radit
Uwuw dapat ga sih guys feelnya.
Jadi intinya disini sebelum menemukan dan di temukan tulang rusuk, kita akan merasakan patah hati paling hebat. Untuk itu jangan mencari , tapi berusahalah memperbaiki diri.Thankyou buat kalian yang udah baca diary alisa dari awal sampe end. Aku ga nyangka banget bisa namatin cerita ini.
Pokoknya aku sayang kalen lahGimana sih menurut kalian diary alisa ini ?
Ğimana perasaan kalian setelah membacanya ?Mohon di vote n comment ya guys. Biar aku bisa tau :v
Tinggalin jejak say
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Alisa ( End )
Teen FictionKamu adalah jawaban dari Setiap doaku yang menggantung Di langitNya -AlisaKanza W Kamu begitu anggun karna Kesopananmu Dan begitu menarik karna Malumu -RaditAnggara A Mau tau gimana kisahnya ? Yuk kepoin.