Fakta

175 22 3
                                    

Aku tidak pergi, hanya menjauh sebentar agar terlatih dengan kondisi yang membuatku perih
-RaditAnggara A

Jam menunjukkan pukul 02.00. Alisa terbangun dari tidur indahnya. Ya Alisa memang sering bangun jam segini untuk melaksanakan Tahajjud. Sudah menjadi kebiasaan baginya sejak ia kecil.
Setelah selesai sholat, alisa sering menumpahkan apa yang ia rasa lewat doa. Bahkan tak jarang kalau ia sering menangis.

Ya Allah,
Al tau apa yang al rasain sekarang itu wajar, tapi al juga tau bahwa posisinya salah.
Ya allah,
Maafkan hamba jika telah membagi hati ini kepada yang tidak halal bagiku.
Maafkan hamba yang telah lancang membuatMu cemburu
Aku tau Tuhan,
Tak ada satupun hal yang sia2 dalam ketetapanMu
Jika ini baik, maka ridhoilah
Tapi jika buruk, maka jauhkanlah Ya Allah.
Aku ikhlas dengan segala Qada dan QadarMu.

Tanpa terasa air mata telah menggenangi pelupuk matanya. Sebenarnya alisa ragu dengan hatinya. Namun ia juga tau bahwa rasa yang mengganjal selama ini karna Radit.

Disekolah, alisa banyak diam, mungkin karna suasana hatinya yang ga karuan akhir2 ini. Pelajaran pun dia cuma nyimak tanpa berniat memahami. Ntah lah ini pertama kalinya bagi alisa.

" Al, kok dari tadi bengong mulu, ada masalah ya al ?" Tanya rahma

" kalo ada masalah cerita dong al, kita kan sahabatan" kata ami menimpali

" makasih ya udah peduli. Tapi aku gapapa kok. Cuma pusing dikit aja" alisa tak berbohong, ia memang sedikit pusing sekarang.

" syukurlah kalo ga ada apa2. Mau ke UKS gak ?" Tanya citra

" Eh ga usah. Ini pusing biasa kok. Kita ke kantin aja gimana ?" Tawar alisa

" Nah ayok. Habis itu baru dhuha " setuju rahma.

Sepanjang perjalanan menuju kantin banyak pasang mata yang mengagumi mereka. Yah mereka berempat berhijab. Cantik pula. Alisa yang cantik dengan wajah chubynya, ditambah bibir pink alami, membuatanya nyaris sempurna.
Ami yang imut dengan wajah mungilnya ditambah hidung mancung yang runcing membuatnya seperti barbie.
Rahma yang putih alami dengan wajag blasteran arab indo membuatnya istimewa.
Dan citra dengan kulit sawo matang memiliki mata sipit dan dagu runcing membuatnya tampak manis.

Setibanya di kantin mereka duduk di tempat biasa dan langsung memesan makanan.

"Eh al, itu si radit bukan ya ? " tanya rahma pada alisa

Alisa pun mengikuti arah pandangan rahma. Dan benar saja, di pintu masuk kantin terlihatlah Radit Cs yang tengah menatapnya.
Mata alisa dan mata radit bertemu. Namun buru2 dialihkan alisa. Sedangkan radit duduk menjauh dari alisa.

" Ko tumben ya al dia ga bareng kita" tanya ami

" gatau. Lagian kan ini kantin luas ra, jadi bebas mau duduk dimana aja" jawab alisa

" Iya sih al, tapi kan biasanya sama kita" kata ami tak mau kalah

" udaah ga usah di bahas. Lagian cuma kebetulan aja waktu itu dia duduk sama kita" protes Alisa.

Kenapa aku kecewa ?  -batin alisa
Setelah selesai makan mereka memutuskan pergi ke mushola untuk sholat dhuha. Ketika melewati meja yang di tempati radit, alisa lebih memilih pura2 ga tau. Tapi usahanya gagal

" Eeh ada alisa, mau kemana?" Tanya Rehan

" Eh iya rehan, aku mau ke mushola" balas alisa ragu2

" Ga mau gabung dulu al ? " kata Devan

" hmn ga usah makasih. Aku duluan ya" pamit alisa.

Alisa dapat menangkap wajah datar radit. Yang ga melirik sedikitpun padanya. Setelah itu alisa berlalu pergi.

" Dit, lo kenapa sih. Kok ga ngomong sama alisa" tanya Arkan

" Bukan urusan lo" balas Radit

" eee buset. Cuma nanya aing mah, eh malah kena semprot " celoteh arkan

" Apa lo ditolak ya dit ? " selidik devan

" Emg kapan gue nembak dia ?" Balas radit.

" iya juga yah. Ah bodo ah. Laper gue" kata devan nyerah.

02.15
Bel pulang sudah berbunyi 10 menit lalu, namun alisa masih berada di kelasnya. Hari ini jadwal ia piket kelas. Sebenarnya berdua sama nana. Tapi karna nana sakit, jadinya alisa piket sendiri.

Setelah selesai piket, alisa berjalan keluar menuju gerbang. Namun langkahnya tiba2 terhenti karna ada radit di depannya.

" eeh hy radit " sapa alisa canggung

" blom pulang ?" Bukan nya menjawab radit malah nanya

" mau pulang, habis piket tadi " bales alisa

" Ooh sama siapa " tanya radit

" Dijemput " jawab alisa lagi
" Sama pacar lo yg waktu itu ? " sidik radit

" Pacar ? " bingung alisa

" Ya yang pake mobil Xenia hitam itu" kata radit

" ahahaha ada2 aja. Itu abg aku. Aku belum pernah pacaran" kekeh alisa

Radit jamin kini mukanya merah karna salah paham.

" oo abg lo. Bagus deh" kata radit.

" kenapa emg nya ?" Tanya alisa

" eeh gaapapa " balas radit

" oo yaudh aku pulang dulu. Assalamualaikum" kata alisa

" waalaikumussalam" bales radit.

Radit melihat punggung alisa yang makin lama makin hilang. Dalam hati ia bersorah senang. Karna dugaannya salah. Dia bersyukur masih memiliki kesempatan untuk jatuh cinta.
Raditpun berlalu pergi dengan senyum yang tak kunjung pudar.



Huaaaa gimana nih ceritanya. Seru ga ??
Hehe maaf ya baru update malam ini. Karna tadi habis dari sekolah. Makanya ga sempet.
Kasih vote nya ya readers.
Makasiiihh



Diary Alisa ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang