Pilihan Abi

109 16 0
                                    

Mungkin sudah jalannya
Dan aku pasrah
-AlisaKanza W


Alisa baru saja sampai dirumahnya setelah berkumpul ria dengan teman2 nya.
Jujur saja, penuturan ami dan citra tadi masih terngiang dibenaknya. Alisa masih belum percaya dengan semua ini. Namun keadaan terus saja berteriak kalau ini nyata.

" Assalamualaikum alisa pulaaang " seru alisa diambang pintu.

" Waalaikumussalam. Ga bawa kue atau makanan dek " tanya azka yang sedang duduk di ruang tamu

" Ga ada. Kan ga nitip tadi " balas alisa

" Ya inisiatif kek gitu " gerutu radit

" Kenapa ga Chat aja minta bawain. Kenapa malah nyalahin alisa coba " jawab alisa lirih. Nth lah, sejak membicarakan ttg radit tadi, suasana hatinya sangat kacau

" Ya allah dek. Mas kan cuma nanya loh. Kok nangis sih " tanya radit panik

" Ya kenapa ga ngomong tadi pas al pergi. Sekarang al jadi ngerasa bersalah jadinya. Hiikkss hiikkss " tangis alisa cengeng

Azkapun beralih memeluk alisa. Tak biasanya alisa seperti ini. Namun azka dapat menangkap kalau adiknya ini sedang terluka

" Yaudh maafin mas ya. Mas yang salah, tadi ga ngomong. Udah ih jangan nangis lagi. Kek bocah aja " ujar azka sambil menghapus airmata alisa

" Waah ada drama apa nih. Pake peluk2 kan segala " tanya ratih tiba2

" Eheehe umi. Mas azka nih mi. Ngebentak alisa " adu alisa

" Iihh apaansih dek. Ga ada mi. Seriusan deh. Azka cuma nanya makanan loh sama alisa " jawab azka jujur

" Yasudah2. Jangan ribut. Al, temui abi gih. Abi mau ngomong sama kamu " ujar ratih

" Ngomong apa mi ?" Tanya alisa curiga

" Udah jangan bawel. Yuk mas temenin " balas azka

Alisa dan azkapun berjalan beriringan menuju ruang keluarga. Disana sudah ada abinya yang sedang menonton.

" Abi. Mau ngomong apa ? " tanya alisa lembut

" Duduk dulu nak. Abi mau ngomong serius " jawab abraham serius

Alisa dan azka pun duduk berdampingan. Alisa sempat melirik pada azka. Namun azka hanya mengedikkan bahu acuh.

" Jadi mau ngomong apa bi " tanya alisa lagi

" Hmm begini nak. Ada orang yang mengkhitbah kamu melalui abi. Dia pria yang baik. Dan abi menerima khitbahannya " jelas abraham

Alisa mematung detik itu juga. Tak ada kata yang mampu keluar dari mulutnya. Kenapa abinya menerima lamaran itu, sedangkan alisa masih berada dibawah lamaran radit.

" Abi lakukan ini karna abi sayang denganmu nak. Abi tau dia pria yang shalih. Dan rencananya minggu depan kalian akan menikah. Kamu ga usah repot2. Semuanya sudah diurus. Alisa menerima nya kan demi abi ? " tanya abraham

Air mata alisa lolos saat itu juga.
Sekejam itukah dunia ?
Apa tak ada tempat untukku raih bahagia ?
Astaghfirullag ..
Ujar alisa dalam hatinya

" Bi. Bukankah melamar seorang gadis yang berada dalam lamaran orang lain itu tidak boleh ? Alisa tau abi pasti paham hal itu. Lalu bagaiman dengan radit ? " timpal alisa lirih

" Al. Abi paham hal itu. Tapi radit bukanlah lelaki yang baik untukmu. Terimalah nak " ujar abraham

" Radit juga ga ngasih kabar kan al sama kamu. Jadi terima aja lah al " timpal azka

Heemmm. Alisapun menghembuskan nafas berat. Nth lah. Ia tak paham dengan semua ini.

" Baiklah bi. Jika ini sudah jalannya. Alisa pasrah " jawab alisa

" Alhamdulillah. Baiklah nak. Terimakasih. Akan abi jamin kalau pilihan abi tidak akan mengecewakan " jelas abraham

" Semoga saja bi " balas alisa lirih dan beralih menaiki tangga menuju kamarnya.

Sebenarnya, Azka sesak saat melihat adiknya dalam kondisi kacau seperti ini. Namun apa boleh buat. Inilah takdir yang harus dijalani.

Greget ga sih guys.
Kesel ga sama si radit yang ga dateng2 ?

Btw cerita ini mau happy ending atau sad ending yaa ?

Tip intip yuukkk

Dipart selanjutnya akan terbongkar semua misteri tentang radit yaa.
Huaaa gimana tuh ?
Trus dimana sosok Annisa ?

Cek yuk

Tinggalin jejak say :v

Diary Alisa ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang