Disaat aku percaya bahwa ada sosok yang pantas ku semogakan, disaat itulah aku merasa dipermainkan
-AlisaKanzaWSetelah pulang dari sekolah tadi. Alisa memilih mengurung diri di kamar. Hatinya patah. Padahal ia baru saja merasakan getaran berbeda. Namun kini perih yang ia rasa.
Azka merasa heran dengan tingkah adiknya. Ga biasanya alisa gini. Biasanya selalu adaaa aja yang dimongin.
Tanpa mengetuk pintu, azka langsung masuk ke kamar alisa. Ditempatnya alisa tampak kaget dengan air mata yang membasahi pipinya. Matanya bengkak. Dan tubuhnya bergetar. Azka pun tak sampai hati dan langsung memeluk adik kesayangannya itu.
" Ada apa ? Hmm " tanya azka selembut mungkin
Alisa membalas pelukan azka. Pelukan di pinggang azka kian menguat. Alisa sesegukan. Azka pun membelai kepala alisa yang tertutup kerudung instan.
" Mm mas a azka " kata alisa terbata bata
" Iya mas disini. Ada apa hm ? Siapa yang udh bikin adek mas ini nangis ? Coba cerita ada apa ? " tanya azka
" A a alisa sakit hati mas " tangis alisa makin menjadi. Azka pun kembali membawa adiknya ke dalam pekukan
Setelah cukup lama berada di pelukan azka. Alisa pun memutuskan untuk menceritakan semuanya. Azka pun menyimak semuanya dengan baik.
" Hemm. Al. Dengerin mas yah. Radit ngelakuin itu semua sebagai bentuk hormat nya ke adek. Dia ga ingin ngerusak adek. Dan bisa jadi, tantangan itu cuma akal2 an dia aja supaya punya ruang buat ungkapin semuanya ke kamu. Mas yakin al. Radit tu lelaki yang baik. Dia ga akan mau jadiin kamu mainan. Skrang mas tanya, apa pernah radit ngajak kamu berdua2 an ? " tanya azka
" ngg nggak " jawab alisa gagap
" apa pernah dia megang adek "
" nggak pernah "
" apa pas ngomong dia natap mata adek "
" Ga Mas. Radit malah nunduk "
" Nah. Harusnya dari sana kamu paham al. Bahwa dia lelaki baik. Kamu tau, yang paling sulit bagi laki2 itu adalah menundukan pandangan. Sedangkan radit melakukan itu saat bersama dg kamu " jelas radit
Perkataan azka barusan menusuk hati alisa. Rasanya seperti sebuah belati yang menancap tepat sasaran. Alisa akui bahwa ia kekanak kanakan. Harusnya dia mendengarkan penjelasan radit terlebih dahulu.
Sekarang ia menyesal. Dan alisa gk bisa bayangin gimana keadaan radit sekarang.Setelah mendegar penuturan azka tadi. Hati alisa benar2 terluka sekarang. Bagaimana bisa ia berpikiran sekecil itu.
Jujur saja. Alisa merasa ga enak sama radit sekarang.Lama bertengkar dengan pikirannya. Hp alisa berbunyi
RaditAnggara
Assalamualaikum al
Al. Aku tau kamu marah.
Aku minta maaf banget al.
Harusnya aku ga lakuin itu.
Sungguh al, aku ga jadiin kamu
Mainan. Bahkan berfikiran
Seperti itupun aku ga berani.Deg
Jantung alisa berdebar. Air matanya jatuh. Kata2 radit terlihat pilu dimatanya. Ia benar2 merasa bersalah sekrang.Alisa06
Waalaikumussalam.
Iya dit. Aku ngerti. Maaf tadi udah
Ga dengerin penjelasan kamu
Maaf juga udah berpikiran buruk
Sekali lagi maafRaditAnggara
Ga al. Kamu ga salah.
Aku yg salah.
Salah milih moment
Makasih ya al. Udh di maafin
Jadi gimana ?
Maaf aku ngedesakAlisa06
Gimana apanya ?RaditAnggara
Ehehe. Gimana jawaban
Yang tadi ?Alisa06
Tanyakan pada yang hak
Atas dirikuRaditAnggara
Baiklah. Aku akan
Datang menemui abi dan
Umi kamu besok.
AssalamualaikumAlisa06
Waalaikumussalam warohmatullah
WabaromatuhAlisa masih termenung. Bagaimana mungkin radit mengkhitbahnya disaat ia baru saja lulus SMA.
Alisa benar2 hilang akal dibuatnya.Uwuw sabar yaah readers.
Dikittt lagi nih. In syaa allah
Tinggalin jejak ya :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Alisa ( End )
Teen FictionKamu adalah jawaban dari Setiap doaku yang menggantung Di langitNya -AlisaKanza W Kamu begitu anggun karna Kesopananmu Dan begitu menarik karna Malumu -RaditAnggara A Mau tau gimana kisahnya ? Yuk kepoin.