Tasya keluar dari mobil dengan terburu-buru, sebelum teman-temannya itu melihatnya diantar oleh Rangga.
"Ini bekel hello Kitty lu ketinggalan" ucap Rangga sembari memberikan bekel Tasya dan menahan tawa.
Tasya menatapnya tidak suka. "Sono buat lu gw ogah" ucap Tasya lalu keluar dari mobil dan berlari memasuki gerbang sekolah
Rangga terkaget. Dia bergegas ikut keluar dan berteriak memanggil nama gadis itu. Tapi, Tasya tidak menghiraukan sama sekali.
Rangga mengambil kacamata hitamnya dan membawa wadah bekal berbentuk hello Kitty. Dengan berpakaian kaos oblong putih dan celana pendek. Demi apa, gaya nya selangit.
"Maaf, bapak cari siapa?" tanya satpam itu lantas penasaran dengan Rangga yang menghampirinya.
Rangga menurunkan kacamata nya guna melihat tajam mata satpam itu. Enak sekali dia bilang 'bapak' apa dia setua itu?
"Saya masih muda" ucap Rangga tersenyum miring.
"Saya kira mas nyasar ke SMA sini, soalnya bawa bekal kaya gini kan buat anak SD" ucap Satpam itu sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ini? Kelas Xll IPS mana?" tanya Rangga membenarkan kacamatanya.
"Banyak, Mas" ucap Satpam itu bingung.
"Ada berapa sih?" tanya Rangga heran. Mungkin juga tidak sebanyak penumpangnya.
"Ada empat, nanti mas tinggal masuk ada lapangan basket sebelah kiri nah itu yang di lantai dua" perjelas Satpam itu. Rangga mengangguk-angguk paham.
"Oke, terimakasih" ucap Rangga masuk kedalam.
Dia hampir saja tersesat masuk. Untung saja melihat segerombolan anak memakai pakaian olahraga dan membawa bola basket. Rangga mengikuti begitu saja.
Rangga juga menjadi sorot pandang siswa yang beralulalang. Bukan masalah ketampanannya tapi penampilannya yang terlihat seperti Bapak yang menghantar bekal anaknya yang masih kecil.
"Xll IPS 1" ucap Rangga setelah menaiki tangga dan membaca satu persatu papan kelas yang terpasang di setiap depan pintu kelas masing-masing.
"Itu anak IPS berapa?" ucap Rangga bingung. Matanya semakin bingung lagi jangan-jangan gadis itu IPA buka IPS.
Rangga mengaruk kepalanya yang tidak gatal. Benar-benar merepotkan Rangga. Apa susahnya tinggal bawa bekal kaya gini.
"Mbak, mau tanya kenal Tasya?" ucap Rangga mengetok pintu Xll IPS 1.
Seisi kelas kompak menoleh kearah Rangga. Para Siswi saling menoleh dan menahan tawa. Rangga mengerutkan keningnya bingung.
"Om, disini SMA bukan TK, om pasti cari anak Om" ucap cowok yang duduk di atas meja lalu semua tertawa.
Rangga menggeleng sabar. "Saya belum punya anak" ucap Rangga menarik nafas sabar.
"Kenal tidak?" tanya Rangga sekali lagi.
"Tasya ada dua disini" ucap siswi yang duduk di depan sendiri bernando merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafu [ Lembaran Baru]
Teen FictionJangan lupa folollow, comen Dan vote.. 😘 Kritik Dan pesan saya tunggu... ☺ Cinta diujung tanduk.. Rangga & Tasya Kejadian itu Adalah hal yang paling buruk . Ciuman manis kini tidak dirasakan Tasya lagi.. 😢