kebahagian yang terindah adalah ketika buah hati kita datang-
Waktu terus berlalu........Selama 3 tahun Agus bekerja sungguh-sungguh di perusahaan.
Agus di angkat oleh pimpinan perusahannya menjadi SEORANG CEO sama seperti istrinya. Mimpi apa Agus hingga bisa berada pada titik ini? Semua yang Agus dapatkan tak pernah luput dari dukungan dan kasih sayang Mawar istri tercintanya. Agus sangat menyangi Mawar melebihi dirinya sendiri.
Agus berkutat pada layar laptopnya mengecek beberapa proposal dan laporan.
Hingga.
Tok tok.
"Masuk." ucap Agus dari dalam.
Mawar membuka pintu berjalan masuk ke dalam menghampiri suaminya yang semakin tampan setiap harinya.
"Sayang." Ujar Agus lalu memeluk Mawar erat. Mawar membalas pelukan Agus lebih erat.
Mawar melepaskan pelukan mereka. Menatap Agus lekat.
"Aku ada kabar gembira buat kamu." Seru Mawar.
"Apa itu?." Tanya Agus penasaran.
"Aku hamil sayang kita bakal jadi mama dan papa." Pekik Mawar sambil menyodorkan test pack.
"Makasih sayang, aku senang sekali. Bahkan ga ada kata yang bisa aku ungkapkan selain aku bersyukur sama Tuhan punya istri sesempurna kamu dan di percayai Tuhan memiliki anak." Ucap Agus lalu memeluk erat Mawar kembali.
Mawar melepaskan pelukannya lalu tersenyum.
"Berlebihan kamu tuh." Ucap Mawar sambil menoel pipi Agus.
"Kita harus rayain kebahagiaan ini." Seru Agus lalu menggengam tangan Mawar menuju parkiran mobil.
Di sepanjang jalan menyusuri lorong perusahaan Agus banyak yang menatap iri dengan Mawar.
Bu Mawar beruntung banget ya dapet pak Agus!.
Bu Mawar tuh ga cocok buat pak Agus!.
cantikan jugaa gue di bandingkan bu Mawar.
Bisik karyawan di perusahaan itu, menatap Mawar tak suka!.
***********
Mobil berhenti di sebuah kedai restoran termahal Agus menggengam tangan istrinya erat melangkah memasuki ke dalam.
Sesampai di dalam, Agus membawa Mawar ke dalam ruangan vvip menarik kursi lalu mempersilahkan Mawar duduk bak seorang putri kerjaan solo.
"Makasih sayang." Ucap Mawar.
Agus menepuk tangan tiga kali memperlihatkan seorang pelayan muncul dengan membawa menu hidangan spesial.
Agus dan Mawar menyantapnya dengan nikmat dan lahap.
Sehabis makan.
Agus menepuk tanganya tiga kali lagi memperlihatkan seorang pelayan membawa bunga dan juga kotak merah.
Pelayan tersebut memberikannya pada Agus. Agus menerima kemudian bertekuk lutut di hadapan Mawar.
Agus menggengam kedua tangan Mawar erat.
"Mawar, terima kasih. Sudah memberikan ku buah hati dan terimakasih untuk selalu mendukungku dan membantuku hingga aku sukses menjadi seorang CEO. Ini semua berkat mu aku sungguh mencintaimu kini dan selamanya." Ucap Agus lalu mengeluarkan isi di dalam kotak itu.
Sebuah kalung berliontin bunga dan gelang.
Agus memasangkannya pada jenjang leher dan tangan Mawar. Mawar tersenyum manis "Makasih sayang untuk semua kebaikanmu. I love you Dady." Ucap Mawar.
"Love you to honey." Balas Agus lalu mencium bibir Mawar sekilas.
Selesai mereka acara sayang-sayangan. Agus melangkah membayar bill kemudian menghampiri Mawar untuk segera pulang.
Agus dan Mawar melangkah menuju mobil di parkiran.
Di dalam perjalanan.
"Sayang ini kan arah bukan ke apartemen kita." Ujar Mawar.
"Iyaa kamu tenang ya sayang." Ucap Agus lalu mengecup tangan Mawar.
"Kamu ga kembali kerja ke kantor? kalau aku, aku tadi sudah izin." Ujar Mawar menatap Agus.
"Aku lebih memilih keluargaku di bandingkan pekerjaan sayang masalah pekerjaan besok bisa aku selesaikan." Ucap Agus lalu menatap wajah Mawar lekat.
"Terima kasih Dady." Balas Mawar.
"Too momy." Balas Agus lalu tersenyum.
Mobil tiba di sebuah mansion bergaya eropa klasik sungguh mewah sekali. Bak kerjaaan Yunani.
"Yuk turun." Ajak Agus.
"Loh, ini rumah siapa Gus? mau ngapain kita?." Tanya Mawar bertubi-tubi.
"Ini rumah kamu sayang. Ayo masuk aku mau bermain sama anak kita." Seru Agus lalu melangkah keluar.
Mawar segera keluar menyusul Agus masuk ke dalam rumah.
"Kamu beli rumah ini?." Tanya Mawar.
"Iyaa." Jawab Agus.
"Ini mahal sayang." Seru Mawar.
"Iyaa gapapa sayang untuk kamu dan anak kita. Aku ga mau kalau nanti anakku lahir masih di lingkungan apartemen." Jelas Agus.
Mawar memeluk Agus erat "Makasih sayang, makasih aku cinta kamu pake banget." Ucap Mawar lalu mencium bibir Agus sekilas.
Agus menggengam tangan Mawar lembut menuju kamar mereka.
"Ini kamar kita sayang." Ucap Agus sambil membuka pintu.
"Loh ini kan make up aku kok udah ada di sini sayang?." Tanya Mawar.
"Iyaa aku suruh orang buat pindahin barang kita yang di apartemen kan kamu lagi hamil aku ga mau kamu dan anak kita kenapa-napa kalian berharga banget buat aku." Jawab Agus.
"Yaampun Agus kamu tuh yaa." Ucap Mawar menggantung.
"Kamu tuh ya apa?." Tanya Agus penasaran.
"Kamu tuh ya suami idaman." Sambung Mawar lalu tertawa melihat wajah Agus yang sudah memerah.
***************
Waktu pukul 09.00 wib malam, kini Agus dan Mawar tengah berada di dalam kamar mereka merebahkan tubuh di kasur sambil menonton tv.
"Hai anak papa lagi apa kamu di dalam? nanti kalau udah besar kita main bola ya sayang." Ucap Agus sambil menghusap perut Mawar yang sedikit membuncit.
"Agus, kita belum tahu anak kita jenis kelaminnya apa udah di ajak main bola aja." Ujar Mawar lalu terkekeh.
"Besok kita cek ke dokter ya nak." Seru Agus dengan suara anak kecil.
"Iyaa papa ganteng." Balas Mawar bak anak bocah.
"Oke anak papa pinter banget." Ujar Agus lalu mencium perut Mawar.
Agus menarik selimut menutupi tubuh mereka berdua hingga ke dada.
Mawar menelusupkan kepalanya di ketiak Agus itu sudah menjadi hobi barunya mungkin efek hormon bayik dengan tangan memeluk Agus erat.
Agus memeluk Mawar sambil menghusap kepalanya.
Tak lama keduanya telah berada di dalam mimpinya.
************
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Bawahanku [END]
RomanceBagaimana jika seorang CEO cantik mencintai seorang OB? Mawar seorang CEO di sebuah perusaahan ternama jatuh cinta pada seorang OFFICE BOY (PEMBERSIH -BERSIH DI KANTOR) yang bernama Agus Setyo. Mawar tidak bisa berhenti mencintai Agus, ia terus ber...