🏵️Menyesal🏵

3.6K 154 1
                                    

Mulut berkata tidak, tapi hati berkata lain-



Matahari memancarkan sinarnya menandakan hari telah pagi.

Mawar terbangun dari tidurnya karena cahaya matahari memasuki jendela kamarnya.

Mawar berjalan gontai menuju kamar mandi melakukan ritual mandinya.

Sehabis mandi, Mawar memakai seragam kerjanya lalu melangkah turun ke meja makan.

"Mawar, kamu ga sarapan dulu nak?." Tanya Laras.

"Nanti aja mah di kantor ya Mawar buru-buru udah terlambat maaf mah." Ucap Mawar lalu menyalam tangan sang mama melangkah menuju garasi.

Mobil melesat pergi menuju kantor.

Sesampai di parkiran kantor, Mawar melangkah turun berjalan memasuki kantor.

Saat tengah berjalan menuju lift sebuah cekalan tangan membuat Mawar berhenti. Mawar menoleh mendapati Agus dengan raut wajah sedih.

Ada apa dengannya?.

"Agus mau apa kamu?." Tanya Mawar tajam.

"Saya mau minta maaf bu untuk hal kemarin." Ujar Agus dengan tatapan memohon.

"Saya sudah maafkan." Ucap Mawar lalu melepaskan cekalan tangan Agus dan berjalanpergi.

Sesampai di ruangannya, Mawar membuka laptopnya sudah banyak pekerjaan yang menumpuk dan ia akan selesaikan sekarang.
Mawar berkutat dengan laptopnya mengerjakan beberapa materi produk.

Waktu menunjukan pukul 01.00 jam makan siang.

Tok tok

"Masuk." Seru Mawar dari dalam.

Pintu terbuka, menampakan Lucas dengan setelan jasnya yang membuat ketampananya semakin terpancar.

"Lucas, silahkan masuk." Ucap Mawar.

Lucas berjalan menghampiri Mawar lalu duduk di kursi tamu ruangan Mawar.

"Ayo kita fitting baju." Ajak Lucas to the point dengan kedatangannya.

"Oke." Balas Mawar lalu menutup laptopnya.

Mawar dan Lucas melangakah menuju lift bersama. Sesampai di depan lift. Lift terbuka Lucas menggengam lembut tangan Mawar membawa Mawar masuk ke dalam lift.

Mawar hanya dapat pasrah, mau menolak takut di bilang sok jual mahal.

Lift turun membawa Lucas dan Mawar menuju lantai bawah.

Pintu Lift terbuka, Lucas kembali menarik pergelangan tangan Mawar lembut berjalan menuju parkiran.

Agus yang tengah mengepel lantai bawah melihat tangan lembut Mawar di genggam oleh tangan lelaki berjalan melewatinya tanpa melihatnya sedikitpun sangat menyakitkan!.

Eh itu siapa bu Mawar??? yaampun ganteng banget.

Suami idaman cocok sama Bu Mawar

Adoh lumer gue

Ga kuatt aku tuhh

Seperti itulah bisik-bisikan karyawan yang melihat Lucas bersama Mawar!.

Agus yang mendengar itu merasakan panas di kupingnya!.

Sejujurnya Agus tak rela tangan Mawar di genggam lelaki lain namun siapa dia? Apa haknya? Tidak ada!.

Agus hanyalah anak buahnya!.

Agus melangkah kasar menuju dapur dengan raut wajah dingin melebihi kutub es!.

My Husband Is Bawahanku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang