🏵Hari sakral🏵

3K 118 6
                                    

Aku ingin mempersuntingmu tuk yang pertama dan terahkir-


Seminggu berlalu...

Hari ini adalah hari yang di tunggu- tunggu oleh Agus dan Mawar.

Tepat pada tanggal 21 November mereka merencanakan pernikahan. Saat ini Mawar tengah di dandani oleh perias pengantin di kamar Mawar.

Mawar menatap wajahnya di pantulan cermin sambil berkata dalam hatinya " Ga kerasa ya waktu cepat berlalu baru saja kemarin aku bermain bersama mama dan papa di taman sambil bermain balon tapi sebentar lagi aku akan menjadi seorang istri." Mawar menghela nafasnya tak terasa meneteskan air mata.

Sungguh ia tak rela harus berpisah dengan ibunya namun Mawar harus bisa!.

Ibunya segalanya bagi Mawar waktu Mawar kecil hingga remaja umur 17 tahun. Mawar selalu di manjakan oleh ayah dan ibunya seperti makan Mawar selalu di ambilkan oleh ibunya!.

Namun mulai besok Mawar harus menyediakan untuk suaminya. Mawar harus belajar menjadi seorang istri yang baik.

Selesai di rias, Mawar melangkah turun menuju lantai bawah.

Sesampai Mawar di lantai bawah, Mawar melihat Laras dan adiknya menunggu di sofa.

"Ayok mah." Ajak Mawar bersemangat.

"Astagah sayang kamu cantik sekali seperti mama dahulu masih muda. Mawar jadilah istri yang baik untuk Agus. Jangan pernah kalian berkata untuk sebuah perpisahan." Ucap Laras lalu mengusap rambut anaknya.

"Makasih mah. Iya mah Mawar berjanji." Ujar Mawar lalu memeluk mamanya erat. Laras membalas pelukan pun tak kalah erat.

"Tuh dengerin Kak jangan manja mulu lo sama mamah inget udah mau jadi ibu-ibu." Cibir adiknya bernama David.

"Iya bawel." Balas Mawar lalu terkekeh.

Laras, Mawar serta adiknya melangkah menuju mobil yang sudah menunggu di parkiran mobil. Mobil melesat pergi menuju hotel termahal di jakarta.

Sesampai di hotel.

Mawar dan Laras serta adik laki-lakinya melangkah memasuki gedung menuju depan panggung.
Di sana Agus sudah berdiri memakai tuxedo hitam dengan pita putih. Mawar menghampiri Agus di dampingi Laras dan David.

"Kamu sangat cantik sayang." Bisik Agus.

"Terima kasih." Balas Mawar lalu tersenyum.

Acara pernikahan di mulai, proses pemberkatan nikah di mulai. Kedua pengantin di berkati lalu mengucapkan janji sehidup semati di hadapan Tuhan hingga maut memisahkan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing pribadi di depan pendeta kemudian kedua pasangan memasangkan cincin pernikahan bergantian.

Agus mengambil cincin yang di dalam kotak lalu memasangkan pada jari manis Mawar "Terima kasih mau mendampingku sampai sisa umurku." Ucap Agus lalu mencium kening Mawar. Mawar tersenyum bahagia lalu meneteskan air matanya.

Mawar pun memasangkan cincin di jari manis Agus" Terima kasih juga mau menerimaku apa adanya." Ucap Mawar lalu menyalam tangan Agus.

Suami tampannya!.

Sehabis acara pemberkatan nikah. Kini tiba saatnya pesta.

Tamu, keluarga, sahabat dan kerabat kerja berdatangan memberikan ucapan dan bingkisan pada Agus dan Mawar.

Setelah acara pesta selesai sekitar pukul 07.00 wib malam.

Mawar dan Agus melangkah menuju mobil. Para tamu dan undangan sudah pulang sedari tadi.

"Dadah ka bakalan kangen ribut deh." Ucap David lalu terkekeh kemudian memeluk kakaknya erat. Mawar membalas pelukan David tak kalah erat.

"Baik-baik jaga mama ya." Pesan Mawar.

"Pasti ka siap captain." Ucap David.

"Selamat sayang, kamu sudah tanggung jawab Agus tapi kamu tetap putri kecil mama jangan lupa sering-sering main ya ke rumah mama dan ingat pesan mama" Bisik Laras lalu memeluk putrinya sambil meneteskan air mata.

"Iya mah Mawar ingat pesan mama dan Mawar akan belajar jadi istri yang baik. Mawar bakalan kangen banget sama mama. Mawar sayang mama." Ucap Mawar membalas pelukan Laras erat.

Uasai berpamitan pada Laras dan David Mawar dan Agus memasuki mobil. Mobil melesat pergi menuju apartemen yang Agus sewa. Padahal Mawar menawarkan untuk tinggal di Apartemennya sayang kalau tidak ada penghuninya. Namun Agus menolak ia ingin menafkahi Mawar. Agus tak ingin Mawar yang malah menafkahinya.

Sesampai di apartemen Agus dan Mawar melangkah masuk menuju kamar.

Setiba di kamar, Mawar melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sehabis mandi Mawar melihat Agus yang tengah menonton tv di sofa "Sayang, kamu mandi dulu Gih." Suruh Mawar.

Agus mengganguk lalu melesat pergi menuju kamar mandi.

Sehabis Agus mandi, Agus melihat Mawar tertidur di kasur. Agus menyusulnya untuk tidur di sampingnya memejamkan mata dan tidur.

Saat tengah malam sekitar jam 01.00 wib, Mawar merasakan urat kakinya yang berdenyut nyeri.

Mawar pun terbangun, lalu menyadarkan tubuhnya di senderan kasur.

"Hiks..hikss...sakit banget." Keluh Mawar menahan rasa sakitnya sambil meneteskan air mata memijat kakinya yang bengkak akibat memakai hig hells lama saat acara pesta.

Agus yang mendengar suara tangisan kecil terbangun melihat Mawar menangis.

"Kenapa sayang?." Tanya Agus khawatir.

"Kaki aku sakit Gus." Jawab Mawar sesuggukan.

"Yaudah, aku ambil minyak dulu ya aku pijitin nanti jangan nangis ya sayang." Ucap Agus lalu melesat pergi menuju dapur dan kembali ke kamar.

"Sini kaki kamu, taruh paha aku." Pinta Agus lalu Mawar menaruh kakinya di paha Agus.

Agus mulai memijat kaki Mawar yang bengkak dengan pelan-pelan takut Mawar kesakitan.

"Maaf ya sayang gara-gara aku kamu jadi begini." Ucap Agus sendu.

"Bukan salah kamu sayang emang akunya aja yang lemah." Ujar Mawar.

Sehabis Agus memijat kaki Mawar Agus membantu Mawar untuk kembali tidur.

Agus menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. Agus membawa tubuh Mawar ke dalam dekapannya "Selamat malam sayang, semoga cepat pulih ya." Bisik Agus sambil menghusap rambut Mawar.

Mawar yang merasakan kehangatan  dari Agus serta kakinya yang tak sakit lagi berkat pijitan Agus lantas menutup matanya menuju ke alam mimpi.

*********

haduh penganten bau:)

Jgn lupa vote and comment bestie 💖

My Husband Is Bawahanku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang