🏵I love u🏵

3.4K 143 0
                                    

Haruskah aku mengatakan beribu- ribu kali bahwa aku mencintaimu? sungguh!-


Pagi cerah, secerah hati Agus.
Agus terbangun dari tidurnya melangkah gontai menuju kamar mandi berendam diri.

Sehabis mandi, Agus memakai baju formal lagi hari ini ia memakai baju kemeja dengan pita hitam.

Sudah di pastikan izin bekerja lagi! :)))

Agus melangkah keluar, menutup pintu dan menyalakan mesin motor.

Motor melesat pergi menuju rumah Mawar.

Sesampai di rumah Mawar, Agus memencet bel.

Mawar membuka pintu dengan cepat menampakan Agus dengan kemeja putih dengan pita di lehernya membuat ketampanannya melebihi siapapun.

Agus yang melihat Mawar juga menatap kagum pada indahnya ciptaan Tuhan. Wanitanya sangat cantik memakai dress putih.

"Agus, masuk dulu." Ucap Mawar.

Agus melangkah masuk bertemu Laras berpamitan lalu menyalam tangan Laras.

Sehabis berpamitan, Mawar dan Agus melangkah keluar menuju motor Agus yang berada di parkiran.

Agus menaiki motor lalu menyalakan mesin kemudian Mawar melangkah naik di atas motor.

"Udah?." Tanya Agus.

"Udah." Jawab Mawar.

Agus tak juga kunjung menjalankan motornya. Mawar binggung.

"Gimana mau jalan kalau ga ada bensinya." Ucap Agus sendu.

"Loh beneran Gus motor kamu bensinnya abis???" Tanya Mawar serius.

Agus meraih tangan Mawar lalu membawanya ke arah pinggangnya "Ini bensinnya sayang." Ucap Agus lalu terkekeh.

"Ih kamu mah bilang dong." Kesal Mawar lalu memeluk erat Agus.

Mawar tersenyum simpul di balik punggung Agus.

Motor melesat pergi menuju sebuah restoran termahal di jakarta.

Agus dan Mawar melangkah turun, Agus menggenggam lembut tangan Mawar membawanya ke dalam ruangan VVIP.

Sesampai di ruangan, Mawar berdecak kagum ruangan ini sangat indah di hiasi lampu-lampu serta banyak bunga.

Agus menarik kursi mempersilahkan Mawar duduk "Makasih sayang." Ucap Mawar lalu tersenyum indah.

Agus dan Mawar memesan makanan pada waiters.

Pesanan pun datang.

Mereka menyantapnya dengan nikmat.

Sehabis makan.

Agus berjalan menuju Mawar membawa Mawar untuk berdiri. Agus berjongkok menggengam lembut kedua tangan munggil Mawar.

"Mawar, perempuan cantik. Seindah bunga aku hanya lelaki biasa yang mencintaimu dari segala kekurangan. Mawar terima kasih telah menerima aku apa adanya. Terima kasih telah mengubah hari-hari ku yang gelap menjadi berwarna. Kau sangat berbeda dari wanita di luar sana. Aku pria paling beruntung di cintaimu. Mawar mau kah kau menikah denganku? menemaniku hingga ahkir hayat? mengisi hari-hari ku yang sepi dan sunyi? melengkapi segala kekuranganku? aku berjanji akan membahagiakanmu." Ucap Agus penuh dengan kelembutan.

"Yess i will." Balas Mawar, air matanya terjatuh.

Laki-laki yang ia cintai melamarnya dengan sangat romantis. Mawar tak menyangka Agus akan menjadi calon suaminya. Mawar sangat bahagia perjuangannya mendapatkan hati Agus berhasil.

Agus berdiri memasangkan cincin di jari manis Mawar lalu membawa Mawar ke dalam dekapannya.

Agus melepasakan pelukannya lalu menghusap air mata yang berada di bawah kelopak mata Mawar.

Sehabis acara melamar.

Agus membawa Mawar ke atas gedung resto ini. Mawar sangat antusias.

"Agus ini indah banget, aku suka." Ucap Mawar melihat pemandangan gedung-gedung pencakar langit dari ketinggian.

"Iyaa kayak kamu indah." Balas Agus lalu tersenyum menatap wajah Mawar calon istrinya.

"Gombal." Ucap Mawar lalu terkekeh.

"Awhhh." Rintih Agus memegang pipinya.

"Agus kamu kenapa??" tanya Mawar lalu mendekat pada wajah Agus.

CUPP

"Agus modus ih." Kesal Mawar cemberut.

"Gemesh banget sih." Ucap Agus lalu mencubit kedua pipi Mawar dan tertawa lepas.

Sehabis menghabiskan waktu bersama.

Agus dan Mawar melangkah pergi menuju parkiran motor.

Motor melesat pergi menuju rumah Mawar.

"Gus, aku mau ke kuburan ayah dulu boleh ya sekalian minta restu boleh yah." Ucap Mawar sambil memeluk pinnggang Agus sambil menatap wajahnya yang sedang fokus menggendarai motor.

"Iyaa sayang boleh." Ujar Agus di balik kaca helm.

Motor berhenti di sebuah TPU. Agus dan Mawar berjalan menuju kuburan ayah Mawar.

Sesampai di depan nisan ayahnya Mawar menangis histeris.

"Ayah..maafin Mawar...hikss...hikss... Mawar ga bisa nurutin permintaan terahkir ayah.... Mawar kesini sama calon suami Mawar ayah, namanya Agus ayah pasti bakalan suka kok sama dia. Agus lelaki baik yah, ayah jangan khawatir ya Agus pasti selalu jagain Mawar." Ucap Mawar sambil mengelus nisan ayahnya lembut.

Ia rindu ayahnya ingin memeluk tubuhnya namun itu tak mungkin.

"Hallo om, salam kenal saya Agus. Izinkan saya menjaga anak om sampai maut memisahkan kita saya janji akan selalu membuat Mawar bahagia om jangan khawatir ya." Ujar Agus lalu menaburkan bunga di nisan ayah Mawar. Mawar ikut membantu.

"Yuk pulang." Ucap Mawar.

"Yuk" Ajak Agus semangat lalu menarik pergelangan tangan Mawar lembut menuju parkiran.

Motor melesat pergi menuju rumah Mawar sesampai di rumah Mawar.

Mawar melangkah turun dari atas motor Agus.

Agus mengecup kening Mawar "Istirahat ya jangan kecapean sayang besok kita kerja." Ucap Agus, di balas anggukan oleh Mawar.

"Kamu juga, hati-hati sayang." Ucap Mawar.

Agus mengganguk sambil tersenyum.

Agus melanjutkan perjalanannya menuju rumah petakannya dengan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.

***********

Jgn lupa vote and comment bestie 💖

My Husband Is Bawahanku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang