🏵Rencana berubah🏵

3.7K 175 5
                                    

sikapmu yang terlalu baik, membuatku berubah perlahan-

Pagi yang cerah, Agus terbangun dari tidurnya mendapatkan handuk di kepalanya.

ia kenapa??

ia lupa hal kemarin.

Seingatnyaa kemarin Agus di antarkan bosnya ke rumahnya lalu ia berganti baju dan tubuhnya sudah lemas tak sadarkan diri.

Bu Mawar yang mengompres sayaa???? tanyaa Agus dalam Fikirannya.

Aguss menghela nafasnya sungguh ia sangat merepotkan Bu Mawar.

Bu Mawar sangat baik padanya tapi ia tidak sopan padanya bersikap dingin padannya.

Agus beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi melakukan ritual mandinya.

Sehabis mandi Agus memakai seragam obnya.

tok tok.

"Sebentar." Ucap Agus dari dalam lalu melangkah menuju pintu, membukakan pintu.

"Bu mawar." Kaget Agus.

"Sudah baikan Agus?." Tanya Mawar.

"Sudah bu." Jawab Agus.

"Kalau masih sakit berobat tidak apa-apa kamu ijin hari ini." Ujar Mawar.

"Saya sudah baikan kok bu terima kasih untuk kebaikan ibu." Ucap Agus.

"Sama-sama, oh yaa kamu berangkat bareng saya saja kan motor kamu di kantor." Ujar Mawar.

"Baik bu." Balas Agus lalu menutup pintu rumahnya dan melangkah memasuki mobil bersama Mawar.

Mobil melesat pergi, menuju kantor.

"Agus kamu temani saya dulu sarapan ya." Pinta Mawar.

"Iyaa bu." Ucap Agus lalu tersenyum.

Untuk pertama kalinya bagi Mawar melihat senyum Agus. Mawar merasa Agus berubah tidak seperti Agus yang dahulu sangat dingin dan tak tersentuh.

aduh ga kuat batin mawar.

Mobil berhenti di sebuah makanan pinggir jalan pedagang bubur.

Agus dan Mawar melangkah turun lalu memesan makanan.

Pesanan datang.

Agus dan Mawar menyantapnya dengan nikmat.

Selesai makan.

"Agus ada sisa bubur di bibir kamu." Ucap Mawar memberitahu.

"Di mana bu?" Tanya Agus lalu memengang bibirnya namun tidak tepat sasaran.

"Ini di sini." Mawar mengulurkan tanganya menghusap sudut bibir Agus.

Kedua bola mata mereka saling menatap satu sama lain.

bu mawar cantik ucap agus dalam hatinyaa.

"Makasih ya bu." Ucap Agus yang sudah tersadar dari sirepan wajah Mawar.

"Sama-sama." Balas Mawar lalu tersenyum.

Agus dan Mawar kembali masuk ke dalam mobil menuju kantor setelah selesai sarapan.

Sesampai di kantor mereka berpisah Agus melangkah menuju dapur Mawar menuju ruangannya.

Sesampai di ruanganya.

Mawar mentelfon sekertarisnya, Feli.

"halo fel, ke ruangan saya, saya tunggu" ucap mawar.

My Husband Is Bawahanku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang