My Husband Is Bawahanku [END]

🏵Kembali ke awal🏵

sikapku tergantung sikapmu terhadapku-

Matahari terbit, Agus terbangun dari tidurnya tubuhnya lemas sekali namun Agus harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Agus melangkah gontai menuju kamar mandi di dalam kamar mandi Agus melakukan ritualnya
tanganya terasa perih sekali akibat aksinya semalam. Agus hanya kesal dengan hidupnya.

Selesai mandi, Agus memakai baju seragam obnya lalu melangkah keluar.

Agus mengunci pintu rumah lalu menaiki motornya menyalakan mesin motor melesat pergi ke kantor.

Sesampai di kantor Agus melangkah menuju dapur melaksanakan pekerjaannya membuatkan sarapan bos-bos dan karyawan.

***********************

Mawar terbangun dari tidurnya akibat sinar matahari yang menembus jendela apartemennya.

Mawar lihat ke arah jam dinding.

07.00 wib.

Mawar dengan cepat segera melangkah menuju kamar mandinya melakukan ritual mandi bebeknya. Ingin rasanya Mawar izin kerja Mawar hanya tak sanggup untuk melihat wajah Agus kembali di kantor. Mawar takut tak bisa menghapus perasaannya pada Agus. Namun Mawar tak boleh egois mendahulukan kepentingan pribadi di bandingkan kerjaannya.

Sehabis mandi Mawar memakai seragam kantornya lalu merias wajahnya kemudian menyambar jaket sertas tas dan kunci mobil yang berada di atas meja melangkah turun ke bawah parkiran mobil.

Mobil melesat pergi menuju kantor dengan kecepatan sedang.

Sesampai di parkiran kantor, Mawar berjalan menyapa security lalu melangkah masuk.

Saat berjalan menyusuri lorong menuju lift Mawar berpapasan dengan Agus yang tengah mengepel lantai.

Sepasang bola mata Agus dan Mawar bertemu dengan cepat Mawar mengalihkan tatapanya tanpa kembali ke arah Agus sedikitpun..

Mawar hanya ingin melupakan Agus!.

Agus yang melihat hal itu merasa sedih dan menyesal ia telah menyakiti hati mawar. Namun apa dayanya? Agus hanyalah laki-laki biasa derajatnya berbeda dengan Mawar. Agus takut ia tak bisa bersama.

Sesampai di depan lift Mawar melangkah masuk tiba-tiba ada cekalan tangan yang membuat pintu tidak bisa tertutup rapat ternyata Agus memasuki lift membawa alat-alat ob nya menuju lantai atas.

Di dalam lift juga, Mawar dan Agus tidak saling bertatapan dan berbicara.

Hening seperti di kuburan hingga ting!, pintu terbuka Mawar melongos pergi menuju ruangannya meninggalkan Agus sendirian tanpa pamitan.

Mawar melangkah menuju ruanganya sesampai di ruangan Mawar segera duduk di kursinya lalu membuka laptopnya megerjakan beberpa laporan untuk pimpinan perusahan dan mengecek data pemasukan serta pengeluaran properti.

Jam menunjukan pukul 01.00 wib siang.

Mawar sangat lapar dan haus sehabis mengerjakan tugasnya dengan cepat mentelfon bagian dapur.

Mawar takut maggnya kambuh dan merepotkan banyak orang.

"hallo ada yang bisa di bantu bu?" tanya dewi.

"tolong antarkan saya soto ayam, nasi dan es teh maniss, dan pastikan kamu yang mengantar tidak yang lain" ucap mawar.

"baik bu" jawab dewi.

Agus yang tengah berada di sebelah Dewi mendengar itu merasa ada yang berbeda dari sikap Mawar bosnya itu!.