Bagian 2 (Haramkah Ulang Tahun?)

451 36 14
                                    

❤❤❤

Ulang tahun bukanlah ajang untuk memamerkan diri
Berdoa dengan mentasybikkan tangan
Tahukah kau bahwa bertasybik merupakan cara doa yang Allah benci
Hendaklah seorang muslim berdoa dengan menengadahkan kedua tangannya disertai keikhlasan

~Sarah Rahimah~

***

     Matahari terbit ke sekian kalinya. Senyuman indah pun terbit dari bibir Sarah setelah ia menyalami tangan kedua orang tua serta kakaknya sebelum ia berangkat ke sekolah. Ucapan salam tak lupa ia ucapkan juga. Dengan bersepeda, Sarah mulai meninggalkan halaman rumahnya. Udara masih terbilang sejuk ketika menyambut mentari pagi yang naik sepenggalah.

     Senyum Sarah masih belum memudar. Hingga suatu kejadian harus membuatnya bersabar. Sebuah sepeda motor yang baru saja mendahuluinya menyipratkan air kotor dari genangan air hujan ke arahnya. Akibatnya, Sarah basah kuyup dan pakaiannya pun menjadi kotor. Sang pengendara tersebut memberhentikan sepeda motornya dan melihat keadaan Sarah. Dan terjadilah percapakan di antara keduanya.

"Maaf, aku nggak sengaja. Kamu nggak pa-pa, kan?" ucap pengendara tersebut sambil menatap wajah Sarah.

     "Saya nggak pa-pa. Lain kali, berkendara sambil memerhatikan jalan yang berlubang, ya!" ujar Sarah disertai saran di akhirnya. Pandangan Sarah pun tertunduk dan tak menatap lawan bicaranya sama sekali.

"Iya. Boleh nggak saya tahu nama Ukhti?" tanya pengendara itu.

"Maaf, saya buru-buru ke sekolah! Assalamu'alaikum!" pamit Sarah.

     "Wa'alaikumussalam!" balas pengendara itu yang masih terpaku di tempatnya sambil memandang Sarah. Tak butuh waktu lama, Sarah pun menjauh dari pandangannya. Ia hanya bisa mengagumi Sarah dari kejauhan.

     Sementara itu, Sarah melajukan sepedanya dengan cepat agar ia tak terlambat masuk ke sekolah. Jika ia terlambat, sudah dapat dipastikan pintu gerbang akan tertutup dan ia akan mendapatkan sanksi nantinya. Alhasil, Sarah berhasil melewati pintu gerbang sambil berkali-kali mengucap syukur kepada Allah.

     Tiba di depan kelas, Sarah mengetuk pintu sambil mengucap salam. Salam Sarah pun dijawab dari dalam kelas oleh sebagian dari mereka. Ketika sampai di tempat duduknya, Sarah kaget melihat ada sebuah kartu undangan di atas meja. Dibukanya kartu itu yang berisikan undangan pesta ulang tahun yang ditujukan atas dirinya. Tanpa Sarah bertanya, teman sebangkunya, Laila, terlebih dahulu memberitahunya.

"Itu dari kakak kelas. Namanya Kak Ammar. Buat lo, katanya," jelas Laila.

"Tapi-" ucap Sarah yang dipotong Yasmin.

"Udah lah, Rah. Ikut aja, napa! Sekali-kali juga!" potong Yasmin yang sejurus kemudian diangguki oleh Laila.

"Bener tuh kata Yasmin. Udah ah, berangkat aja! Besok gue jemput! Oke?" ajak Laila membenarkan ucapan Yasmin.

"Maaf, aku nggak bisa!" tegas Sarah.

"Lo mah gitu orangnya!" balas mereka berdua kompak sambil menepuk dahi mereka masing-masing.

     Dalam hati, Sarah berdoa agar ia bisa bertemu dengan Ammar dan menjelaskan bahwa ia tidak bisa hadir ke pestanya. Dan doa itu pun terkabul ketika Sarah berniat pergi ke perpustakaan dan tanpa sengaja ia berpapasan dengan Ammar.

"Assalamu'alaikum, Akhi!" sapa Sarah dengan ramah.

"Wa'alaikumussalam. Gimana? Nanti malem bisa datang kan ke pestanya?" tanya Ammar langsung pada intinya.

     Sebenarnya Sarah merasa sangat malu ketika perbincangannya dengan Ammar dijadikan bahan tontonan oleh teman-teman sekolahnya. Ditambah lagi, Sarah harus berhadapan dengan Ammar dan keempat temannya. Di sekolah, mereka terkenal sebagai anak yang berandal dan sering melanggar tata tertib sekolah. Tapi bagaimana mungkin seorang berandal dapat mencintai seorang gadis bercadar seperti Sarah. Yang bagi teman-teman sekolahnya, Sarah sering di-bully dan dihina sebagai teroris, ninja, dan lain sebagainya. Padahal, tujuannya tak lain hanyalah untuk menutup auratnya. Semakin hari kesabaran Sarah memang semakin diuji. Mungkin itulah tanda Allah sangat menyayangi Sarah dengan memberikan banyak cobaan untuk Sarah.

"Maaf, Kak! Saya nggak bisa datang ke pesta Kakak!" ujar Sarah yang terus menunduk.

"Emang kenapa?" tanya Ammar dengan nada ingin tahu.

"Ulang tahun itu bukan ajaran Islam, Kak!" balas Sarah dengan masih tertunduk.

"Iya, terus kenapa lagi?" tanya Ammar yang sudah sangat tahu karakter Sarah bahwa ia akan menjelaskan semua pemahaman yang diketahuinya secara detail.

"Maaf, Kak, sebelumnya! Saya hanya ingin menjelaskan alasan saya tanpa bermaksud menggurui Kakak atau teman-teman Kakak! Jadi begini, Kak, ulang tahun itu merupakan budaya orang-orang kafir, Kak. Saya pernah membaca sebuah postingan jika ulang tahun ada di peraturan kitab non-Muslim, Kak. Saya juga pernah menonton sebuah video kajian Islami tentang haramnya ulang tahun dalam Islam. Rasulullah melarang umatnya untuk bertasyabbuh atau meniru-niru kebiasaan suatu kaum. Maka dari itu, umat muslim dilarang meniru-niru atau melakukan hal serupa seperti budaya agama lain, Kak!" terang Sarah panjang lebar.

"Sok tahu banget sih, lo!" gertak teman Ammar yang bernama Malik.

"Tenang!" ujar Ammar sambil memberi isyarat agar temannya tak ikut campur.

"Alasan kamu bagus, Sarah! Aku suka!" ujar Ammar memuji Sarah.

"Ok, Guys! Pestanya gue batalin!" tegas Ammar yang membuat kaum hawa yang ada di sana merasa kecewa.

"Lo yakin, Mar?" tanya Ari yang merupakan salah satu teman Ammar.

"Yakin lah, emang kenapa? Lo nggak denger apa kata Sarah, hm?" tanya balik Ammar.

"Serah lo lah!" pasrah Ari.

"Kalau begitu, saya permisi dulu ya, Kak. Assalamu'alaikum!" pamit Sarah.

     Ammar pun tak tinggal diam, ia mencekal tangan Sarah agar ia tak buru-buru pergi. Sarah pun serentak melepaskan cekalan Ammar. Dan pandangannya pun semakin menunduk.

"Sarah, aku tahu kamu nggak akan pernah mau pacaran. Tapi gimana kalau kita ta'aruf?" tanya Ammar dengan pandangan yang tak teralihkan dari Sarah.

"Maaf, Kak, saya belum siap!" balas Sarah.

"Ok, kalau udah siap ngomong, yah!" ujar Ammar.

"In syaa Allah. Kalau begitu, saya permisi dulu, Kak. Assalamu'alaikum!" pamit Sarah lagi.

"Iya, hati-hati, yah!" ujar Ammar dengan senyum yang merekah.

🍁🍁🍁

Ada Apa dengan Bid'ah? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang