Bagian 10 (Sabar)

274 18 5
                                    

❤❤❤

Ketika semuanya membencimu
Bersabarlah, karena Allah selalu bersama kita
Ketika semuanya tak menganggapmu berarti
Percayalah, bahwa Allah selalu melihat hamba-Nya yang berserah diri
Ketika semuanya mendzalimimu
Tetap tenang, karena Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya
Ketika semuanya menghakimimu karena niqabmu
Jangan khawatir, sesungguhnya akan ada hadiah surga bagi wanita yang mau menghindar dari fitnah

~Sarah Rahimah~ 

    
     Hari-hari yang dilalui Sarah saat ini agak berbeda dengan biasanya. Ketika biasanya ia selalu berbarengan dengan Laila, tapi untuk saat ini tidak. Sarah seperti kehilangan belahan jiwanya. Apalagi ia harus dalam kesendirian ketika di sekolahnya. Bagaimana tidak? Dengan wajah yang tertutupi kain, membuatnya agak berbeda dari gadis-gadis di sekolahnya yang cenderung bebas bahkan ada yang tidak berkerudung. Hal itu kerap kali membuat Sarah prihatin dengan kondisi kaum wanita zaman ini.

     Sarah merenung di taman sekolah. Taman itu merupakan tempat yang paling disukai Sarah. Mengapa demikian? Karena di dalam taman terdapat banyak sekali jenis bunga yang maa syaa Allah sejuk dipandang mata. Ketika sedih, Sarah hanya memandang bunga-bunga itu sambil berdzikir kepada Allah.

     Ketika Sarah tengah asyik mengamati bunga bugenvil yang berwarna-warni, Laila dan Kayla lewat di hadapan Sarah sambil bersenda gurau bersama. Sarah pun memanggil Laila. Namun, Laila tak menghiraukan panggilan Sarah, bahkan seolah-olah tak mendengarnya.

     Sarah kembali termenung. Karena waktu istirahat hampir habis, Sarah memutuskan kembali ke kelasnya saja. Ketika sampai di kelas, Laila sudah tidak duduk di samping Sarah lagi. Karena suatu kejadian sore itu, membuat hubungan antara Sarah dan Laila merenggang.

     Sarah memasukkan beberapa buku pelajaran ke dalam laci mejanya. Ketika buku-buku itu dimasukkan, banyak sampah yang berjatuhan dari laci Sarah. Sarah pun heran dibuatnya. Selama ini, ia tak pernah meninggalkan barang apapun di dalam lacinya sepulang sekolah. Tapi ini? Sepertinya ada yang sedang mengerjai Sarah.

     Satu, dua, tiga, seisi kelas menertawakan Sarah. Mungkin karena mereka melihat Sarah yang memunguti sampah sebegitu banyaknya. Bayangkan, sampah yang ada di laci Sarah sebanyak satu karung penuh. Mereka tertawa terpingkal-pingkal hingga saling menghina Sarah.

"Waaahhhh! Ada pemulung di sekolah kita!" ejek teman Sarah yang bernama Banu.

"Iya, mana sampahnya banyak banget lagi!" tambah teman lainnya yang bernama Pingka.

"Makan tuh sampah!" ejek teman lainnya yang bernama Dila sambil tertawa terbahak-bahak.

     Sarah hanya bersabar mendengar celaan dari teman-teman sekelasnya. Ia tetap memunguti sampah-sampah itu satu persatu.
Laila yang melihat Sarah dihina merasa iba. Terbesit dalam hatinya ingin menolong Sarah. Tapi ketika ia mengingat pengkhianatan Sarah padanya tempo hari, ia tidak jadi menolongnya.

"Biar aku bantu!" ujar Ibrahim yang mulai memunguti sampah-sampah yang berserakan di bawah meja Sarah.

"Jazakumullah, tapi biar aku aja ya!" tolak Sarah secara halus.

     Ibrahim tak menghiraukan ucapan Sarah. Ia tetap memunguti sampah-sampah itu. Regina yang melihat kepedulian Ibrahim pada Sarah itu pun merasa cemburu. Pasalnya, ia tak pernah mendapatkan perhatian dari Ibrahim hingga sebegitunya. Hal ini juga yang membuat Regina semakin membenci Sarah. Baginya, Sarah merupakan pengganggu yang harus segera disingkirkan.

Ada Apa dengan Bid'ah? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang