❤❤❤
Jihad
Bukan jihad di medan perang yang paling berat
Bukan pula jihad dengan membawa senjata
Bukan pula jihad dengan mengalahkan musuh
Namun, seberat-berat jihad adalah melawan hawa nafsu~Sarah Rahimah~
Al-hamdu lillahil-lazii anzala 'ala 'abdihil-kitaba wa lam yaj'al lahu 'iwaja(n). Qayyimal liyunzira ba'san syadidam mil landuhu wa yubasysyiral-mu'mininal-lazina ya'malunas-salihati anna lahum ajran hasana(n). Makisina fihi abada(n).Sarah duduk di teras rumahnya sambil mendengarkan murattal yang ia putar di ponselnya. Tak beberapa lama, kakaknya keluar dari dalam rumah dengan membawakan teh untuk Sarah. Sarah pun menghentikan rekaman itu ketika kakaknya mengajaknya mengobrol.
Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk bercakap-cakap di sore hari ketika ditinggal kedua orang tua mereka bekerja. Seperti hari ini, Sarah mengangkat topik 'Perang Pemikiran'. Mereka tampak asyik membahas masalah itu.
"Kak, ghazwul fikri itu bahaya banget yah!" ucap Sarah mengawali pembicaraan.
"Iya emang, dek! Ghazwul fikri itu bisa menyesatkan. Banyak orang tidak tahu masalah ini. Padahal masalah ini amat penting. Ghazwul fikri bisa merusak sendi-sendi Islam jika kita terus menerus membiarkannya!" balas Muhammad, kakak Sarah.
"Iya, Kak. Contohnya saja, banyak tayangan di televisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Banyak adegan-adegan yang mengumbar aurat wanita beserta pergaulannya yang bebas mengkampanyekan gerakan emansipasi wanita, dimana para wanita diajak untuk menuntut hak yang sama dengan lelaki, yang jelas-jelas hal ini bertentangan dengan nilai-nilai dalam ajaran islam. Atau wanita-wanita muslimah yang mempromosikan pakaian muslimah yang pada hakikatnya jauh dari kriteria pakaian muslimah yang syar’i. Di mana pakaian tersebut terlihat glamour dan banyak pernik yang ditempelkan yang berfungsi sebagai hiasan. Jilbab yang dikenakan kecil bahkan tidak menutupi dada. Inilah buah pemikiran Barat yang telah meracuni kehidupan kaum Muslimin di era modern ini!" ujar Sarah yang prihatin mengenai keadaan kaum Muslimin di zaman ini.
"Benar itu, dek! Bahkan lebih parahnya lagi umat Islam sekarang itu terlalu terbuai dengan kemewahan dan rasa takut mati!" ujar Muhammad menimpali.
"Iya, Kak. Bahkan terhadap umat Islam sendiri mereka merasa takut sampai-sampai orang yang bercadar di sebut sebagai TERORIS, naudzubillahi min dzalik. Apakah mereka sadar apa yang mereka ucapkan? Kalau wanita yang bercadar disebut sebagai teroris, lalu bagaimana dengan wanita yang mengumbar aurat? Apakah boleh disebut sebagai pezina?" ucap Sarah merasa terheran.
"Iya, dek. Harusnya mereka sadar kalau mereka juga punya kekurangan, bukan hanya melabeli wanita bercadar dengan sebutan 'Teroris'. Naudzubillah!" balas Muhammad lagi.
"Assalamu'alaikum!" ucap seseorang yang ternyata Bunda Sarah yang telah kembali dari warung makannya.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!" jawab Sarah dan Muhammad kompak.
"Ma syaa Allah, anak-anak Bunda lagi ngomongin apa sih?" tanya Bunda Sarah sambil meletakkan sekotak donat.
"Ini Bunda, kami sedang memperbincangkan tentang ghazwul fikri atau perang pemikiran yang dapat merusak umat Islam!" ujar Muhammad menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa dengan Bid'ah? [Slow Update]
SpiritualSarah Rahimah, seorang gadis muslimah yang memperjuangkan dirinya untuk berhijrah dan menjauhi segala bid'ah. Hidupnya begitu sederhana. Meski sangat cantik, ia lebih suka menutup wajahnya dengan cadar agar terhindar dari pandangan laki-laki yang bu...