Ada Apa dengan Bid'ah? [Slow Update]

Bagian 15 (Mirisnya Keadaan Remaja Zaman Ini)

❤❤❤

Pernahkah kau membaca buku?
Jika pernah, ucapkanlah alhamdulillah wa syukurillah

Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin canggih
Buku-buku mulai tersingkirkan

Banyak manusia yang sibuk mencari kesenangan
Hingga akhirat terlalaikan

Lalu apa yang akan mereka dapat?
Hanya hinaan dan kebanyakan syubhat

Dan di antara tanda akhir zaman adalah banyaknya penyanyi wanita
Sedang sutera, zina, dan khamr dianggap biasa

~Sarah Rahimah~

    
     Sebagian orang mungkin tidak mengetahui bila tiktok dapat menghilangkan rasa malu. Yang mereka ketahui hanyalah sebuah kesenangan belaka. Melalui tiktok, tak heran jika banyak orang yang memamerkan aurat mereka. Mereka pikir itu baik. Tapi, apa yang mereka lakukan bertentangan dengan agama.

     Seperti halnya Sarah yang menutup matanya tatkala melihat seorang wanita berpakaian mini. Di hadapannya, wanita itu berjoget-joget ria sambil memamerkan bentuk tubuhnya. Beberapa kali ia mengibas-ngibaskan rambutnya dan berkedip-kedip manja. Sarah yang melihat ketidakbenaran itu pun menghampiri wanita itu.

     Dinasehatinya secara perlahan wanita itu. Awalnya wanita itu mendebat Sarah, namun lama kelamaan ia pergi sebab kalah argumen dengan Sarah. Sarah sempat mengejar wanita itu. Namun karena dia berlari sangat cepat, Sarah pun berhenti mengejarnya.

Drrttt...drrttt

     Ponsel Sarah bergetar. Tampaknya ada sebuah panggilan masuk dari ponsel Sarah. Sarah segera mengeluarkan ponsel dari sakunya. Dilihatnya nama bundanya yang tertera di layar ponsel. Sarah pun menerima panggilan itu.

"Assalamu'alaikum!" ucap seseorang di seberang sana.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Bunda!" balas Sarah dengan ramah.

"Pulang sekarang, Nak! Ada yang mau Bunda bicarain sama kamu! Bunda tunggu yah!" ujar bunda Sarah.

"Baik, Bunda!" balas Sarah.

"Ya sudah, Bunda matiin dulu ya teleponnya!" ujar bunda Sarah.

"Iya, Bunda!" balas Sarah sebelum panggilan ditutup oleh bundanya.

     Sarah menuruti ucapan bundanya untuk segera pulang ke rumah. Ia pun mengendarai sepedanya. Namun, di perjalanan pulang, ada suatu kejadian naas yang membuatnya harus berhenti. Sarah terpaksa menghentikan sepedanya ketika melihat Ibrahim yang terkapar di jalanan. Beberapa anak geng motor mengelilingi Ibrahim, tentu saja dengan sepeda motor mereka yang sangat berisik. Sarah segera menelepon polisi untuk datang ke tempat kejadian.

     Tak beberapa lama, sirene mobil polisi terdengar sampai ke telinga anak geng motor itu. Mereka pun melajukan sepeda motor mereka dan meninggalkan lokasi kejadian. Sarah segera menghampiri Ibrahim. Polisi pun mulai berdatangan.

"Bagaimana kasus kejadiannya?" tanya seorang polisi dengan kumis tebal.

"Saya tidak tahu pasti, Pak. Ketika saya sampai di sini, ia sudah tak sadarkan diri!" ujar Sarah menerangkan.

     Salah seorang polisi memesan mobil ambulan. Adapun yang lain memasang garis polisi dan mengamankan sepeda motor Ibrahim. Setelah mobil itu sampai, Ibrahim segera dilarikan ke rumah sakit. Sementara Sarah harus menjadi saksi dari kejadian itu di kantor polisi.