[010]

15K 1.6K 506
                                    

Sabtu ini, Yoongi sudah janjian dengan kedua temannya untuk hangout di cafe terdekat sekolah. Kebiasaan mereka untuk sekedar merefresh pikiran suntuk akibat lima hari memiliki jadwal yang cukup padat, seperti; sekolah, ekstrakurikuler, latihan band dan lain-lain yang cukup menguras tenaga.

Ketiganya sudah duduk di sebuah meja bernomor 24 sejak sejam yang lalu, posisi yang mereka ambil cukup strategis karena berdekatan dengan jedela kaca.

Diiringi lagu dari band klasik, ketiganya mulai mengobrol ringan. Um, mungkin hanya berdua? Karena Yoongi memilih untuk berdiam sambil memainkan sedotan es nya. Namjoon dan Hoseok merasa ada yang berbeda dari salah satu temannya itu, memang sih Yoongi punya kepribadian yang tenang namun kali ini tenangnya cukup berbeda.

"Lo kenapa sih? Dari kemaren muka lo kusut terus kayak muka muka orang banyak utang"

Yoongi mendelik tajam saat Hoseok mulai mencibir dirinya, "Apa sih, gak kenapa-napa kok"

"Ceritain aja sih, mumpung lagi sepi" kata Namjoon, ikut menyahut.

"Tau, udah kayak sama siapa aja. Kita temenan udah hampir 3 taun"

"Iya iya bacot" Yoongi mengangkat gelas es kopinya sebelum menyeruput cairan berwarna hitam pekat tersebut.

"Gue cuma lagi mikir tentang hubungan gue sama Jihoon, makin kesini kayak ㅡuhm gimana bahasa halusnya ya... Gak menarik? Atau... "

"Hambar?" Tebak Namjoon.

"Mungkin?"
"Gue juga agak kesel karna akhir-akhir ini dia ke kamar gue terus. Gue cuma takut aja ada orang yang liat"

"Mungkin itu kode kalo dia udah berani buat nge-publik hubungan kalian? Malah bagus kan?'

"Gue masih belom siap"

"Loh kenapa? Bukannya sebelumnya lo pengen banget bisa pacaran dengan bebas?"

"Enggakㅡ"

Namjoon menarik ujung bibirnya, membentuk senyuman tipis "Apa ini ada hubungannya sama dia?"

"Hah? Dia siapa?" tanya Hoseok yang juga mewakili pertanyaan Yoongi.

"Jimin? Lo oleng dari Jihoon?"

Yoongi yang tadi kembali menyeruput kopi sukses tersedak dan terbatuk-batuk lebay sampai Hoseok harus ikut membantu memukul-mukul pundak sobat nya itu.

"Bener?" goda Namjoon dengan senyum dimplenya.

"Uhuk ㅡhh uhuk jadi maksud lo, ehm maksud lo gue suka sama si bebek itu?"

"Ya mungkin kan?"

"Anjir kalo pun iya gue oleng dari Jihoon ya seenggaknya gak ke si bebek juga lah, turun banget selera gue"

"Jahat banget mulut lo" kekeh Hoseok.

"Ya lagian aneh banget, Jimin dibanding Jihoon ya kalah telak. Bagusan Jihoon kemana-mana, ya kali gue putusin permata buat dapetin logam berkarat kayak dia"

"Buset buset"

"Jangan aneh-aneh dah, gue gak suka orang yang aneh kayak dia"



ㅡBugh






"Anjing"

Yoongi reflek mengumpat saat kepalanya tiba-tiba saja digeplak seseorang, segera membalik badannya dengan cepat, berniat untuk mengajak ribut orang itu sebelum,

"Jimin?" ㅡJimin berdiri di belakangnya dengan wajah merah menahan kesal.

Plak

Plak

ROOM 779 ; YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang