[018]

15.2K 1.5K 286
                                    

Pagi ini, dihari minggu yang cukup berawan nampak Jimin tengah mengunyel-unyel pipi teman sekamarnya yang masih asik bergelung di bawah selimut.

Mulai dari mengunyel sampai menepuk-nepuk pipinya, tapi lelaki itu tidak juga terbangun. Ini sudah menit ke 40 Jimin berusaha membangunkannya.

"Yoongi bangun!! Katanya mau lari pagi, keburu siang!!"

Betul.

Semalam, Yoongi sendiri yang memaksa Jimin untuk menemaninya berolahraga. Tepatnya setelah Yoongi tau bahwa Jungkook sudah lebih dulu mengajak Jimin. Meski awalnya Jimin lebih memilih bersama Jungkook tapi pada akhirnyapun, mau tidak mau Jimin mengiyakan ajakan Yoongi karena takut lelaki itu akan merajuk padanya.

Entahlah, semakin dekat semakin kelihatan sifat asli dari lelaki yang sering Jimin ledek sebagai triplek itu. Yoongi kelihatan sekali lebih protektif padanya, ia rajin menjemput Jimin sepulang kerja, memastikan Jimin sudah makan pagi siang bahkan malam sekalipun, mengajaknya belajar bersama meski dibarengi dengan ejekan-ejekan yang ia lontarkan pada Jimin. Dan parahnya, Yoongi juga tak jarang melarangnya untuk dekat-dekat dengan Jungkook.

Dan hal aneh yang perlu kalian ketahui, Yoongi masih belum menjadikan Jimin kekasihnya. Memang sih ini belum genap satu minggu Yoongi putus dari Jihoon. Tapi perlakuan Yoongi pada Jimin membuat lelaki manis itu semakin menginginkan sebuah status yang jelas.

"Gii ish"

Jimin mendudukan pasrah dirinya diatas lantai samping ranjang Yoongi, menatapi Yoongi yang bahkan sama sekali tidak bergerak dari posisinya.

"Tau gitu mah gue olahraga sama Jungkook aja, lumayan sambil cuci mata" ujar Jimin, sengaja agak mengencangkan suaranya.

Namun Yoongi tetap diam.

"Au ah, gue nyusul Jungkook aja dah"

Masih terdiam.

"Gue beneran nyusul nih"

Diam.

"Yaudah beneㅡ"

ㅡBruk

Jimin yang tadinya hendak berdiri, kembali terduduk akibat Yoongi yang menarik tangannya. Dengan mata yang masih terpejam, Yoongi memaksa Jimin agar ikut tiduran disampingnya.

"Ish ngapain sih, panas!!" protes si kecil yang berusaha keluar dari pelukan Yoongi.

"Hhmm" gumam Yoongi masa bodoh, justru ia makin menarik Jimin kedalam pelukannya, menenggelamkan wajah Jimin didada.

"Bentar dulu, 5 menit lagi" ucapnya dengan suara serak

Jimin pun mau tidak mau menurut, memperhatikan wajah temannya itu dari jarak yang sedekat ini membuat jantungnya berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya.

"Jangan diliatin nanti suka" gumam Yoongi dengan senyum jail nya, matanya masih terpejam omong-omong.

Jimin merotasikan matanya, "Siapa juga yang liatin"

Yoongi membuka kelopak matanya, mengerjap pelan sebelum benar-benar terbuka "Selamat pagi calon pacar"

Blushh

Dipagi hari yang dingin ini pipi Jimin langsung terasa begitu hangat hanya dengan ucapan selamat pagi dari lelaki dihadapannya.

"Dih kok merah pipinya?? Lucu banget" ledek Yoongi

Membangunkan sedikit tubuhnya untuk meraih pipi Jimin dan menciuminya.

"Arrrghh jorok, masih bau" omel si empunya pipi, mendorong-dorong badan Yoongi.

ROOM 779 ; YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang