[031]

12.2K 1.4K 509
                                    

Hari terus berjalan, bulan berganti bulan, namun tetap tidak bisa mengurangi rasa sayang Yoongi pada Jimin. Sejak batalnya rencana pertunangan Yoongi dan Jihoon, Yoongi benar-benar berusaha menjaga hubungan mereka dengan sangat baik, bahkan disaat keduanya sekarang tengah disibukkan oleh ujian-ujian menuju hari kelulusan, mereka tetap bisa membagi waktu untuk berduaan tanpa kurang sedikitpun.

Yoongi juga tak jarang menjadi tutor Jimin dalam membantu kekasihnya itu untuk mengerjakan soal-soal ujiannya, tidak ada lagi bentakan saat Jimin tidak kunjung paham, Yoongi memilih untuk kembali menjelaskan. Yah, ia lebih sabar untuk kali ini.

Atau lebih tepatnya, tidak ingin menciptakan pertengkaran sekecil apapun dalam hubungannya bersama Jimin sebagai bentuk syukurnya karena saat ini keadaan mulai terasa tenang, Jihoon tidak lagi mengganggu hubungannya, juga sang ibu yang tiba-tiba berhenti mencampuri urusannya. Yoongi sangat bersyukur karenanya dan tidak mau membuang-buang kesempatannya untuk lebih mendekatkan diri pada Jimin.







,

"Kamu ngapain ngeliatin aku terus?"

Jimin tersenyum malu karena tertangkap basah tengah menatapi kekasihnya itu, ia merebahkan kepalanya di atas meja dengan mata yang tetap tertuju pada Yoongi.

Saat ini keduanya tengah berada di perpustakaan yang akhir-akhir memang menjadi tempat keduanya berduaan.

"Kamu ganteng" cicit Jimin.

Yoongi sontak menarik kedua sudut bibirnya, "Ya, makasih, tapi ga usah diliatin terus"

"Aku mau liat kamu terus" gumam Jimin.

Yoongi yang tak mengerti hanya bisa tersenyum lebar, ia mengulurkan tangannya untuk mengelus-elus pipi Jimin.

"Yaudah boleh, kamu boleh liat aku sampe kamu puas" ucap Yoongi seraya menangkup wajahnya sendiri di hadapan Jimin, membuat lelaki manis itu tersenyum lucu.

"Yoongi" panggil Jimin.

"Iya?"

"Berapa lagi sisa harinya?"

"Hari apa?"

"ㅡHari ujian"

"Owh, seminggu lagi udah mulai. Kenapa? Kamu gugup ya? Gak usah takut, kamu kan udah belajar keras selama ini. Hasil tryout kamu juga akhir-akhir ini meningkat kan?"

Jimin mengangguk pelan, ia masih menatap Yoongi dari posisinya, "Yoongi"

"Apa?"

"Kamu bener-bener mau masuk SNU?"

Yoongi mengangguk, "Yah, SNU itu universitas impian aku dari dulu, dan untungnya SNU ada di Seoul. Jadi kita gak perlu pisah jauh-jauh"

Jimin menelan ludahnya dengan berat, ia memaksa dirinya untuk tersenyum manis di hadapan Yoongi.

"Aku bakal terus berdoa supaya kamu bisa masuk SNU, dan jadi lulusan terbaik" tutur Jimin dengan tulus.

"Makasih, aku juga berdoa supaya kamu bisa ikut masuk SNU, tahun depan pun gak apa-apa. Aku bakal terus nunggu kamu"

"Yoongi"

"Haha apa sih, manggil terus. Kamu kenapa??" kekeh Yoongi.

Jimin tersenyum tipis, "Aku cuma mau bilang, aku sayang kamu. Aku sayang banget sama kamu"

Dan Yoongi hanya mengusak rambut Jimin dengan gemas.

7⃣7⃣9⃣

ㅡskip time

Hari ini adalah hari dimana selesainya perjuangan Yoongi dalam tiga tahun menjadi anak SMA. Yoongi telah berhasil melewati hari-hari yang bergitu menyesakkan. Sekarang Yoongi bisa lebih tenang dan hanya tinggal berharap pada hasil ujiannya, ia berharap agar hasilnya memuaskan hingga bisa membawanya masuk ke dalam gedung SNU yang telah lama diimpikannya.

ROOM 779 ; YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang