[023]

11.8K 1.2K 364
                                    

"Ngapain lo ngikutin gue?" suara ketus Yoongi langsung menyapa bersamaan dengan kakinya yang melangkah keluar dari kamar mandi.

Dihadapannya, ada Jihoon yang tengah berdiri menyender ditembok dapur. Meski sudah diketusi, tapi lelaki itu tetap tersenyum menyapa Yoongi.

"Mau ngomong sebentar" ucapnya pelan.

"Gak" balas Yoongi, hendak pergi sebelum Jihoon menghadangnya.

"Kok jadi galak gini sih? Katanya bakalan tetep jadi temen biarpun kita udah putus?"

"Gue bakal tetep jadi temen lo kalo aja lo gak banyak tingkah kayak gini"

"Banyak tingkah gimana sih? Masalah makan malem ini? Loh, ini ajakan mamanya kak Yoongi sendiri, aku bahkan gak tau apa-apa"

"Kalo lo tetep tutup mulut dan gak cari-cari perhatian ke nyokap gue, dia gak bakal begini"

Jihoon tertawa pelan menanggapi tuduhan Yoongi, "Orangtua kita itu punya kerja sama, aku gak pernah dateng kesini kalo gaada urusan tentang kerjaan mereka. Dan bukan aku yang cerita perihal hubungan kita, tapi orangtua aku. Aku udah jelasin kalo kita udah putus, tapi orangtua kak Yoongi sendiri yang masih berharap sama aku. Salah aku kalo orangtua kak Yoongi suka sama aku? Huh? Jangan cuma liat satu sisi aja kak Yoongi"

"Yah terserah lo dengan segala ocehan lo yang bahkan gak tau apa itu bener atau cuma omong kosong aja"

"Kak Yoongi gak percaya? Kak Yoongi pasti mikirnya aku gak bisa move on ya? Hehe lucu banget"

Jihoon menghela nafasnya, melangkah mendekati Yoongi, "Walaupun susah, tapi aku bakalan coba move on dari kak Yoongi. Tapi sebelum itu, boleh aku tanya sesuatu?"

Yoongi memandang Jihoon dengan sebelah alis yang terangkat, "Apa?"

"Kak Yoongi punya hubungan ya sama kak Jimin?"

Meski agak terkejut tapi sebisa mungkin Yoongi memalsukan mimik wajahnya,  ia mendorong pelan badan Jihoon agar menjauh darinya.

"Jangan sok tau" ucapnya bertambah ketus.

"Gak sok tau, aku ada beberapa buktinya"

"Lo ngikutin gue?" tuduh Yoongi

"Bukan aku, tapi fans kak Yoongi sendiri tuh. Mereka yang kirimin aku foto-foto"

Yoongi berdecak pelan, "Ada hubungan atau engga emang apa urusannya sama lo?"

"Tentu ada. Kalo memang beneran ada hubungan, aku bakal kesel"

"Kenapa lo kesel? Katanya lo mau move on??"

"Kita putus bukan berarti kak Yoongi bisa pacarin orang kayak Park Jimin. Itu bener-bener bisa nurunin harga diri aku, gimana bisa pacarku putusin aku buat dapetin cowok kayak gitu?"

Yoongi terlihat mulai tersulut akibat perkataan mantannya itu, "Jihoon! Kata-kata lo keterlaluan tau gak"

"Kenyataan, walaupun gak enak didenger tapi itu kenyataannya. Kak Yoongi pasti udah denger semua tentang Park Jimin kan? Dia anak beasiswa, pekerjaan orangtuanya cuma pegawai biasa, itu jauh banget dari level kak Yoongi"

"Siapa yang peduli sama itu semua huh?"

"Semua orang peduli. Jangan naif kak, kalo orangtua kak Yoongi tau, mereka gak akan setuju. Kalo orang-orang disekolah tau, mereka juga gak akan setuju"

"Dan kenapa gue harus butuh persetujuan dari lo semua? Yang jalanin itu gue bukan kalian"

Jihoon terlihat menyunggingkan senyumnya, "Kak Yoongi bener-bener naif, dari dulu emang gitu ya. Apa kak Yoongi gak mikir tentang pandangan orang-orang juga? ㅡUhm, sebenernya aku gak mau suudzon tapi aku rasa kalian udah main-main bahkan sebelum kak Yoongi putus dari aku kan? Kalo aja aku buka suara.... "

ROOM 779 ; YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang