[027]

11.5K 1.3K 528
                                    

Yo wassap bro, gak sadar udah 4 hari gak up perasaan baru kemaren dah :p































Cekidot!





























"Woah siapa ini??"

Jimin merotasikan matanya, melirik lelaki di hadapannya ini dengan ketus. Lelaki yang kini tengah menatapnya dengan pandangan merendahkan, siapa lagi jika bukan si pemilik acara yang tak lain adalah Park Jihoon.

Seakan kedatangan Jimin telah lama ditunggunya, lelaki itu sudah berdiri di depan pintu dan menghadang Jimin.

"Minggir" ujarnya, memerintah.

"Loh kok galak? Bukannya ke sini buat kerja? Gak boleh galak dong" ledek Jihoon, sudut bibirnya tertarik membentuk senyum miring. "ㅡAh, tapi apa gak malu buat masuk ke dalem huh?" lanjutnya dengan nada meledek.

"Kenapa harus malu? Gue dateng buat kerja bukan buat maling. ㅡDan gak usah sok peduli, gue tau ini termasuk rencana lo kan?"

"Rencana apa sih" kekeh Jihoon kemudian beralih menatap Soobin yang sedari tadi hanya diam memperhatikan keduanya.

"Tolong dibawa ke dalem ya minumannya" titah Jihoon sebelum melenggang masuk.

Jimin memejamkan matanya seraya menarik nafas dalam-dalam, semua sudah terlanjur, ia tidak bisa kembali pergi. Jika ini semua permainan Jihoon, maka ia putuskan akan mengikuti semua alur permainannya.

"J-Jimin, lo gak apa-apa? Dia temen lo? Keliatannya ngeselin" tanya Soobin, khawatir.

Jimin menggeleng pelan, "Gak apa-apa kok, dan dia bukan temen gue"

7⃣7⃣9⃣

Seluruh tamu undangan pesta Jihoon yang kebanyakan adalah teman-teman sekolahnya sontak mengalihkan pandangan ke arah pintu masuk di mana dua orang pegawai berparas tampan kini tengah berjalan dengan trolly yang berisi box minuman.

Bukan,

Fokus mereka bukan karena paras pegawai yang terlihat menawan itu, tapi fokus mereka pada lelaki bertubuh pendek yang dengan santainya mulai mengeluarkan minuman yang dibawanya.

Hampir semua dari mereka kenal siapa orang itu. Membuat mereka langsung saling melemparkan tatapan aneh serta pertanyaan-pertanyaan tentang

'Mengapa Park Jimin berada di sini dengan seragam karyawan seperti itu? Apa ia bekerja?'

"JㅡJimin, lo ngapain?" tanya salah satu dari mereka yang sudah tidak dapat menahan rasa penasarannya.

"Gue? Kerja" jawab Jimin santai.

"Tapi, ㅡkenapa lo kerja?"

"Ya cari duit lah" kekehnya tanpa malu.

Lantas terdengar suara bisikan-bisikan dari mereka yang di belakang sana, mulai dari yang berkata baik-baik hingga berprasangka buruk. Jimin dapat mendengar semua dari tempatnya, mereka juga membahas tentang larangan sekolah mengenai siswa yang bekerja, namun Jimin memutuskan untuk tidak peduli. Ia akan menanggung akibatnya sendiri.

Jimin memilih lanjut menata botol-botol minumannya dengan santai.

"Kalo kalian mau minum, ambil ke sini" ucapnya pada para tamu undangan.

ROOM 779 ; YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang