"Kakak, udah dong nangisnya, kakak belum makan apa-apa dari sampe ke rumah. Kakak kenapa hm? Cerita sama bunda yuk?"
"...hiks hiks aku jaㅡhat nda, hh hiks aku jahat"
Minyoung menatap sendu putranya yang masih tergelung di bawah selimut tebalnya. Sejak kedatangan puteranya yang sangat mendadak itu, Jimin memang langsung menuju kamar dan benar-benar tidak mau keluar dari kamarnya. Ia hanya menangis, menangis dan menangis tanpa diketahui apa penyebabnya dan terhitung sudah 12 jam puteranya itu mengurung diri tanpa mau makan dan minum.
Minyoung sebagai ibu Jimin tentu dibuat merasa gelisah, ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk menenangkan puteranya. Minyoung pun masih belum tau tentang masalah puteranya karena Jimin enggan membuka suara selain mengatai dirinya sendiri, jahat.
"Kakak bukan orang jahat, bunda tau. Kakak gak mungkin jahatin orang lain"
"Enggaaak, hiks kakak jahat bun hiks hiks"
7⃣7⃣9⃣
BRAKSementara itu, di sebuah ruangan, nampak seorang anak tengah menatap nyalang ibunya setelah mendobrak pintu tanpa permisi,
"MIN YOONGI KAMU APA-APAAN SIH?!" marah sang ibu, berdiri di depan mejanya dengan tatapan yang tak kalah galak.
"MAMA YANG APA-APAAN! APA YANG MAMA LAKUIN KE JIMIN?!" teriak Yoongi, to the point.
Sang ibu terlihat merotasikan matanya dengan malas, "Astaga Jimin Jimin Jimin terus! Kenapa emangnya sama anak itu!?"
"Mama gausah pura-pura gak tau! Aku tau ini semua perbuatan mama kan?!"
"Apa sih? Kamu jangan nudㅡ"
"JIMIN PERGI NINGGALIN AKU DAN ITU KARENA MAMA KAN? MAMA PAKSA DIA? IYAKAN?" teriak Yoongi, memotong pertanyaan sok lugu dari ibunya.
Ibu Yoongi nampak menghela nafasnya pelan, menurunkan tatapannya dari sang anak, "Mama gak paksa dia, dia sendiri yang nawarin perjanjian sama mama"
"Perjanjian?" cicit Yoongi, dengan suara bergetar, menahan tangis serta emosi yang menggebu-gebu.
"Kamu pikir beberapa bulan ini mama bisa diem karena apa? Itu karena Jimin. Mama gak paksa dia sama sekali, dia sendiri yang nyerahin dirinya jadi jaminan supaya kamu gak jadi tunangan sama Jihoon, jadi jangan marah ke mama. ㅡlagian perjanjiannya juga habis kelulusan, kenapa dia pergi lebih cepet?" jelas ibu Yoongi dengan gumaman di akhir kalimatnya.
Yoongi lantas mengepal kuat kedua telapak tangan yang berada di sisi pahanya, ia menatap mamanya dengan nyalang, "Gak mungkin kalo gak dipaksa, pasti mama ngomongin sesuatu yang bikin dia milih jalan itu"
"Terserah kamu mau ngomong apa. Yang jelas dia udah pergi sekarang, jadi sekarang waktunya kamu fokus sama cita-cita kamu, jangan pikirin cowok kampungan itu lagi. Bulan depan kamu juga harus tunangan sama Jihoonㅡ"
"MAMA!!!" potong Yoongi.
"Apa? Kamu pikir mama setuju sama perjanjian yang dibuat pacarmu itu? Cih, dia pergi itu bagus, tapi pertunangan kamu tetep lanjut. Dia itu cowok yang polos, dia pikir orang kayak dia bisa ngerubah pilihan mama? Mau dia ngelakuin apapun, mama tetep sama pilihan mama"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOM 779 ; YoonMin [END]
Fanfiction[sedang dalam perbaikan] [Yoonmin's story by pito] Berada dalam satu kamar setiap harinya bersama seorang siswa populer yang punya julukan ice prince. Apakah Jimin sanggup? ⛔ Non Baku Warn!! BxB! BoysLove!! Bahasa kasar!!!! 🔞 Jangan salah lapak p...