Daecwhita dachwita ja ullyeola daewhwita
Daecwhita dachwita ja ullyeola daewhwita
Daecwhita dachwita ja ullyeola daewhwita
Daecwhita dachwita ja ullyeola daewhwitaSuara alarm terus berbunyi sejak 20 menit yang lalu tanpa ada seorangpun yang berniat menghentikannya, meski sudah disetel sekencang apapun tapi tidak juga mampu membangunkan pemuda yang saat ini masih bergelung dengan selimutnya. Memang ia mendengar sayup-sayup suara alarmnya, namun mata indahnya masih sangat sulit untuk terbuka.
"Duh bersiiiik" gumam lelaki itu, berguling-guling di atas ranjangnya. Kesal karena suara berisiknya namun enggan untuk menghentikannya.
Tanpa tahu seseorang kini sedang memperhatikannya sejak tadi.
Min Yoongi.
Tengah berdiri di depan cermin sambil mengenakan dasi sekolahnya, tatapannya yang mengarah cermin bukan untuk mematut dirinya melainkan untuk memperhatikan teman sekamarnya yang terlihat masih enggan untuk bangun dari kasurnya padahal jam sudah menunjukan pukul 7.15 yang mana 15 menit lagi adalah jam masuk sekolah.
Yoongi bukan termasuk teman sekamar yang baik, karena ia tidak mau repot-repot membangunkan Jimin. Yoongi hanya sibuk mengurusi dirinya sendiri tanpa memperdulikan teman sekamarnya itu.
"Hhh duh"
Yoongi yang selesai dengan urusan dasinya, segera mengambil tas dan berniat berjalan keluar sebelum suara serak Jimin menghentikannya.
"Kok lo udah rapi aja? Emang ini jam berapa?" tanya Jimin sambil menggaruk-garuk lehernya.
Yoongi tidak menjawab pertanyaan Jimin, melainkan hanya mengangkat dagunya ke arah jam dinding.
"HAAAAAAHHHHH?! JAM TUJUH LEWAT???? BUSET GUE TELAAAAAAAT" pekik Jimin saat melihat jam sudah menunjukan pukul 7.17.
Lelaki itu sontak turun dari kamarnya, meraih tas sekolahnya untuk memasukan semua buku yang ada di meja belajar tanpa di pilih-pilih terlebih dahulu.
"KOK LO GAK BANGUNIN GUE SIH!!"
"Emang gue emak lo apa" dengus Yoongi, mencoba keluar dari kamar namun terhenti saat Jimin menahan tas nya.
"Lo harus tungguin gue!!" pekik Jimin, memaksa.
"Apaan sih! Lepas gak!!" teriak Yoongi yang memberontak.
"Pokoknya kalo gue telat lo juga harus telat"
"Dih ogah! Telat kok ngajak-ngajak"
Masa bodoh, Jimin menarik paksa tas Yoongi sampai terlepas dan membawanya kabur memasuki kamar mandi.
"Anak setan!!" umpat Yoongi kesal bukan main.
Melirik jam di dinding kamarnya dengan pasrah, sudah dipastikan dia benar-benar telat hari ini. Jimin jancok, batin Yoongi.
Hanya butuh waktu 5 menit untuk Jimin keluar dari kamar mandi, lengkap dengan seragam sekolahnya meski dasinya belum terpasang. Lelaki itu buru-buru melempar tas milik Yoongi ke arah sang empunya tanpa mau melihatnya, Jimin juga takut pada Yoongi omong-omong.
"Anjing lo, gue juga telat bangsat!"
"Astaga pagi-pagi udah ribut kek anak ayam" kekeh Jimin, dengan cepat mamakai sepatunya.
"Lo anak setan"
"Jaga ucapanmu anak muda" ledek Jimin.
Selesai memakai sepatu, Jimin tersenyum manis pada Yoongi "Nah kalo gini kan enak, telat juga ada temennya!!" ucapnya tanpa sedikitpun merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOM 779 ; YoonMin [END]
Fanfiction[sedang dalam perbaikan] [Yoonmin's story by pito] Berada dalam satu kamar setiap harinya bersama seorang siswa populer yang punya julukan ice prince. Apakah Jimin sanggup? ⛔ Non Baku Warn!! BxB! BoysLove!! Bahasa kasar!!!! 🔞 Jangan salah lapak p...