Cup cup cup cup
"Mmh udah
"Belom sayang"
Cup cup cup cup
Jimin hanya bisa tersenyum tipis, memasrahkan wajahnya yang ditangkup dengan lembut serta dibubuhkan kecupan-kecupan yang sama lembutnya dari bibir tipis Yoongi.
15 menit lalu, lelaki manis itu meminta izin untuk pergi karena harus menjalani hukumannya ㅡyaitu membersihkan halaman sekolah. Sebelum diizinkan untuk keluar, Yoongi bilang dia ingin mentransfer Jimin kekuatan terlebih dahulu dan kekuatan yang dimaksud adah puluhan kecupan di wajah serta bibirnya. Bahkan Jimin sudah merasa wajahnya begitu lembab, namun Yoongi tidak kunjung mau menghentikannya.
Yoongi menyudahi kecupannya dengan sebuah ciuman panjang, hanya ciuman lembut tanpa ada rasa menuntut, khas para remaja. Yoongi mengelus-elus pipi Jimin, kemudian tersenyum tampan ke arah kekasihnya itu.
"Semangat? Maaf aku gak bisa bantu, aku ada ujian online universitas" ujar Yoongi, ada tersirat nada kecewa.
Jimin mengangguk-angguk, "Iya, lagian kamu gak harus bantu setiap hari juga kok"
Yoongi mengangguk-angguk meski masih tidak rela membiarkan kekasihnya mencabuti rumput sendirian terlebih berada di bawah teriknya matahari, meski saat ini masih terbilang pagi.
"Aku pergi sekarang. Kamu jawab soalnya yang serius ya!!" Jimin berujar sambil berjalan menuju pintu, kemudian mendadah ke arah Yoongi sebelum benar-benar pergi meninggalkannya.
Jimin menghela nafasnya pelan, rasanya benar-benar membosankan, terhitung sudah hampir dua minggu ini dia rutin menjalani hukuman. Untungnya teman serta kekasihnya mau membantu sesekali, jadi tidak terlalu berat untuknya.
Tapi, sekarang Jimin sendirian karena hari minggu ini Taehyung dan Seokjin memilih untuk pulang ke rumah, sementara kekasihnya tengah berjuang mengerjakan tes universitas impiannya, SNU. Mau tidak mau Jimin harus mencabuti rumput lapangan sekolahnya seorang diri.
"Ini sekolah bayarannya doang mahal tapi sewa tukang kebon gak mau" keluh Jimin saat menatapi rumput-rumput di hadapannya telah memanjang.
Lelaki manis itu mulai berjongkok dan mulai mencabuti rumput-rumput liar yang tumbuh di tempat yang tidak seharusnya.
Dan pada cabutan ke lima, pergerakan tangannya dibuat terhenti saat melihat sepatu berwarna biru mendekat ke arahnya dan berhenti tepat di hadapannya yang tengah berjongkok. Jimin mendongak, dan matanya sedikit membulat kala ia mengingat siapa si pemilik sepatu itu.
7⃣7⃣9⃣
Kurang lebih, Jimin menghabiskan waktu selama 2 jam untuk bisa menyelesaikan tugasnya. Ia memilih langsung ke kamar untuk menghampiri Yoongi yang juga terlihat sudah selesai dengan tesnya.
Jimin tersenyum jail, ia berjalan mengendap-endap dengan niat mengageti Yoongi yang tengah berdiri membelakanginya.
Dan ㅡ
"HWAAA"
Bruk
"ASHㅡhit"
Yoongi tentu saja terkejut, ia bahkan sampai terjatuh di atas ranjangnya. Hal itu sukses membuat Jimin tertawa kencang, ia merasa berhasil mengageti kekasihnya. Jimin menjulurkan lidahnya saat Yoongi menatap dengan sebal.
Yoongi memiringkan posisinya, menahan kepalanya dengan telapak tangan untuk memperhatikan Jimin yang masih tertawa dengan heboh bahkan sampai air matanya mengalir lewat bola matanya yang terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOM 779 ; YoonMin [END]
Fanfic[sedang dalam perbaikan] [Yoonmin's story by pito] Berada dalam satu kamar setiap harinya bersama seorang siswa populer yang punya julukan ice prince. Apakah Jimin sanggup? ⛔ Non Baku Warn!! BxB! BoysLove!! Bahasa kasar!!!! 🔞 Jangan salah lapak p...