Mingyu Giovan Radhyto keluar dari kamarnya sambil menarik nafas segar ditambah senyum cerah. Siapa yang ga senang di hari pertama sekolah, ketemu sama temen temen habis libur panjang. Mingyu suka liburan, tapi kalo kelamaan dia bisa bosen juga. Mana temen temennya pada sibuk, jadi dia ga banyak keluar main waktu libur panjang.
"Kenapa seneng banget Gyu?" kata ibunya yang lagi masak sarapan.
"Seneng gimana Bun?" Mingyu heran.
"Dari tadi senyum-senyum mulu sih kamu"
"Iya bun, Gyu bosen kelamaan libur. Mana temen pada sibuk"
Bunda tertawa. "Kasian deh kamu" ucap Bunda. "Berangkat sana, ntar telat. Bekalnya didalam tas ya"
"Oke bun, Gyu berangkat dulu ya" Mingyu menyalam ibunya dan pergi kesekolah.
Selama di perjalanan, Mingyu memikirkan cara agar bisa membalas dendam ke temen temennya yang udah bikin dia emosi. Bisa bisanya dia ditinggal sendirian, gaada temen main selama liburan sama sekali. Kalo kayak Hao, Mina, Lisa, sama Bambam masih bisa dimaafkan karena mereka harus pulang kampung ke negara masing masing. Mana jauh harus pake pesawat.
Tapi kalo orang orang sejenis Jungkook? Mingyu gaakan lupa alasan Jungkook waktu diajak jalan sama Mingyu.
"Sorrry Ming, gue harus anterin mama ke rumah nenek"
Eh dihari yang sama waktu Mingyu sendirian jalan ke mall, dia liat Jungkook jalan berdua sama Yeri ke dalam bioskop, lengkap sama popcorn caramel yang gede. Mana Mingyu nonton film yang sama sama Jungkook, terus ngeliatin mereka berdua pacaran karena duduk dua baris didepan Mingyu. Mendidih rasaya darah Mingyu. Rasanya kayak diselingkuhin tapi mode temen. Mingyu jadi pengen nanya, sejak kapan Yeri berubah status jadi mamanya Jungkook? Sejak kapan juga rumah neneknya Jungkook pindah ke bioskop?
Sama juga kayak si setan June. Malah kalo June kasih alasan yang terlalu jujur, bikin Mingyu serasa pengen ngepang usus 12 jarinya.
"Aelah Gyu, lo telat. Jadwal gue udah penuh hari ini. Pagi pagi gue bangun, terus makan, terus dilanjut sama rebahan, terus makan siang, terus tidur siang, sorenya makan lagi, terus..." tut..tut..tut
Mingyu yang emosi langsung matiin telponnya. Kalo dilanjutin takutnya June muntah paku di kemudian hari.
Akhirnya Mingyu dapat ide buat ngerjain temen-temennya. Dia mau mogok bicara sampai mereka semua minta maaf sama dia. Dia pun masuk ke kelasnya.
Didalam kelas belum terlalu rame. Cuma ada Donghyuk, Saerom, sama Jihyo yang lagi ngobrol tentag liburan mereka. Mingyu pun masuk ke kelas dan melancarkan aksinya. Ia pasang wajah yang sesinis-sinisnya, terus nelungkupin wajah ke atas meja, persis kayak orang yang lagi ngambek. Aksinya itu buat ketiga temannya bingung. Samar samar, Mingyu dengerin obrolan mereka.
"Gue rasa Mingyu kesel deh sama gue, dia ngajak gue jalan tapi gua gabisa mulu" kata gadis berambut ikal.
"Lah? Sama dong. Dia ngajakin gue makan McD gue tolak" ujar yang satu lagi.
"Kayaknya iya deh"
"Lu juga Hyuk?"
"Dia ngajak gue mantai , eh gue lagi nemenin nyokap arisan." Ujar cowok itu. " Kita harus minta maaf nih"
"Bener lu Hyuk. Kuy lah" mereka bergeser ke meja Mingyu.
Rica Lianna Jihyo menepuk pundak Mingyu pelan.
"Ming, mau ngomong sebentar boleh?" Mingyu hanya menjawab dengan deheman.
"Sorry ya, waktu itu gabisa nemenin lu, harusnya kemaren gue ga mageran Ming, sori banget" Jihyo mengatup telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idyllic, 1997
Teen Fictioni·dyl·lic /īˈdilik/ (especially of a time or place) like an idyll; extremely happy, peaceful, or picturesque. - k-idol 1997 line.