17b

204 21 0
                                    

Donghyuk yang penasaran langsung berlayar ke internet buat nyari kasusnya. "Gua nemu nih infonya. Kejadiannya tahun 2007. Pasiennya anak perempuan, umurnya masih 10 tahun. Mengidap penyakit asma akut. Dibawa ke rumah sakit sama perawatnya karena keluarganya sibuk kerja. Orang tuanya kerja di perusahaan batu bara keluarga Dinatria." Jelas Dongi.

Leedo kaget. "10 tahun? Seumuran kita dong anjir?"

"Seriusan Do?" tanya Bambam.

"Makanya pelajaran matematika jangan ngebo Bam. 2007-10 tahun kan 1997." Jelas Leedo.

Bambam ngangguk, setelah dia ngecek sendiri di kalkulator hpnya. "Widih iya lagi. Anjir serem juga. Kalo itu anak masih hidup ada kemungkinan dia satu sekolah sama kita."

Dokyeom tertawa. "Pede lu nyet dia mau satu sekolah sama lu."

"Yee dia juga ngibrit kali pas ngeliat lu kuda," sewot Bambam.

"eh bukannya Dinatria itu yang adeknya Alrendra?" tanya Saerom. Bikin semuanya langsung beralih atensi kearah dia.

"Maksudnya?"

"Setau gua nih, Dulu ada kakak beradek dari keluarga kaya namanya Alrendra sama Dinatria. Tapi si kakak punya sifat yang lebih tegas dan disiplin, ga kayak adeknya yang bebas dan ga suka diatur. Suatu waktu mereka berantem hebat. Si kakak bilang kalo si adek ga akan sukses, si adek emosi dan bilang kalo dia bakal lebih sukses dari kakaknya. Dan bener aja, si adek lebih sukses dari kakaknya, tapi hasil duit haram. Si adek dengan segala harta yang dia punya dimanfaatin ke arah yang jahat. Dia jadi bos mafia terkenal dan ditakuti dimana mana. Jadilah keluarga Dinatria dicap sebagai keluarga mafia. Katanya sih udah tobat, tapi tetep aja perusahaannya besar terus dimana-mana. Orang berteori kalo ini semua taktik money laundering. Tapi karna punya duit banyak, polisi ga berani nangkep mereka." Kata Saerom yang ayahnya memang bekerja di kepolisian.

"Apaan dah money laundering? Uangnya di laundri gitu, biar wangi?" tanya Winwin.

Saerom memukul punggung Winwin keras sampe dia ngaduh kesakitan. "Goblok ke tulang sum sum ginilah contohnya ges, kayak Winwin. Money laundering ituuu,

sabar gua cek google,"

"Dih ngatain orang goblok dianya juga ga tau," kata Winwin.

"Bomat, yang penting gua paham," kata Saerom menjulurkan lidahnya. "Disini pencucian uang itu bertujuan untuk memperkaya diri sendiri dengan berupaya mengaburkan asal usul uang atau aset yang didapatkan dari cara yang tidak wajar atau ilegal seperti korupsi, terorisme, perampokan, perdagangan manusia, narkoba, illegal fishing, dan sebagainya. Jadi kayak uang haram dipake buat buka usaha atau yang lain supaya keliatannya kayak uang halal."

"Lah buat apa dah? Sama sama juga kan hasilnya?" tanya Winwin lagi. Saerom menggeleng.

Yonghun menghela nafas. "Gini Win. Kalo misalnya tetangga lu ga ada angin gaada hujan punya duit banyak, terus tiap hari makin banyak, padahal dia keliatannya cuma rebahan doang. Lu curiga ga?"

Winwin ngangguk. "hmm iya sih. Pasti gua kira pesugihan,"

"Nah. Itu dia. Tapi kalo misalnya dia punya duit banyak dan terus bertambah, tapi dia emang punya restoran atau usaha lain gitu. Lu percaya?"

"Ya iyalah, wong ada buktinya." Kata Winwin santai.

"NAH GITU. DARI TADI KEK PINTERNYA!" teriak Yonghun. Emosi juga ngeliat anak jenisan Winwin.

"Tunggu guys. Gua kayak pernah denger deh nama Alrendra," kata Saerom.

Minnie mengangguk. "Iya juga. Familiar banget namanya. Apa si ini ya, hmm.."


Tok tok tok


Semuanya langsung menoleh ke arah pintu. Mingyu yang duduk paling depan auto deg degan."wADAW. APA-APAAN NIH?"

"Perawat kali Hyun, ngecek kamu lagi. Positif thinking aja." kata Jiho berusaha keliatan santai.

Jaehyun menggeleng. "Terakhir tadi ho, jam 11. Yang kalian disuruh keluar."

"DUGEUN DUGEUN DUGEUN HEART HEART!" teriak Dokyeom berusaha menghilangkan rasa takutnya.

"Lah jadi siapa dong malem malem gini datengin kamar lo Hyun?"

"Ya mana saya tau, saya kan ikan," kata Jaehyun yang keliatannya udah ga bisa berpikir jernih.

"Simpenan lo kali Hyun," tukas Jihyo.

Jaehyun melotot. "Enak aja, gua ini cowok setia. Lo pikir gua Jeki?"

"Kan gua lagi. Udah tobat juga masih diseret-seret. Resiko orang ganteng emang," kata Jungkook sambil menghela nafas.


Tok tok tok


"Aduh gua makin merinding kan jadinya. Bukain jangan?" tanya Jiho.

Lisa langsung nutupin mukanya pake bantal doranya. "Jangan dulu dong. Gua takut anjir."

"Kalo dia ngetok lagi abis ini kita bukain aja ya?" kata Eunwoo.

Mereka pun ngangguk, terus diem nungguin ketukan berikutnya. Tapi ternyata, ketukannya berhenti disitu.

"LAH? KOK GA NGETOK LAGI SI ANJIR?"

Jacob ketawa. "hahahahaha, Tadi ditakutin, sekarang dicariin. Oke google, play lagu Serba Salah by Raisa,"

"Sstt, Guys denger deh," kata Chaeyeon, bikin anak-anak langsung hening. Terdengarlah volume suara box dikamar sebelah makin keras.

"HUHUHU MAMA SUARA MUSIC BOXNYA MAKIN KENCENG!"

"Hyun lu yakin ga sih, kayak bener bener yakin, kalo disebelah gaada orang?" tanya Minghao yang mulai takut.

"Iya serius, VVIP cuma gua doang. Tadi pas pengecekan juga gua tanya lagi,"

"Guys jangan bilang,"

Jihyo membelalakkan matanya. "Alatnya itu music box? Bukannya suara kalimba sama music box agak mirip?"

"Aduh bener lagi, mana arahnya beneran dari sana," kata Lisa.

"Parno kan gua jadinya ah," kata Jaehyun kesal. "Jam berapa sih sekarang nyet?" tanyanya.

"Jam 1." Jawab Mingyu. "Mampus anjir, pas 1 setengah jam dari waktu kejadian, sama kayak yang di cerita."

"SSTT DIEM!"

'bin, jangaann, aku masih mau hidup.'

'sori ju, aku ga bisa ngelawan papa aku, maafin aku ya.' gadis itu menangis. dia semakin sulit bernafas. di tengah sesaknya, dia membisikkan kata tolongg. Tapi sayang, lagu pengantar tidurnya ini dipasang terlalu keras. Yang terdengar hanya bunyi gaduh, terdengar seperti suara tubuh yang terjatuh, bersamaan dengan alunan lagu yang terhenti.

Setelah suara itu selesai terdengar ke seluruh penjuru ruangan, suasana langsung hening. Benar-benar hening. Tidak ada lagi suara alunan lagu, ketukan, atau bisikan lagi. Penghuni kamar 10 dan para antek-anteknya pun ikut hening, masih berusaha mengerti apa yang baru saja mereka saksikan. Tidak ada yang tau apa tujuannya mereka mendengar semua ini. Apakah mereka diberikan peringatan? Sebuah permintaan tolong? Atau keduanya?

Idyllic, 1997Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang