21

169 17 0
                                    


Jungkook yang baru masuk ke kelas, baru banget ngeletakin tasnya, langsung dihujanin pertanyaan sama Hyunjae. Dia dateng-dateng langsung dudukin meja Jungkook sambil megangin buku dan pena ditangannya. Keliatan banget lagi keliling nyari mangsa yang bisa dicontekin tugasnya. "Gimana coy? Aman ga? Atau ada masalah? Dia ga marah kan?"

"Ga seburuk yang gua bayangin ternyata. Ada gunanya juga lu jadi temen Jae," jawab Jungkook sambil ngehela nafasnya. Baru dateng harus ngelayanin makhluk absurd satu ini.

"Dih, ga tau terima kasi emang ni bujang satu."

"Iye dah, thank yu my fren, i so much much love you," ucap Jungkook lagi.

Hyunjae menampilkan tampang jijinya. "Kaga usah terima kasi deh, gua merinding."

Jungkook terkekeh. "Emang ga jelas lu ah, tadi lu yang minta."

"Lu udah selesai PR belum?" tanya Hyunjae, yang baru keinget tadi pagi.

"Ada PR emang?" jawab Jungkook yang malah ga inget.

Hyunjae mengangguk-angguk. "Sesuai tebakan gua. Lagian ngapain dah gua nanyain ke lo juga ya, langganannya dihukum. Mending nanya kembaran gua aja dah." Kata Hyunjae sambil jalan ke meja Jaehyun.

"FYI aja ya Jae, gua ama lo ga kembar. Ga sudi," kata Jaehyun. Jungkook yang dengernya samar-samar langsung ketawa.

"Kepedean sih titisan mang oleh," katanya nyinyir.

"GUA MASI BISA DENGER!"

Setelah 2 jam belajar Bahasa Inggris, bel istirahat pertama berbunyi. Anak TB 2 pun nyusun buku-bukunya, niat pengen ke kantin. Tapi apa mau dikata, tiba tiba Pak Juna muncul depan pintu mereka sambil kacak pinggang terus ngegebrak pintu kelas.

"PERHATIAANN!"

"JINGAN KAGET!" Teriak Yuju lepas, pas banget dia lagi masukin buku ke tasnya, jadi ngebelakangin pintu kelas. Gila nih emang guru satu, dateng dateng teriak sambil ngegebrak-gebrak.

Eunha disampingnya cuma bisa nyenggol dia sambil mati-matian nahan ketawa.

"BERHUBUNG SUDAH KELAS 11 DAN SATU SETENGAH BULAN LAGI KALIAN PKL, BAPAK MAU KASIH PENGINGAT KALO KALIAN BOLEH CARI SENDIRI TEMPAT PKL KALIAN. DI LUAR KOTA JUGA DIIZINKAN, ASALKAN ADA BUKTI IZIN ORANG TUA DAN BUKTI KALIAN DITERIMA DI HOTEL ITU. KALO SUDAH DITERIMA, BARU SEKOLAH AKAN KELUARKAN SURAT KERJA SAMA YANG HARUS DITANDATANGANI PIHAK PERUSAHAAN."

"Sumpah ya ini bangka satu mulutnya minta dilakban," kata Hyunjae yang duduk dibelakang Yuju Eunha.

Yuju ngangguk. "Gua bawa lakban hitam, mau ga?"

"Psycho nih cewek." Kata Hyunjae sambil geleng-geleng. "Ntar aja pas pulang," lanjutnya.

Eunha yang jadi pendengar rencana busuk temennya itu cuma bisa ikutan geleng-geleng, walaupun dia sebenernya juga setuju.

"TAPI KALO SAMPE AKHIR BULAN BELUM ADA LAPORAN TEMPAT PKL, NAMA KALIAN AKAN OTOMATIS DIMASUKKAN KEDALAM PERUSAHAAN YANG SUDAH BEKERJA SAMA DENGAN SEKOLAH. PAHAM SEMUANYA?"

"PAHAM PAAK!" teriak anak-anak itu kompak.

"OKE BAPAK TINGGAL DULU. NANTI KALAU ADA PERTANYAAN TANYAIN KE BAPAK YA!"

Setelah Pak Juna pergi, anak anak itupun ngehambur ke kantin. Perut udah keroncongan banget minta diisi. Tapi Donghyuk bawa bekal sendiri dari rumahnya, jadi dia milih buat makan dikelas aja. Kalau ikut makan ke kantin setannya banyak, nanti ujung-ujungnya duitnya kepake juga. Kan lumayan duitnya hari ini bisa ditabung.

"Lo ga ikut ke kantin Hyuk?" tanya June.

Dongi menggeleng. "Ngga ah, gua makan bekal aja."

"Di kantin kan bisa sih?"

Idyllic, 1997Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang