24

217 14 0
                                    


Helm Minkyung sesekali berantukan dengan helm Younghoon. Younghoon bisa nebak kalau pacarnya ini lagi ketiduran sekarang. Kasian, mungkin Minkyung kecapean. Tadi disekolah dia disuruh bantuin bu Renata rekap nilai buat PKL nanti.

Sekarang mereka lagi dijalan menuju rumah Jaehyun, mau latihan interview sama siapin berkas-berkas yang mau dibawa pas interview.

Ya, walaupun mereka semua udah "aman" namanya di hotel hotel itu, mereka juga harus persiapin diri masing-masing. Buktiin kalo mereka emang layak masuk ke sana, bukan karena bantuan doang.

Lampu merah pun nyala, bikin Younghoon otomatis berhentiin motornya. Ia perbaikin postur duduknya dikit supaya Minkyung bisa tidur dengan nyaman. Diletakkannya dagu Minkyung untuk beristirahat di pundaknya. Tangan gadis itu yang melingkar di pinggangnya juga dia eratkan, supaya tidak jatuh.

Minkyung melenguh. "mmh, lah aku ketiduran ya Hun?" katanya setelah sadar.

"sst, udah tidur lagi aja, masih agak jauh kok dari rumah Jaehyun," ujar Younghoon lembut. Tangannya mengusap-usap lutut Minkyung.

Minkyung kembali menguap. "Ntar jatuh Hun,"

"Nggaa, kan aku jagain. Masa aku biarin kamu jatuh sih Kyung."

"Iya jatuhnya kan barengan jadinya."

"Aww so sweet langsung berdua dong ketemu Tuhannya," canda Younghoon.

"Heh mulut ya Hun,"

Younghoon tertawa. "Maaf maaf."

"Anak-anak udah pada makan belum ya?"

"Tadi kata Jiho dia udah order nasi goreng depan perumahan Jaehyun," jawab lelaki itu. Minkyung pun mengangguk.

"Kamu laper ga Hun?"

"Kenapa? Kamu laper?"

"Hehe iyaa,"

"Yaudah hayu ke indomaret dulu beli ganjalan." Tawar Younghoon.

"Oke."

Younghoon pun melajukan motornya setelah lampu berubah menjadi hijau. Tidak jauh dari situ, ia melihat ada indomaret di pinggir jalan. Dia pun memarkirkan motornya tepat didepan toko itu.

"Mau beli apa kamu Kyung?"

Minkyung melihat ke sekitarnya. "Kayaknya roti aja deh Hun. Aku mau beliin buat Mingyu Mina juga ah."

"Mingyu pesen?"

Minkyung menggeleng. "Ngga sih. Cuma kan anak itu lambungnya besar, gampang laper. Ntar disana ngeluh laper mulu lagi."

"Kyung sinian," panggil Younghoon. "Poni kamu berantakan."

Tangan Younghoon pun bergerak merapikan rambut pacarnya yang sedikit berantakan karna tertimpa helm itu.

"Nah udah rapi. Gini kan cantik," kata Yonghun, lalu mencium kening Minkyung.

Minkyung mematung. Butuh beberapa detik buat memproses tindakan Yonghun barusan.

"HEH KITA MASI DI INDOMARET YONGHUN,"

Younghoon tertawa. "Ya kan gapapa,"

"Gapapa kepala hotak. Nanti diliat dikira kita bikin yang ngga-ngga lagi,"

"Yaudah kalo gitu, sekalian aja," kata Younghoon lalu mendekatkan wajahnya dengan Minkyung. Sangat dekat sampai-sampai Minkyung bisa ngerasain deru nafas lelaki itu di pipinya.

"ASTAGA YONGHUN," panik Minkyung. Gadis itu pun kabur ke kasir.

Younghoon jadi ketawa lagi.

"Lucu banget sih pacar gua,"

Idyllic, 1997Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang