Bag.14 Semangat

35 17 9
                                        

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Arya dan para sahabatnya. Ya, hari ini adalah hari dimana turnamen resmi itu di laksanakan.

Mereka merasa berdebar-debar bersamaan, tetapi hal itu tidak dapat menyurutkan semangat mereka.

Bagaimana tidak bersemangat? Ini adalah momen yang paling di nantikan para pecinta game. Selain bisa melihat kemampuan orang lain, mereka juga mampu menambah wawasan mereka perihal game. Benar-benar impian.

Ikut andil dalam turnamen ini adalah sebuah langkah besar untuk mendekati pro-player  dan masuk anggota Esport impian.

Saat ini mereka sudah berada di kafe yang ditentukan. Kafe ini sangat besar dan luas, sangat pas untuk menampung 100 Squad yang artinya ada 400 orang pemain game sejenis di sini.

Mereka tampak terkagum-kagum, karena ini pertama kalinya bagi mereka mengikuti turnamen secara resmi seperti ini.

Yah, itu karena biasanya mereka hanya mengikuti turnamen antar klan  saja.

"Gila! Rame banget!" Gerry terpana. Memperhatikan sekelilingnya, ia tak menyangka bisa ikut ambil bagian dalam turnamen ini. Rasanya seperti mimpi.

Rian geleng-geleng melihat Gerry yang menurutnya seperti orang kampung, padahal kan dia anak sultan. "Njirrr ... Biasa aja! Jangan kidu. Tetep stay cool," Timpal Rian memasang wajah cool.

"Kira-kira, kita bisa menang nggak?" Tanya Adi cemas. Ia merasa tak pecaya diri. Karena sudah di pastikan, bahwa yang ikut dalam turnamen ini pasti para pemain pro.

Arya yang mendengar itu, menepuk pelan bahu Adi. Menyalurkan sedikit semangat walaupun ia juga merasa sedikit cemas, "optimis aja, tapi jangan terlalu berharap. Tujuan kita ada disini buat ngasah dan biar kita tau sudah sampai mana kemampuan kita. Tetep semangat!"

"Yoi. Asal jangan peringkat 1 terbawah aja," timpal Rian.

Adi yang mendengar itu tersenyum, kecemasannya sedikit berkurang. Ia akan memberikan yang terbaik untuk timnya.

Drrrtttt drrrtttt

Ponsel yang sedari tadi di pegang oleh Arya, bergetar. Menandakan sebuah notifikasi dari sana. Ia pun segera membukanya, tidak lupa membaca nama yang tertera.

Acan

Aryaaaa!

Hadir Sya

Gimana? Udah mulai?

Mulai apa? Mulai suka?

Iiiishh Aryaaa! Mksd gue udh mulai turnamennya?

5mnt lagi

Oh, masih sempet dong ya

Arya mengernyit membaca pesan tersebut, masih sempat untuk apa?

Sempet ngapain?

Masih smpt klo gue mau kesana

Hah. Ngpain?


Nnton lo lah

Arya melihat ke sekeliling, ia merasa tak yakin memperbolehkan Syana datang ke tempat itu untuk menontonnya.

Gue nggk yakin lo bakal nyaman dsini Sya

Hah. Knpa?

Player BUCIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang