|10. Dihukum Bersama||

97 11 2
                                    

I love you so much
'Raka Alvaro untuk Layla Aprilia'

______________________

Jam menunjukan pukul 01:45. Kini Raka dan keempat temannya sedang menginap dirumah Radhit seperti yang mereka rencanakan setelah nongkrong di warbah.

Saat ini mereka sedang menonton film horor dan duduk disebuah kasur lantai didepan tv ditemani Satya, Ayah Radhit yang super duper humoris plus mudah akrab. Nggak kaya anaknya yang udah mirip patung hidup'/

Sedangkan Maya, ibu Radhit dan Rara, adiknya Radhit yang baru berumur 14 tahun dan masih menginjak kelas IX smp, sudah tidur dikamar mereka masing masing. Ngantuk katanya.

Dion dan Hivan. Mereka yang notabenya tidak suka film horor pun menutup sebagian wajah mereka menggunakan selimut dan sesekali berpelukan ketika hantu yang difilm muncul mendadak.

Sedangkan Raka, Radhit, Rafa dan Satya tetap fokus menonton dan sesekali memasukan cemilan kedalam mulut mereka masing masing. Satu manusia lagi, Hekal. Jangan ditanya dia sekarang sedang apa. Cowo itu sudah terjun ke alam bawah sadarnya sedari pertama film dimulai.

Suasana seketika mendadak tegang saat film menunjukan sosok wanita yang berbaju putih dengan bercak darah dimana mana dan rambut yang menjuntai serta muka yang sudah tidak berbentuk mulai mendekat disertai dentuman musik khas film horor.

1 detikkk

2 detikkkk

3 detikkkkk

Draaaaaappppppp!!!!!!

"Anjirrrt wooyyy woyyy mati lampu elahhh!!!!" Teriak Hivan sambil memeluk Dion.

"Woyyy setan ya allah mati lampu astaga!!!" Timpal Dion.

"Nahhh kebetulan mati lampu, om ke atas dulu ya. Mau kekamar. Mau tidur. Om ngantuk. Om duluan" ujar Satya melangkah meninggalkan ruang tengah dan berjalan diiringi senter dari hpnya.

"Gue takuttt bjirrt!!" Pekik Hivan.

"Laaa banci lo. Film doang itu. Udahhh laa tidur. Besok sekolah. Jangan pelukan mulu anjayyyy" ujar Rafa sambil melepaskan pelukan Dion dan Hivan.

Raka, Radhit dan Rafa mulai membaringkan tubuh mereka dan menutup tubuh mereka dengan selimut dan mulai memejamkan mata menuju alam bawah sadar mereka masing masing.

Suasana mendadak hening. Kini hanya Dion dan Hivan yang masih duduk.

"Lo ngantuk Van?"

"Nggak Yon. Gue nggak ngantuk. Yang ada tuh gue takut anjirrt!!"

"Udahh laa gue tidur ajah. Takut ada setan guee!!" Ujar Dion sambil membaringkan tubuhnya dan menutup tubuhnya dengan selimut hingga menutupi kepalanya.

"Yon, Yon. Dion!! Jangan tidur elahh!!"

Hivan yang tidur paling pojok meneguk ludahnya. Ditatapnya ruangan sekitar yang sangat gelap dan mencengkam. Cowo itu mulai menatap Dion yang sudah pulas tertidur.

"Bangunn cukk. Yon. Temenin gue elahh!!" Ujar Hivan sambil mengguncang tubuh Dion. Namun Dion hanya bergumam dan tidur kembali.

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang