|5. Raka, Cemburu?||

116 10 10
                                    

Kamu harus tau satu hal bahwa satu dari seribu, yang aku mau hanya KAMU
'Layla Apriliyani snjya_

_____________________

Jam sudah menunjukan pukul 15:35. Sedangkan Raka baru sampai dirumah sakit. Dia berlari tergesa gesa disepanjang lorong rumah sakit hingga menabrak beberapa pengunjung bahkan penghuni rumah sakit. Raka tidak peduli. Yang ia pikirkan saat ini hanya Aya.

Sedangkan disisi lain pula, Amad. Cowo itu melihat Raka yang sedang melintas dengan Aya yang tidak sadarkan diri berada di gendongan Raka. Amad yang tadinya hendak keluar rumah sakit untuk pulang karena habis mengunjungi pamannya yang sedang sakit mendadak terhenti dan tanpa berpikir mulai mengikuti Raka.

♡♡♡

Kini Raka sedang berada diluar ruangan. Ia sedang duduk dikursi menunggu dokter keluar yang sedang memeriksa bagaimana keadaan Aya. Seketika lamunan Raka buyar karena suara datang tiba tiba tertuju pada dirinya.

"Aya kenapa?!" Tanya Amad tiba tiba.

"Bukan urusan lo!!" Balas Raka ketus.

"Pasti gara gara lo kan? Kalo Aya kenapa napa gue pesti bakal turun tangan buat hajar lo!"

Sedangkan Raka? Dia hanya menatap Amad dengan jengah. Bagaimana bisa kakak kelasnya yang notabenya ketua karate bisa berada disini?

Suara decitan pintu terdengar membuat Raka dan Amad menoleh ke sumber suara. Dokter yang memeriksa Aya sudah keluar rupanya. Dokter tersebut menghampiri Raka dan Amad.

"Kondisi teman kalian baik baik aja. Hanya sedikit luka namun tidak parah. Dia hanya pingsan dan tidak perlu menginap. Tapi saya sarankan pada kalian agar teman kalian beristirahat terlebih dahulu" jelas Dokter membuat keduanya mengangguk.

"Kalian boleh masuk. Saya permisi dulu" sambung Dokter dan mulai melenggang pergi.

Raka mulai memasuki ruang rawat Aya diikuti Amad dibelakangnya. Raka mendekat dan mulai menatap Aya dengan lekat. Wajah gadis itu pucat pasi.

Cantik_Batinnya. Namun Raka langsung menggeleng. Membuang pikiran itu jauh jauh dan segera keluar ruangan. Dia ingin kekantin untuk membelikan makanan untuk Aya agar gadis itu bisa makan saat dia sadar, pikirnya.

Amad mulai mendekat ke Aya saat Raka telah pergi.

"Lo kenapa sih Ay. Muka lo babak belur gini"

"Bangun Ay. Gue suka sama lo. Munafik banget kalo gue bilang nggak suka sama lo. Gue suka sama lo udah sejak lama Ay"__"Lo boleh bilang gue pengecut karna nggak berani ngungkapin ini ke lo Ay"

Ucapan Amad mendadak terhenti saat ada pergerakan dari aya. Gadis itu mulai mengedipkan matanya perlahan. Rasa pusing masih menyelimutinya. Aya yang sudah sadar pun mulai mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap ke arah Amad.

"Kak Amad? Bener kan? Kok kakak disini? Yang bawa Aya kesini siapa kak?"

Amad hanya diam tidak menjawab pertanyaan Aya. Sedangkam Aya, gadis itupun tersenyum tipis. Pasti Amad yang membawanya kesini.

"Kakak udah lama nungguin Aya sadar?"

"Mmm lumayan"

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang