|2. Sakit dan senyuman||

204 17 7
                                    

Gue emang marah sama lo, tapi nggak bisa lebih dari 5 menit. Dan satu hal lagi. Gue nggak akan pernah bisa benci sama lo
_LylaAprlyaSanjaya_

_____________

Kini Aya sedang berada di rooftop sekolah. Sejak kejadian tadi dikantin, rasanya dia ingin sekali menghilang dari bumi saat itu juga.

"Gue tau lo disini" ujar Ryan tiba tiba kemudian duduk disaping Aya membuat Aya agak tersentak.

Aya tersenyum tipis sambil memandang kedepan.

"Menurut lo, gue murahan ya Yan. Apa gue bener murahan gara gara ngejar seorang cowo?" Tanya Aya masih sambil menangis.

Ryan menoleh ke samping dan menatap kedepan kembali. Aya pasti sangat sakit hati mendengar ucapan Raka.

"Lo nggak murahan Ay. Cuma cowo bego yang sia siain lo yang mencintai dia dengan tulus"

Aya masih bergeming ditempatnya.

"Nangis aja Ay. Nangis sepuas hati lo biar lo ngrasa lega. Gue siap jadi sandaran buat lo saat lo tumbang. Gue akan selalu disamping lo ay. Lampiaskan semuanya ke gue"

Aya menoleh ke arah Ryan dan mendapati cowok tersebut sedang menatapnya sambil tersenyum manis. Senyum yang membuat kaum hawa meleleh seketika.

Aya membalas senyumnya. Lalu kemudia dia langsung memeluk Ryan dari samping dan menangis didekapan cowo itu.

Ryan pun tersenyum dan membalas pelukan Aya sambil menatap kedepan. Dia mengelus pucuk kepala Aya membiarkan gadis tersebut menangis sejadi jadinya.

Gue beneran Ay. Gue nggak becanda saat gue bilang akan selalu disamping lo. Gu nggak main main Ay. Gue serius. Karna gue sayang sama lo Ay_Batin Ryan.

♡♡♡

Kini bel pulang sekolah berbunyi. Membuat penghuni sekolah SMA High Start menghembuskan napasnya lega. Tanda kemenangan mereka dari pelajaran yang membosankan.

Ryan dan Aya baru memasuku kelas setelah bolos di rooftop bersama.

Manda mendelik ke arah mereka berdua.

"DARI MANA AJAH KALIAN. ENAK ENAKAN BOLOS NGGAK NGAJAK NGAJAK PULA. DASARRRR!!!!" Ujarnya yang diangguki Sindy dan Alden. Cowo itu sudah sadar rupanya.

"Iyaa. Bolos ko nggak ngajak ngajak. Nggak best banget lo bedua" timpal Sindy

Aya dan Ryan tidak mempedulikan ucapan temannya. Mereka memilih ke bangku mereka dan mulai membereskan buku pelajaran yang tergeletak dimeja.

"Btw, lo pulang bareng siapa Ay" tanya Alden.

Aya mendongak menatap Alden. "Gue pulang dijemput sama supir. Lo lo pada, pulang naik apa?"

"Gue sama Alden bawa motor" jawab Ryan

"Kalo gue sama Sindy bawa mobilnya Sindy. Gue nebeng. Lo yakin Ay nggak mau bareng. Mata lo masih bengkak" Ujar Manda yang sudah tau kejadian tadi siang dikantin saat dia dan Sindy pergi ketoilet.

Kejadian yang sangat cepat menyebar di kaka seniornya dan bahkan satu sekolah pun sudah mengetahui kejadian itu.

"Ya udahhh. Kita berempat pergi dulu ya Ay. Lo hati hati dijalan"ucap amanda yang diangguki Aya.

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang