|8. Kedatangan Bagas||

99 9 9
                                    

Ketika sekarang tawa mu menjadi tujuanku. Memaksaku membuka lembaran baru dihidupku
'Raka Alvaro Fernando'

_____________________

"Aya. Sayang? Ayo keluar. Kita makan! Kamu dari tadi belum makan Ay!" Ujar Alanda___Ayah Aya. Beliau baru saja pulang dari luar kota karena ada bisnis penting__.

"AYA NGGAK MAU YAH!! TINGGALIN AYA SENDIRI!!!!" Teriak Aya dari dalam kamarnya.

"Gimana mas? Aya mau keluar? Ujar Arana yang baru datang.

"Dia nggak mau keluar. Katanya pengen sendiri"

"Yaudahhh mas. Kita biarin aja Aya sendiri. Mungkin lagi ada masalah". Mereka pun pergi dari hadapan pintu kamar Aya.

Aya memeluk boneka singa besar miliknya. Sedari tadi air matanya turun membasahi pipinya yang mulus tanpa bisa ia cegah. Menurut Aya, kata kata yang diucapkan Raka tadi siang cukup membuatnya sadar. Sadar bahwa dia tidak bisa memaksa Raka suka padanya. Jadi, apa yang harus Aya lakuin? Apa mungkin dia harus nyerah? Padahalkan udah berjuang hehe><

"Apa mungkin gue nyerah aja buat dapetin lo, Ka?" Ujar Aya sambil memandang foto Raka yang ada di ponselnya yang ia ambil diam diam saat Raka sedang bermain basket bersama temannya saat pertama kali Aya masuk sekolah HIGH START.

"Tapi, hiks. gue kan masih sayang hiks sama lo Ka!"

"Gue juga udah janji hiks sama Sindy sama Amanda. Kalo bapaknya hiks Khong Guan belum ketemu, gue nggak akan pernah nyerah buat hiks dapetin lo Ka"

"Gue sayang sama lo Ka. Gue cinta hiks sama Lo! Apa lo nggak ngerti! Huaaaaaaaaaa!!!" Gumam Aya dan tangisannya mulai pecah.

♡♡♡

"Inget pulang juga? Dari mana kamu, bagas?! Lihat, jam berapa sekarang?!" Ujar Erza__Ayah bagas__ pada anaknya sedangkan Mirna, ibunya bagas hanya menatap putranya dengan tatapan sendu.

Sedangkan Rza, kakak Bagas. Hanya menatap adiknya yang baru pulang masih berbalut dengan seragam putih abu abunya.

"Jam 23:39. Emangnya kenapa Pah?!" Jawab Bagas santai.

"Habis kemana kamu?"

"Bukan urusan papah! Papah urusin ajah tuh, Rza!! Anak pungut papa yang paling papah sayang!!!"

"Bagas!! Kamu bisa kan nggak bikin ulah sehari ajah! Kamu tau? Kamu dikeluarin dari sekolah!! Kata kepala sekolah, kamu sering bolos dan suka tawuran, benar?!!"

"Kalo iyaa kenapa?!! Bagas dikeluarin dari sekolah juga gak papa. Nggak penting"

Erza menghembuskan napasnya sabar menghadapi anak bungsunya yang satu ini.

"Besok kamu tetep sekolah. Papa udah masukin kamu ke SMA HIHG START. Kepala sekolahnya pak Geo Fernando, kebetulan temen papa!!"

Bagas membulatkan matanya. Bagaimana bisa dia satu sekolah dengan rivalnya, Raka. Dari jutaan sekolah dijakarta, apa tidak ada sekolah lain selain HIHG START?

"SMA HIGH START? Bagas nggak mau Pah!!"

"Sayang sekali Papa sudah urus surat kepindahan kamu disana. Kamu tidak bisa membantah. Jadi semoga kamu tidak buat onar lagi!!" Ujar Erza sambil melangkah menuju kamarnya diikuti Mirna.

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang