|15. Karena kita, Sahabat||

72 8 0
                                        

______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


______________________

BUGHHHHHHHH!!!!!!

Hanung tersungkur ke aspal membuat darah langsung mengalir didahi cowo itu. Luka diwajahnya sangat banyak. Lebam dimana mana. Seragam yang ia kenakan terdapat banyak bercak darah. Sudah cukup. Hanung tidak sanggup lagi.

"Sto...stop. gue moh..mohon berenti" ujar Hanung terbata bata sambil menahan rasa sakit yang ia rasakan saat ini.

Raka menghentikan pukulannya. Sungguh. Demi apapun Raka ingin sekali membuat Hanung mati ditempat. Raka menatap Hanung sengit. Sedangkan Radhit, Rafa, Hekal, Hivan dan Dion hanya menikmati pertunjukan tersebut. Toh, seru juga melihat Raka ingin membunuh orang seperti Hanung.

Raka menghempaskan tubuh Hanung kuat ke aspal kembali membuat Hanung merintih kesakitan. Cowo itu memegang sudut bibirnya yang robek.

"Gue tegasin sama lo. Sekali lagi lo macem macem sama cewe gue. Gue langsung kirim lo kekuburan. Paham?!!!!!". Hanung mengangguk dan mulai berdiri. Cowo itu berjalan tertatih menjauh dari Raka dkk.

Rafa menghampiri Raka diikuti keempatnya.

"Emang lo udah jadian sama Aya, Ka?" Tanya Dion

"Belum"

Jawaban Raka membuat Hekal berdecak. "Kapan lo tembakk asem!!!"

"Mati dong?"

"Maksudnya tembak jadi cewe lo asem"

"Nahh bener tuh. Jangan cuma ngaku ngaku doang. Cewe lo cewe lo, pala lo peyang!"

"Emang cewe gue"

"Yeee si boss ngaku ngaku gaes"

"Serah"

"Sejak kapan lo jadi nyebelin?" Tanya Radhit.

"Sejak tadi"

"SERAHHHHHH!!!!!!" Ujar Rafa, Hekal, Hivan dan Dion bersamaan sambil berkacak pinggang. Cukup sudah sampai disini. Mereka sungguh gemas dengan Raka. Sejak kapan Raka jadi tengil dan menyebalkan seperti ini, pikir mereka.

"Warbah kuyy" ajak Hekal

"Emang lu punya money berapa?"

"Ngutang juga nggak papa" jawab Hekal sambil melangkah kan kakinya menuju motor miliknya membuat Raka dan keempatnya mengikutinya dari belakang.

♡♡♡

Sedangkan disisi lain, Aya masih berada disekolah. Bel sekolah sudah berbunyi 45 menit yang lalu. Sekolah sudah sepi. Hanya ada anak karate dan anak basket sedang berlatih. Aya melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Ia harus cepat cepat pulang untuk mencari keberadaan Ryan yang hilang sejak pagi. Dan temannya yang lain? Ntahlah, Aya juga tidak tahu dimana mereka bertiga.

Aya berlari cepat menuju gerbang depan. Hingga mendadak, Aya tersungkur di tanah akibat menabrak seseorang didepannya.

"Wahhh ini nih. Temennya si pembawa sial" ujar salah satu cowo.

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang