Maaf ya kalo
Banyak typonya.HAPPY READING
_
_
___________♡♡♡
Jam menunjukan pukul 05:19. Raka baru sampai dirumahnya. Cowo itu memarkirkan motor sport hitam merah miliknya dan melepas helm full facenya. Raka beranjak dan langsung memasuki rumahnya. Besar. Mewah. Tapi ada yang kurang, kebersamaan keluarga.
Raka terus melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya yang berada dilantai atas. Seketika gerakan Raka terhenti saat ada seseorang yang memanggilnya.
"Raka. Dari mana kamu? Kenapa mukamu luka begitu? Brantem lagi?"
"Bukan urusan anda" jawab Raka tanpa menatap lawan bicaranya.
Geo, papah Raka. Pria paruh baya itu tetap memandang anak sematawayang nya itu. Sikapnya benar benar brutal. Tidak bisa dikendalikan oleh seseorang bahkan oleh dirinya sekali pun.
"Raka. Jelas kamu urusan papah. Papah mau, kamu nggak usah ikut ikutan geng sialan itu lagi!"
Raka menoleh menatap papanya yang sedang duduk disofa. "Maaksud anda apa? Geng sialan?"
"Ya. Geng sialan itulah yang pasti bikin kamu jadi brutal!"
"Sekali lagi anda bilang geng sialan, anda habis ditangan saya!"
"RAKA!! PAPA NGGAK MENGAJARKAN KAMU UNTUK MELAWAN ORANG TUA!!"
"Emang anda pernah mengajarkan apa pada saya? Belajar selingkuh? Belajar membawa jalang kerumah? Hingga menyebabkan mamah depresi dan bunuh diri? IYAAA?!!"
"Jangan pernah mancing emosi papah, Raka! Jangan sampai papah bilang kalo papah nyesel punya anak kaya kamu!!! Nggak ada yang bisa papah harapkan dari kamu!!"
"Kalo saya boleh memilih pun, saya tidak sudi dilahirkan dari keluarga Fernando!! Lebih baik saya jadi orang biasa!! Bukan anak orang berada yang kurang kasih sayang orang tua!!!" Ujar Raka. Raka lebih baik memilih pergi dari pada harus menghajar papahnya itu.
Raka membanting pintu kamarnya dengan keras. Cowo itu kemudian membaringkan tubuhnya keatas kasur miliknya. Raka menatap langit langit kamarnya yang didominasi warna hitam itu sambil mengatur napasnya.
Cukup lama Raka diam, cowo itu kemudian menoleh kekanan. Menatap bingkai foto yang berada diatas nakas. Raka merubah posisinya menjadi duduk dan meraih bingkai foto itu.
Raka menatap lekat lekat bingkai foto yang berada dalam genggamannya. Terlihat sebuah keluarga harmonis yang sedang tersenyum menatap kamera. Disana keluarga Raka. Keluarga Raka yang dulu. Papah, Mamah dan dirinya sedang tersenyum bahagia tanpa paksaan. Foto yang diambil saat Raka berusia 9th.
"Mah. Hiks. Raka kangen mama. Raka kangen papah yang dulu. Raka pengen kaya dulu mah" ujar Raka kemudian memeluk bingkai foto itu. Air matanya sungguh lancang. Keluar tanpa atas seizinnyan. Silakan, kalian boleh menghujat Raka karena Raka cengeng. Tapi sungguh, masalah keluarga adalah yang paling Raka benci. Karena dia sangat lemah akan hal itu.
"Mamah"
♡♡♡
Aya melangkah kan kakinya menuju kelasnya. Banyak yang menyapanya ketika dia berjalan dikoridor dan tak sungkan pula Aya membalas saapan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
LAYLA
Fiksi RemajaLayla Aprilia Sanjaya. Gadis cantik yang akrab dipanggil Aya yang memiliki mata coklat yang indah. Dia berjuang sebisa mungkin untuk mendapatkan cinta seorang Raka yang notabenya ketua Geng Rajawali. "Gue suka sama lo pas pertama kali gue liat lo" "...