|22. Aku salah apa sih?||

56 6 2
                                    

HAPPY READING

_
_
_

Aya melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Gadis itu menelusuri koridor sambil menunduk melihat kebawah. Aya mengangkat kepalanya dan melihat sekitar. Suasana sekolah sudah sepi. Hanya ada beberapa anak osis yang sedang berlalu lalang. Mungkin mereka sedang sibuk. Biasa lah anak osis.

Aya memasuki kelasnya. Sepi sekali. Hanya ada tas miliknya seorang dan beberapa buku yang berserakan dimeja. Seingatnya, Aya tidak membuka buku sama sekali. Kecuali tadi pagi, pelajaran Fisika pun bukunya sudah ia masukan. Aya mengangkat bahunya acuh dan langsung menghampiri meja miliknya. Gadis itu meletakan ponselnya diatas meja dan mulai memasukan buku buku miliknya.

Seketika pergerakan Aya terhenti. Gadis itu berbalik dan langsung berlari menuju toilet. Biasa, panggilan alam. Setelah beberapa menit berada didalam toilet, Aya bergegas kembali kedalam kelasnya dan ingin segera pulang kerumah. Hari semakin sore.

Aya memasuki kelasnya, namun tak ada tas miliknya. Dan, ponselnya. Ponselnya hilang? Masa iya bisa? Aya mencari cari ponsel dan tas miliknya. Namun hasilnya nihil. Gadis itu mulai keluar kelas dan menengok ke kanan dan mendapati seseorang sedang berlari dan memegang tas warna ungu miliknya.

Orang itu menoleh ke arah Aya. Hivan dan Haikal? Sialan! Kenapa mereka mencuri ponsel dan tas miliknya? Dengan segera Aya berlari mengejar kedua mahluk setan itu.

"HEKALLLL. HIVANNN!!! KEMBALIIN PONSEL SAMA TAS GUEE!!!!"

Aya berhenti ditaman belakang. Gadis itu mengikuti kedua setan itu dan berakhir disini. Namun, kemana perginya mereka berdua?

"HIVANN!! HEKAL!! KEMANA PONSEL SAMA TAS GUE BANGSATT!! JANGAN MAIN MAIN SAMA GUE!!" Teriak Aya gemas.

Aya menatap kesekelilingnya. Kedua mata gadis itu menyipit saat melihat tas ungu miliknya berada diatas atap genteng gudang taman belakang sekolah. Aya menghampiri gudang itu dan menatap ke atas. Sialan! Aya pendek! Bagaimana mungkin gadis itu mengambil tasnya yang berada diatas genteng?

Kaki Aya berjinjit. Mencoba mengambil tasnya namun tidak sampai. Gadis itu melompat lompat layaknya kanguru namun tetap tidak dapat. Persetan dengan Hivan dan Hekal. Awas saja, besok akan dia habisi kedua setan itu! Dasar no have ahlak!

♡♡♡

Jam menunjukan pukul 17:45. Aya berjalan sendirian dipinggir trotoar. Gadis itu masih memakai seragamnya dan hendak pulang menuju rumahnya. Setelah acara mengambil tas dari atas genteng dengan susah payah dan final mendapat luka goresan disekujur kaki dan tangannya, akhirnya gadis itu mendapatkan tasnya. Tapi tidak dengan ponsel apel gigit miliknya. Persetan dengan Hivan dan Hekal yang mencuri ponselnya. Horang kaya kok maling!

Aya mendekati gerbang rumahnya dan membukanya. Gadis itu mulai masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum. Aya pulang"

Aya clingak clinguk kaya orang ilang. Kenapa rumahnya sepi?

"Bunda? Ayah? bang Adit?". Aya berjalan menuju kebelakang rumah. Tidak ada. Tidak ada orang sama sekali. Kemana perginya mereka semua?

"Ngapain lo?!". Aya terkisap seketika mendengar bentakan yang dituju untuknya. Gadis itu mambalikan badannya.

"Ehh bang Adit. Anu bang. Kok sepi? Tumben?"

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang