|23. Dikacangin!!||

63 7 2
                                    

Maaf kalo banyak Typo.
_
_
_

HAPPY READING

___________♡♡♡

Seorang gadis tengah menangkupkan kedua tangannya didepan wajahnya yang berarti gadis itu sedang memohon. Gadis yang baru kelas X itu tengah memohon kepada petugas TU ntah karena apa masalahnya. Sedangkan petugas TU itu bersi keras menolak permohonannya.

"Plisss, Pak. Helen mohon. Beri Helen keringanan. Helen nggak punya uang, pak. Pliss. Helen mohon" ucapnya hendak menangis.

"Saya sudah diperintahkan dari kepsek. Jika kamu tidak segera membayar kelunasan sekolah, beasiswa kamu, kami cabut"

"Tapii, pakk. Plisss. Helen mohon. Jangan cabut beasiswa Helen!" Ujarnya. Genangan air mata turun dari pelupuk mata gadis itu.

Sedangkan disisi lain, Aya yang baru saja selesai berolahraga dan hendak menuju gudang penyimpanan untuk menaruh bola basketnya kembali. Gadis itu memelankan langkahnya ketika melihat dua orang yang sedang berdebat entah membahas soal apa. Satu adik kelasnya dan satu petugas TU.

Tanpa babibu Aya langsung menghampiri kedua orang itu dan langsung berdiri disamping adik kelasnya.

"Permisi. Ini ada apa yah?" Tanya Aya mendadak membuat Helen dan Petugas TU terperanjat kaget lalu menatap Aya dengan seksama. Sedangkan Aya, gadis itu sedikit menyerengitkan dahinya. Bukan kah gadis ini yang pernah Aya lihat disalah satu kafe yang sering ia dan Raka kunjungi? Iyaa gadis ini. Tidak salah lagi!

Helen menghapus air matanya dan langsung menatap kakak kelasnya itu.

"Anu kak. Hiks, beasiswa Helen bakal dicabut. Gara gara Helen nggak hiks bisa bayar uang kelunasan sekolah"

Aya menanggut dan mulai menatap Helen sebentar. "Hmmm. Lo, bukannya gadis yang bekerja dikafe Vaerasy kan?"

Helen mengangguk. "Iya kak"

Aya berbalik menatap petugas TU yang sedang menatapnya balik. "Emang kurangan uang nya berapa pak?"

"500 ribu. Mau apa kamu tanya?!"

Ehh buset galak banget, setan!_ujar Aya dalam hati.

Aya mengangkat kedua bahunya acuh. Gadis itu langsung merogoh saku clana seragamnya dan langsung menyerahkan beberapa lembar uang ke petugas TU itu.

"Apa ini?" Tanya petugas TU bingung.

Sama halnya dengan petugas TU, Helen pun bingung. Kenapa kakak kelasnya memberinya uang? Kenapa?

"Uang lah. Bego banget sih" gumam Aya yang masih bisa didengar oleh petugas dan Helen.

"Saya tau. Maksudnya apa?"

"Ck! Saya yang bayarin kelunasannya. Udah kan! Puas bapak! Lain kali jangan marahin murid sembarangan! Dan kalo mau marahin itu didalem ruangan pak! Jangan didepan pintu ruang TU gini!" Ujar Aya kesal dan langsung menarik pergelangan tangan Helen agar menjauh dari sana.

Bingung. Helen yang masih bingung hanya mengikuti kakak kelasnya yang menarik tangannya. Tangan kiri Aya memegang bola basket.

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang