_
_____________________
"Makannya! Jangan sok jadi pahlawan! Kalo ada yang bully disekolah tuh bilang ke orang rumah! Lo pikir lo dikasih ponsel buat apa'an? Buat pajangan? Punya otak tuh dipake jangan buat ngisi kepala doang! Goblok lo jadi makin natural!!" Ujar Adit panjang lebar kali tinggi. Cowo itu sangat marah ketika melihat adiknya pulang sendirian memakai mobil miliknya yang tadi pagi dibawa Alden, Amanda dan Sindy.
"Ck! Ya nggak usah gitu elah bang! Adek lagi sakit tuh dibaikin! Bukan malah dibentakin kaya gini!" Balas Aya. Gadis itu sedang duduk disofa depan tv sambil mengipas ngipas lututnya yang terluka. Rasanya sangat perih padahal sudah diplaster.
"Lo nya aja yang bego!"
"Iyaa udah bang. Jangan marahin adek. Kasian adek lagi sakit" ujar Arana yang tiba tiba datang. Wanita itu baru kembali dari kebun belakang.
"Bunda jangan belain Aya dulu deh bun! Sekali kali Aya harus disadarin! Biar begonya nggak ngalir tujuh turunan! Terus ini kalo Ayah pulang liat keadaan Aya kaya gini juga ayah marah!"
Arana tersenyum tipis sambil melangkahkan kakinya menuju dapur hendak mengambil minuman untuk kedua anaknya. "Kalo udah tau Ayah bakal marah, kenapa kamu juga marah?"
"Aditt tuh greget, Bun! Masa iya, dia balik ke rumah sendirian! Luka luka! Jadi pengen nuntut tuh sekolah!"
Aya berhenti mengipasi lututnya dan menatap kakaknya yang sedang duduk disofa sebelah kanan. "Gaya lo bang pake mau nuntut sekolah! Emang lo berani?"
"Kanapa nggak berani?! Adek gue luka luka dan pihak sekolah cuma diem! Yaa nggak bisa gitu la!"
"Aciee abang perhatian sama Aya!"
"Apasih yang nggak buat lo dek"
"Aduhhhhhhh abang! Aku makin sayang deh"
"Jijik gue dek! Jadi pengen gue hujat!"
"Udah udahh kalian ini ribut mulu. Ini diminum dulu susu nya mumpung masih anget" ujar Arana sambil meletakan dua susu putih untuk anaknya.
"Makasihhhhhhh bunda nya Aya yang baik"
"Sama sama sayang"
Aya mengambil satu gelas susu yang masih hangat dan langsung meneguknya hingga tandas.
Adit mengamati adiknya yang sedang meneguk susu hangatnya. Cowo itu memegang gelas miliknya yang menampakan susu yang tinggal setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAYLA
Ficção AdolescenteLayla Aprilia Sanjaya. Gadis cantik yang akrab dipanggil Aya yang memiliki mata coklat yang indah. Dia berjuang sebisa mungkin untuk mendapatkan cinta seorang Raka yang notabenya ketua Geng Rajawali. "Gue suka sama lo pas pertama kali gue liat lo" "...