|25. KEJUTAN!!||

107 10 15
                                    

HAPPY READING♡

_

_
_

_______________♡♡♡

BRUUUUUUUKKKKK!!!!!

Langkah Aya terhenti saat melihat sebuah bubuk putih yang dilapisi plastik terlempar ke arah Dhafian membuat semua yang berada disana kaget seketika. Sama hal nya dengan yang lain, Dhafian pun kaget saat ada orang yang beraninya menimpuknya dengan bubuk putih itu.

"WOYYYY ANJIRRRT KENAPA KE GUE BANGSAT!!" Teriak Dhafian kesal.

Hekal dan Hivan. Pelaku atas penganiyayaan seorang Dhafian pun keluar dari persembunyiannya. Kedua cowo itu terlihat sedang menahan kesal saat melihat Dhafian. Disusul Rafa dan Radhit yang membawa plastik berisi bubuk putih dimasing masing tangan mereka. Bahkan Radhit saja yang cuek bebek saja terlihat kesal saat menatap Dhafian.

Hekal dan Hivan menghampiri Dhafian dan menatap cowo itu dengan sengit.

"CK! INI GARA GARA LO BANGSAT! NGAPAIN LO NYASAR NYASAR KETAMAN BELAKANG?!" Sarkas Hekal.

"LAHHH KAN BENER ANJIRRT NGAPAIN GUE YANG DITIMPUK PAKE TEPUNG?!!" Jawab Dhafian kesal sambil membersihkan baju seragamnya

Hivan menabok bahu Dhafian kesal. "KAN KITA UDAH BILANG DIKORIDOR UTAMA BUKAN DI TAMAN BELAKANG BEGE!!"

BRUUKKKK

Satu hantaman tepung berhasil mengenai wajah Dhafian. Radhit, pelakunya hanya menatap kesal Dhafian. "Ini hukuman buat lo karena berani bikin kita nunggu sampe lumutan!"

Rafa menghampiri Dhafian. Cowo itu maju paling depan. "Dan ini___"

BRUKKKK

"Buat lo yang udah bikin kita kesel sama muka bocah lo!! Anjirrt kesel gue sama lo!"

Dhafian berdecak. Sedangkan Adam sudah tertawa ngakak. Sialan emang. Kecal dan Lily hanya tersenyum tipis. Aya hanya diam mematung. Gadis itu tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"INI AYA YANG ULTAH KENAPA GUE YANG DITIMPUK PAKE TEPUNG!! JAHATT KALEAN JAHATT!!! BUNUH AKU SAJA ANI" Pekik Dhafian histeris.

"NAJISSS ALAAAY!!!"

"MATII LO BABI!"

"ENYAHHH DEH LO DHAF KESEL GUE LIAT MUKA LO!"

"YOWASAPP DION DATANG WOYYY!!!"

Suara teriakan Dion yang tiba tiba tersengar membuat semuanya menoleh ke arahnya.

BRUKKKK!!!

Satu tepung kembali dilempar oleh Dion dan mengenai Dhafian. Dhafian diam. Cowo itu kesal setengah mati karena sudah ternistakan. Pembullyan seksual ini namanya. Sialan emang geng Rajawali, batin Dhafian sambil mengelus dada nya sabar.

"Loh. Ini maksudnya ada apasih?" Tanya Aya bingung membuat semua mata tertuju ke arahnya.

"CK! GUE MAKAN JUGA LO AY LAMA LAMA!! INI TUH HARI ULTAH LO BEGE MASA LO LUPA?!!" Teriak Hivan kesal sudah sampai diubun ubun.

Mendengar perkataan Hivan, Aya terdiam. Benar juga. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Kenapa dia bisa lupa? Dan kenapa dia tidak sadar? Apakah mungkin semuanya diam karena mereka hanya menge-prank? Aya terdiam sambil berpikir. Tak lama kedua sudut bibir gadis itu terangkat membuat semuanya ikut tersenyum kecuali Dhafian yang masih kesal.

"Lo udah inget belom? Sengaja kita cuekin lo biar lo lupa sama ultah lo. Ternyata berhasil juga" ujar Hekal.

Hekal menghampiri Aya yang sedang berdiri tak jauh darinya. Dibelakang Aya ada Lily yang sedang duduk memakai Headphonenya dan tersenyum kearahnya. Hekal membalas senyuman Lily.

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang