|6. Aya dan Ryan?||

100 11 4
                                    

Lo tumbang semangat? Liat kebelakang. Ada gue yang siap jadi sandaran bahkan pelampiasan buat lo
'Ryan S'bastian untuk Layla Aprilia'

____________________________

Ryan berjalan dengan tergesa gesa menelusuri sudut sekolah yang sangat luas mencari keberadaan Aya. Sejak kejadian dikantin, Ryan langsung keluar untuk menyusul Aya tanpa memperdulikan Amanda, Sindy dan Alden yang meneriaki namanya.

5 menit lagi bel masuk kembali berbunyi. Namun Ryan tak kunjung menemukan Aya. Dia sudah mencarinya dirooftop sekolah, taman belakang dan sudut sekolah lainnya namun tak kunjung menemukan gadis yang ia cari.

Lo dimana si Ay? Pliss jangan bikin gue gila karna lo pergi_Batinnya.

Ryan menghentikan langkahnya saat menemukan Aya yang sedang duduk menekuk lututnya sambil menenggelamkan wajahnya duduk dibawah pohon yang sangat besar dan menjuntai ke atas.

Ryan menghampiri Aya dan duduk disebelahnya. Cowo itu tidak menyangka akan menemukan Aya yang berada di dekat gudang sekolah tepatnya paling belakang dan sepi. Namun suasana disini sangat menenangkan.

"Ay?" Ujar Ryan lembut.

Sedangkan yang dipanggil namanya masih diam sambil sesenggukan. Tanpa banyak berkata Ryan langsung menarik Aya kedalam dekapannya membuat Aya menabrak dada bidang cowo itu.

"Nangis Ay. Nangis sepuas lo!!! Gue udah pernah bilang Ay. Lo boleh jadiin gue tempat sandaran lo saat lo butuh gue!!"

Aya masih diam dalam pelukan Ryan dan mulai membuka suara.

"Kenapa lo peduli sama gue?!!" Tanya Aya membuat Ryan diam. Aya melepaskan pelukannya dan mulai mendongak menatap Ryan.

"Kenapaa!! Nggak bisa jawab!! Lo peduli apa lo kasian sama gue!!!!" Bentak Aya tersulut emosi.

"Jawabb Yan. JAWABB GUE!!!"

"KENAPA LO BEGITU PEDULI KE GUE!! APA LO CUMA KASIAN!! JAWAB GUE RYAN JAWAB!!!"

"KARNA GUE SAYANG SAMA LO AY. GUE NGGAK BISA LIAT LO SAKIT KAYA GINI!!" Jawab Ryan cepat dan agak keras membuat Aya semakin menangis.

"Kenapa lo sayang sama gue? Apa selain sayang, lo juga cinta sama gue?" Tanya Aya lirih sambil menundukan kepalanya dalam.

"Iya Ay. Gue cinta sama lo. Tapi gue nggak akan pernah maksa lo buat cinta juga sama gue. Gue sadar Ay. Lo cintanya Raka, bukan gue. Jadi disini gue bisa apa?"

"Tapi lo tenang Ay. Gue bakal selalu ada buat lo" sambung Ryan.

"Lo nggak boleh cinta sama gue Yan?!" Ujar Aya sambil mendongak menatal Ryan

"Kenapa?"

"Karna gue cinta sama Raka. Gue tau dan gue sadar kalo Raka nggak suka sama gue. Tapi pliss, jangan bikin lo sakit karna lo cinta sama gue"_____"gue nggak bakal bisa nrima lo Yan. Gue udah tau rasanya cinta sepihak. Dan itu sakit Yan. Gue nggak mau lo sakit cuma gara gara lo cinta sama gue" ucap Aya lalu pergi meninggalkan Ryan sendirian disana sambil mematung mendengar ucapan Aya.

Ryan tersenyum miris sambil nenundukan wajahnya. meratapi nasibnya yang kurang berpihak baik padanya.

Apa ini rasanya ditolak sebelum berjuang?_batinnya lalu pergi melangkah meninggalkan tempat itu

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang