|7. patah untuk kesekian kalinya||

95 10 4
                                    

Aku hanya ingin menjadi bagian terpenting dalam hidupmu
'Ryan s'bastian untuk Layla Aprilia'

Bahagia itu ketika kau tersenyum dan akulah alasanya
'Layla Aprilia untuk Raka Alvaro'

____________________

Aya menelusuri koridor yang sangat sepi karena masih jam pelajaran. Gadis itu melangkah menuju lapangan upacara. Saat sampai dilapangan, Aya langsung berdiri dihadapan tiang sang merah putih dan mulai hormat mendongak ke atas. Panasss!!!

Belum sampai 5 menit, sebuah benda mendarat ke arah kepala Aya membuat gadis itu jatuh tersungkur ketanah. Aya mengaduh sakit saat pantatnya yang cantik mencium tanah.

"Bangsatt pantat gue. Ini lagi, jidat gue benjol parah bangett!!!" Ujar Aya sambil mengusap jidatnya

"Awas aje kalo gue nemu siapa yang lempar bola tadi. Nggak akan gue kasih ampun tuh orang. Bila perlu gue tendang sampe kutub utara!!" Gumam Aya sambil memejamkan matanya mengelus elus jidatnya.

Aya tersentak kaget saat sebuah tangan hendak menggendongnya membuat Aya tak berani membuka mata.

"Sana lo!! Nggak usah pegang pegang. Jengkel gue sama lo" ujar Aya sambil menepis tangan itu masih dengan mata terpejam dan mengelus elus jidat.

"Okehh!!"

Aya tersentak. Suara itu? Suaranya Raka!! Aya langsung membuka mata melihat Raka yang sedang berjalan pelan menjauhinya

"ADUHHHH JIDATT GUE YA ALLAH SAKIT BANGET!!" Teriak Aya membuat Raka menoleh padanya.

"YA ALLAH. AYA NGGAK BISA BERDIRI YA ALLAH. AYA SAKITT"

Raka menghampiri Aya yang masih diposisi semula, duduk ditanah.

"Kenapa?" Tanya Raka

"Yaa gue sakit laa. Masa iya ngemiss. Gendong gue. Bawa gue ke UKS!!"

"Gak!!". Raka mulai berdiri hendak meninggalkan Aya. Namun baru satu langkah menjauh, Aya kembali berteriak.

"YA ALLAH. BERIKANLAH AZAB PADA RAKA YA ALLAH. KARNA RAKA JAHAT SERING NYAKITIN CEWE SEBAIK AYA" Teriak Aya lebih keras membuat teman teman Raka yang berada dilapangan olahraga tertawa lepas.

Raka kembali berjongkok menatap Aya. Bola mata coklat milik Aya terlihat sangat menenangkan. Serta bibir tipis warna pink miliknya membuatnya terlihat imut. Raka menggeleng membuang pikiran itu jauh jauh ke amazon.

Tanpa Aya duga, Raka langsung menggendongnya ala bridal style membuat Aya serta teman teman Raka dan anak kelas XI IPS 2 yang sedang berolahraga membulat melihat aksi Raka.

"Ini beneran lo kan Ka?"

"Hm"

"Gue nggak mimpi kan?"

"G"

"Ya allah mimpi apa Aya semalem sampe sampe bisa digendong Raka"

Raka mendengus kesal mendengar ocehan yang keluar dari mulut Aya bak burung yang berkicau. BRISIKKK!!!

"Diem! Atau gue cium bibir lo sampe lo sesek napas!!" Ujar Raka ketus membuat wajah Aya merah padam seperti kepiting rebus.

LAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang