☆ 4 ☆

75 27 5
                                    


*jangan lupa vote dan komen yaaa,,
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Udah vote?
Kalau belum, vote dulu!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy reading👇

“Gue cuma ga suka cewek itu,”

Tesss..

Setitik butiran bening itu keluar dari mata indah Nara. Segera Nara melangkah meninggalkan tempatnya, ia melangkahkan kakinya menuju taman sekolah.

Taman itu sepi karena hampir tiap waktu istirahat orang-orang berada di kantin dan perpustakaan, jadi Nara bisa menyembunyikan tangisnya dari orang-orang.

Kenapa aku harus baperan gini, sih? Wajar lah Beomgyu gamau sekelompok sama aku, muka pas-pasan, dance ga jago. Harusnya aku sadar diri sejak awal dan ga ngayal macem-macem. Harusnya aku sadar, seorang Choi Beomgyu dengan segala kesempurnannya ga akan bisa menerima kehadiran orang sepertiku yang jauh banget dari sempurna.

Nara kini tertawa kecil, menertawai kebodohannya karena terlalu banyak berharap. Ia pikir, bisa sekelas dengan idolanya dapat membuat kehaluannya selama ini dapat terwujud, but nothing.

Gadis itu mengambil kerikil kecil di dekatnya dan melemparnya asal untuk meluapkan emosinya.

“Arghhhh”

“Siapa yang berani ngelempar ginian ke gue?” Sosok itu  menatap Nara dengan tajam, amarah yang tersorot dari mata itu membuat Nara kembali menyesali perbutannya, meruntuki kecerobohannya yang mendorongnya ke masalah berikutnya.

“Sorry, gue ga sengaja sumpah. Gue gada niat cari masalah atau bikin lo kenapa-napa,”

Nara menangkupkan kedua tangannya, sementara wajahnya menunduk penuh rasa bersalah. Sedetik kemudian gadis itu mendongak dan matanya pun bertemu dengan manik mata orang lain.

Wait! Ini cowok kok mirip sama...

“Lain kali ati-ati. Untung kepala gue tahan banting,” ucap cowok itu kesal. Tapi ekspresinya berubah setelah menyadari wajah gadis di hadapannya.

“Bentar,... lo Nara kan? Youtuber Indonesia itu? Udah hampir sebulan ngilang, kok tiba-tiba lo di sini?” tanya cowok itu beruntun.

Nara membelalakan matanya, ia masih mencerna kejadian yang barusaja ia alami dan sosok di hadapannya terasa tidak nyata, apa Nara berhalusinasi?

“Hei, kok lo diem aja? Maaf kalo gue terlalu kepo? Oh iya, kenalin gue Choi Soobin, salah satu dari jutaan subscribers lo,” kata Soobin sambil mengulurkan tangannya, tak lupa senyum manis ia tunjukan pada Nara, membuat gadis itu ambyar seketika.

“Gue Lee Nara, salah satu dari jutaan MOA di bumi,” Nara menyambut uluran tangan itu.

(*MOA atau Moments of Alwaysness adalah nama fandom penggemar TXT. Soobin tuh leader di TXT.)

Soobin kini memperlebar senyumnya, mengakibatkan kaki Nara lemas seketika dan ia pun kehilangan keseimbangannya.

Tepat sebelum Nara terjatuh tangan itu merengkuh tubuh Nara.

“Lo kenapa? Lo sakit? Pusing?” tanya Soobin cemas. Cowok timngi itu membantu Nara duduk di kursi yang berada tak jauh dari mereka.

“Gapapa, gue cuma syok,” jawab Nara polosnya dengan wajah imut yang terlihat linglung.

Lihat saja bola matanya melebar dan ekspresi sangat kaget membuatnya terlihat aneh dan imut dalam waktu bersamaan. Tawa Soobin pecah saat itu juga. Sungguh gemas dengan gadis di hadapannya.

Nap of a Star [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang