☆ 11 ☆

55 17 22
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca😉
Komen juga yaa gimana pendapat kalian tentang chapter ini😉

Terima kasih
And
🍁Happy reading🍁

Inikah saatnya aku pulang, Tuhan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Nona, kita sudah sampai,”

Gadis itupun membuka matanya. Nara tercekat, wajahnya dibasahi air mata dan rambutnya pun basah akan keringat. Sungguh, jadi itu tadi hanya mimpi? Tetapi kenapa terasa sangat nyata? Nara mencoba melupakan perasaan anehnya, ia segera turun dari mobil.

Astaga, bagaimana bisa? Kenapa mirip banget sama yang di mimpi?

Pemandangan dihadapannya, pohon-pohon dan bunga-bunga itu berjajar elok persis dengan mimpinya.

“Lo udah sampe duluan ternyata,”

Nara berbalik, didapatinya cowok tampan yang mengirimkan pesan padanya semalam.

Gadis itu tak langsung menjawab, ia memerhatikan dengan siapa kiranya cowok itu datang.

“Lo ke sini sendiri?”

“Yaiyalah, lo pikir gue bakal ngajak siapa emang?”

“Emm ngga, udah deh lupain aja,’’

“Dasar cewek aneh,”

Nara menghembuskan nafasnya pelan, bagaimanapun cowok itu tetap saja menyebalkan. Tapi Nara sangat bersyukur karena proses pemanasan dan pengambilan video berjalan sangat lancar berbanding terbalik dengan mimpinya.

Mungkin akhir-akhir ini Nara terlalu memikirkan Beomgyu dan Sona sehingga mereka masuk ke dalam mimpinya.

“Cekrek”

“Eh lo ngapain!”

Nara terkejut, cowok itu memotretnya tanpa permisi. Sementara yang dihujat hanya cengengesan.

“Siapa suruh ngelamun mulu. Lagian mumpung angle nya bagus. Nih liat, keren kan?”

Cowok itu memamerkan hasil jepretannya.

“Halah alesan. Ngapain juga lo pake acara motoin gue segala? Atau jangan-jangan...”

Nara melemparkan tatapan curiga ke arah Beomgyu.

Pletakk

“Sakit Bombom!”

“Mikinyi pikirinnyi jingin ngidi ngidi!”

Tawa Nara pecah saat itu juga. Sementara Beomgyu hanya menatap malas terhadap gadis yang selalu kegeeran hanya karena perlakuan kecilnya.

“Dasar baperan,”

“Hah?! Gue ga baperan ya!”

Nara masih memegang dahinya yang dijitak oleh Beomgyu tadi.

“Masaaa”

“Ishhh ga percayaan! Gue ga baperan!”

“Bohong dosa,”

“Gue ga baperan!”

Beomgyu menatap mata Nara. Entah pandangan macam apa itu. Cowok tampan itu mengunci pandangan Nara dan mendekatkan wajahnya menjadi hanya berjarak beberapa senti.

Nara menahan napasnya, jantungnya berdetak sangat cepat sekarang. Entah apa yang akan cowok itu lakukan. Beomgyu menaikkan tangannya, mengelus pelan tempat yang dijitaknya tadi.

Nap of a Star [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang