☆ 13 ☆

48 19 10
                                    


Jangan lupa buat vote dan komen
Okeyyy?👌

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Oke, gue bakal cerita ke elo tapi ngga di sini, kita harus pergi sekarang!”

Beomgyu pun menurut, mereka segera meninggalkan restoran. Anehnya saat mereka keluar, sosok itu sudah menghilang entah ke mana.

..........

“Kita mau ke mana?” tanya Nara saat Beomgyu melajukan mobilnya melewati rumah sakit. Seharusnya mereka kembali ke rumah sakit kan.

“Entar lo juga tau,”

“Gue lagi males ke mana-mana, Gyu. Gue mau jagain Kak Soobin aja, cepet balik!”

Nara cemberut. Namun cowok itu sama sekali tak merespon, kemudian membelokan mobilnya ke sebuah lahan parkir. Di sana ratusan kendaraan lainnya berjajar dengan rapi.

“Turun. Kita lanjut jalan kaki,” ucap Beomgyu.

“Jalan kaki?”

“Udah gausah banyak tanya, nurut aja bisa ngga?”

Nara memutar bola matanya malas, lalu turun dari mobil. Mengikuti langkah Beomgyu menyusuri jalan yang baru pertama kali Nara lewati. Tak lama kemudian manik mata Nara berbinar, pemandangan senja yang dilihatnya sangatlah menakjubkan.

“Wahhh, daebakk bagus banget,”

Mereka berada di Seokchon Lake, destinasi wisata paling direkomendasikan saat musim semi. Terdapat taman dan jajaran pohon bunga sakura sepanjang tepi danau, selain itu lokasinya berseberangan langsung dengan Lotte Park, dari sini Lotte Tower dapat telihat dengan jelas.

/Buat yang mungkin kepo sama tempatnya, ini aku ada videonya,jadi biar kerasa vibe nya pas mereka lagi jalan/
👇

“Gue udah lama banget pengen liat bunga sakura di sini tapi belum pernah kesampean karena sibuk latihan. Terakhir ke sini sebelum jadi trainee, sekitar lima tahun yang lalu,”

Nara menatap ke arah Beomgyu. Sorot mata Beomgyu menyiratkan bahagia, sepertinya cowok itu memang sangat ingin mengunjungi tempat ini.

“Tapi rame banget, Gyu. Kalau sampe ada yang ngenalin lo gimana?”

“Tenang aja, gue bakal pake masker. Lagian sebenernya kalau ada yang ngenalin, gue tinggal bilang aja, gue juga manusia, harusnya mereka maklumin idol kaya gue ini juga butuh jalan-jalan menikmati hidup kaya orang normal lainnya,”

Nara mengangguk pelan, kemudian mereka kembali melangkah menembus keramaian. Benar saja, sepertinya orang-orang sibuk dengan diri masing-maing dan tidak menyadari kehadiran Choi Beomgyu di antara kerumunan itu.

Tempat itu sangat ramai sehingga Nara terkepung di antara kerumunan orang-orang itu. Sementara Beomgyu sudah jalan duluan, entah menyadari atau tidak bahwa gadis yang bersamanya tertinggal.

Duhh, Gyu mana coba? Masa aku ilang di tempat bagus kaya gini.

Nara terus berjalan tanpa arah. Bingkai matanya menengok ke segala arah tetapi tetap saja tak menemukan Beomgyu. Gadis itu hampir menangis, ia benci keramaian, ia benci terhimpit di antara kerumunan yang menguncinya ini.

Nap of a Star [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang